Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Konten dari Pengguna
4 Dalil tentang Akhlak Terpuji yang Bersumber dari Al-Quran
5 Mei 2023 11:00 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Salah satu sumber dalil tentang akhlak terpuji adalah Al-Quran . Beberapa ayat dalam kitab suci ini menjadi petunjuk dan pedoman umat Islam dalam berperilaku.
ADVERTISEMENT
Dalam agama Islam , akhlak terpuji disebut dengan akhlak mahmudah. Al Ikhlas, Lc, MA., dalam buku Pendidikan Agama Islam mengartikannya sebagai tingkah laku terpuji yang terlahir dari jiwa yang bersih dan iman yang kuat.
Akhlak terpuji juga merupakan tanda keimanan seseorang. Tetapi yang menentukan bukan akal atau norma di masyarakat, melainkan Al-Quran yang akan dibahas secara lengkap berikut ini.
Dalil tentang Akhlak Terpuji dalam Islam
Bukan hanya dibaca, isi Al-Quran harusnya juga dipahami dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari seorang Muslim. Sebagaimana telah Allah sampaikan dalam surat Al-Baqarah ayat 2:
ذٰلِكَ الْكِتٰبُ لَا رَيْبَ ۛ فِيْهِ ۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِيْنَۙ
Artinya, “Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan di dalamnya; (ia merupakan) petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa.”
ADVERTISEMENT
Dengan kata lain, Al-Quran sebagai kitab suci umat Islam adalah pedoman hidup. Termasuk di dalamnya terdapat petunjuk tentang perilaku akhlak terpuji.
Indra Satia Pohan dalam buku Aqidah Akhlak Pada Madrasah menyebutkan, dalil tentang akhlak terpuji itu setidaknya ditemukan pada empat ayat Al-Quran berikut ini:
1. Al-Maidah ayat 8
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُوْنُوْا قَوَّامِيْنَ لِلّٰهِ شُهَدَاۤءَ بِالْقِسْطِۖ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَاٰنُ قَوْمٍ عَلٰٓى اَلَّا تَعْدِلُوْا ۗاِعْدِلُوْاۗ هُوَ اَقْرَبُ لِلتَّقْوٰىۖ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌۢ بِمَا تَعْمَلُوْنَ
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penegak (kebenaran) karena Allah (dan) saksi-saksi (yang bertindak) dengan adil. Janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil.
Berlakulah adil karena (adil) itu lebih dekat pada takwa. Bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan.
ADVERTISEMENT
Menurut tafsir ringkas Kemenag, ayat ini merupakan perintah agar manusia memiliki salah satu bentuk akhlak terpuji yaitu bersikap adil. Dan pada akhir ayatnya, Allah menegaskan siapa yang melakukan akhlak terpuji akan mendapat ampunan dan pahala besar.
2. Al-Isra ayat 23
وَقَضٰى رَبُّكَ اَلَّا تَعْبُدُوْٓا اِلَّآ اِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسٰنًاۗ اِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ اَحَدُهُمَآ اَوْ كِلٰهُمَا فَلَا تَقُلْ لَّهُمَآ اُفٍّ وَّلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيْمًا
Artinya: Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu,
sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan ‘ah’ dan janganlah engkau membentak keduanya, serta ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik.
ADVERTISEMENT
Ayat tersebut berisi dua perintah, yaitu menauhidkan Allah dan berbakti kepada orang tua. Keduanya merupakan salah satu bentuk akhlak terpuji dalam Islam meskipun objeknya berbeda, Tuhan dan orang tua.
3. Al-Hujarat ayat 11
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِّنْ قَوْمٍ عَسٰٓى اَنْ يَّكُوْنُوْا خَيْرًا مِّنْهُمْ وَلَا نِسَاۤءٌ مِّنْ نِّسَاۤءٍ عَسٰٓى اَنْ يَّكُنَّ خَيْرًا مِّنْهُنَّۚ وَلَا تَلْمِزُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوْا بِالْاَلْقَابِۗ بِئْسَ الِاسْمُ الْفُسُوْقُ بَعْدَ الْاِيْمَانِۚ وَمَنْ لَّمْ يَتُبْ فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الظّٰلِمُوْنَ
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan itu) lebih baik daripada mereka (yang mengolok-olok).
Dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-olok) perempuan lain (karena) boleh jadi perempuan (yang diolok-olok itu) lebih baik daripada perempuan (yang mengolok-olok).
ADVERTISEMENT
Janganlah kamu saling mencela dan saling memanggil dengan julukan yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) fasik setelah beriman. Siapa yang tidak bertobat, mereka itulah orang-orang zalim.
Menurut Sauqi Futaqi dalam buku Pendidikan Islam Multikultural: Menuju Kemerdekaan Belajar, ayat itu mengarah pada perintah Allah agar manusia bersikap tawadhu’. Sikap tawadhu’ adalah rendah hati dan merupakan salah satu bentuk akhlak terpuji.
4. Al-Qalam ayat 4
وَاِنَّكَ لَعَلٰى خُلُقٍ عَظِيْمٍ
Artinya: "Sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang agung."
Dalam ayat ini Allah menunjukkan bahwa Nabi Muhammad adalah cerminan seorang hamba dengan akhlak terpuji dan bertugas menuntut manusia agar memiliki akhlak yang mulia pula. Ia adalah teladan bagi setiap Muslim .
Menurut sebuah hadis diriwayatkan dari Abu Hurairah, Nabi Muhammad pernah bersabda:
ADVERTISEMENT
إِنَّمَا بُعِثْتُ ِلأُتَمِّمَ مَكَاِرمَ اْلأَخْلاَقِ
Artinya, “Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan akhlak mulia (dari manusia).” (HR al-Baihaqi).
(NSA)