Konten dari Pengguna

3 Peristiwa Penting yang Terjadi di Jabal Rahmah

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
7 Desember 2022 11:21 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Jabal Rahmah. Foto: Muhammad Iqbal/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Jabal Rahmah. Foto: Muhammad Iqbal/kumparan
ADVERTISEMENT
Jabal Rahmah adalah bukit bebatuan yang tingginya sekitar 70 meter. Di tengahnya ada tugu atau monumen yang terbuat dari beton persegi empat berwarna putih. Lebarnya 1,8 meter dan tingginya 8 meter. Letaknya di tepi padang Arafah yang merupakan daerah pinggiran timur Makkah.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Mengais Berkah di Bumi Sang Rasul susunan Ahmad Hawassy, Jabal Rahmah sering dikenal sebagai bukit kasih sayang. Jabal Rahmah merupakan tempat penuh historis yang tidak pernah sepi dari kunjungan jamaah haji maupun umrah.
Dikatakan bahwa di tempat tersebut terjadi pertemuan pertama Nabi Adam dan Hawa setelah dikeluarkan dari surga dan dipisahkan oleh Allah SWT. Namun, Jabal Rahmah bukan hanya menyimpan kisah Adam dan Hawa.
Padahal, Jabal Rahmah menjadi saksi atas 3 peristiwa penting bagi peradaban Islam. Apa saja? Berikut penjelasan lengkapnya.

Peristiwa Penting di Jabal Rahmah

Ilustrasi Jabal Rahmah. Foto: Muhammad Iqbal/kumparan
Masih dari sumber yang sama, berikut ini penjelasan dari 3 peristiwa penting yang terjadi di Jabal Rahmah.

1. Pertemuan Kembali Nabi Adam dan Hawa

Nabi Adam dan Hawa dahulu berada di surga. Namun, karena melanggar perintah Allah, keduanya diturunkan dari surga. Mereka ditempatkan di bumi yang berjauhan tempatnya.
ADVERTISEMENT
Di tempat ini, Nabi Adam dengan kesadarannya memohon ampun kepada Allah SWT dan mengakui bahwa dirinya telah berbuat zalim terhadap dirinya sendiri. Setelah berpuluh tahun berdoa dan memohon ampunan, Allah pun menerima taubatnya. Allah mempertemukan kembali Nabi Adam dan Siti di Jabal Rahmah.

2. Mimpi Nabi Ibrahim as

Nabi Ibrahim sangat mencintai kedua buah hatinya. Namun, pada suatu malam saat Nabi Ibrahim tertidur, beliau mengalami sebuah mimpi yang merupakan ujian yang sangat berat untuk menguji keimanannya. Dalam mimpi itu, Allah SWT memerintahkan beliau untuk melakukan sebuah pengorbanan, yaitu dengan menyembelih leher anaknya, Ismail.
Maka ketika anak itu sampai (pada umur) sanggup berusaha bersamanya, (Ibrahim) berkata, “Wahai anakku! Sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah bagaimana pendapatmu!” Dia (Ismail) menjawab, “Wahai ayahku! Lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu; insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar.” (QS. Ash Shaffat ayat 102).
ADVERTISEMENT
Nabi Ibrahim merasa gundah dan ragu apakah mimpi tersebut datang dari Allah atau tidak. Kemudian Allah menunjukkan lewat mimpi yang sama hingga tiga kali. Dengan begitu Nabi Ibrahim semakin yakin kalau mimpi itu berasal dari Allah dan menyadarinya saat berada di Jabal Rahmah.

3. Wahyu Terakhir

Rasulullah SAW pernah berdakwah di Jabal Rahmah yang menjelaskan kesempurnaan agama Islam. Kabar tersebut disambut gembira oleh umat Muslim.
Namun tidak dengan kedua sahabat beliau, Umar bin Khattab dan Abu Bakar Shidiq. Keduanya justru menangis karena memiliki firasat akan ditinggalkan Rasulullah.
Jabal Rahmah menjadi tempat diturunkannya wahyu dan khutbah terakhir Nabi Muhammad sebelum beliau wafat. Mengutip laman NU Online, banyak perdebatan perihal ayat Al-Qur’an terakhir yang turun kepada Nabi Muhammad SAW.
ADVERTISEMENT
Ulama bernama Syekh M Ali As-Shabuni menyebutkan bahwa riwayat paling shahih dari semua pandangan ulama adalah Surat Al-Baqarah ayat 281.
Surat Al-Baqarah ayat 281 turun pada tahun 11 H, 9 hari sebelum Rasulullah SAW wafat (pada malam Senin, Rabiul Awwal 11 H/632 M). Surat Al-Baqarah ayat 281 turun pada hari-hari menjelang wafat Rasulullah SAW. (As-Shabuni, 2016: 17).
Dengan turunnya Surat Al-Baqarah ayat 281 itu, wahyu terputus. Sekaligus menandai “selesainya” hubungan langit dan bumi. Rasulullah SAW wafat setelah menunaikan amanah, menyampaikan risalah, dan membimbing manusia ke jalan Allah. (As-Shabuni, 2016: 17).
Risalah yang diemban Rasulullah tersebut sudah disampaikan dengan jelas. Syariatnya sangat lengkap. Jika manusia mengalami masalah apapun dalam hidupnya, Allah sudah memberikan pedoman dalam menjalaninya. Maka, hendaknya semua manusia menjalankan syariat Islam dengan penuh ketaatan.
ADVERTISEMENT
(ANS)