Konten dari Pengguna

4 Hadis Tentang Bullying Secara Fisik dan Verbal

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
20 November 2023 9:33 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi hadis tentang bullying. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi hadis tentang bullying. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Hadis tentang bullying perlu dipahami oleh seluruh umat Islam, supaya terjauh dari tindakan tidak terpuji tersebut. Pasalnya, bullying adalah hal yang akan merugikan orang lain, bertentangan dengan prinsip kemanusiaan, dan juga ajaran agama.
ADVERTISEMENT
Bullying atau perundungan adalah tindakan mengganggu, mengusik terus-menerus, dan menyusahkan orang lain. Menurut American Psychological Association (APA), bullying adalah suatu bentuk perilaku agresif di mana seseorang dengan sengaja dan berulang kali menyebabkan cedera atau ketidaknyamanan pada orang lain. Bullying dapat berupa kontak fisik, kata-kata verbal, atau tindakan yang lebih halus.
Salah satu tindakan preventif dari bullying adalah memberi pengetahuan tentang bahaya bullying. Hal ini juga dapat disampaikan melalui sudut pandang agama yang memerintahkan manusia untuk menjauhi kejahatan.

Hadis tentang Bullying

Ilustrasi hadis tentang bullying. Foto: Unsplash
Larangan tentang bullying tercantum dalam beberapa dalil Al-Quran dan hadist. Dalil-dalil ini mengandung perintah untuk selalu berbuat baik dan tidak menyakiti orang lain.
Dikutip dari buku Metode-Metode Mengajar Perspektif Al-Qur’an Hadist Dan Aplikasinya Dalam Pembelajaran PAI oleh Dr. H. Amirudin, M.Pd.I. (2023), di bawah ini adalah 5 hadis tentang bullying:
ADVERTISEMENT

1. Hadis Larangan Berseteru dengan Sesama Muslim

لا يَحِلُّ لِمُسْلِمٍ أَن يَهْحُرَ أَخَاهُ فَوْقَ ثَلَاثٍ، فَمَنْ هَجَرَ فَوْقَ ثَلَاثٍ فَمَات دَخَلَ النَّار
Arti: “Tidak halal bagi seorang muslim untuk tidak bertegur sapa pada saudaranya lebih dari tiga hari lalu meninggal dunia maka ia akan masuk ke dalam neraka” (HR Abu Dawud)

2. Hadis Larangan Bermusuhan

تُعْرَضُ الأَعْمَالُ فِي كُلِّ يَوْمٍ خَمِيْسٍ وَ اثْنَيْنِ فَيَغْفِرُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ فِي ذَلِكَ الْيَوْمِ لِكُلِّ امْرِئٍ لَا يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا إِلَّا امْرَأَ كَانَتْ بَيْنَهُ وَبَيْنَ أَخِيْهِ شَحْنَاءُ فَيُقَالُ ارْكُوْا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا ارْكُوْا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا
Arti: “Pada setiap hari Senin dan Kamis seluruh amal perbuatan diperlihatkan dan diperhitungkan. Maka, Allah mengampuni bagi setiap orang yang tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu, kecuali seorang yang saat itu sedang ada perseteruan antara ia dengan saudaranya. Kemudian Allah berfirman, 'Tinggalkan kedua orang ini sampai keduanya saling berbaikan’” (HR Muslim)
ADVERTISEMENT

3. Hadis Larangan Menyakiti Hati Tetangga

عن أبي هريرة رضي الله عنه أَنَّ رسولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قال مَن كانَ يُؤمِنُ باللهِ واليومِ الآخِرِ فلا يُؤذِ جَارَهُ، وَمَن كَانَ يُؤمِنُ باللهِ واليومِ الآخِرِ فلْيُكرِم ضَيْفَهُ، وَمَن كانَ يؤمنُ باللهِ واليومِ الآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرا أَو لِيَسْكُتْ A
Arti: “Dari sahabat Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda, ‘Siapa saja yang beriman kepada Allah dan hari akhir, janganlah ia menyakiti tetangganya. Siapa saja yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia memuliakan tamunya. Siapa saja yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata baik atau diam’” (HR Bukhari dan Muslim).

4. Hadis Larangan Menyakiti Orang Lain dengan Lisan

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رضي الله عنه عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ: «مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ، فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ، فَلْيُكْرِمْ جَارَهُ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ، فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ
ADVERTISEMENT
Arti: “Dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda: Barang siapa beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaklah ia berkata baik atau diam; barang siapa beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaklah ia menghormati tetangganya; barang siapa beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaklah ia memuliakan tamunya” (HR. Bukhari dan Muslim)
(TAR)