Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
4 Macam Upacara Adat Papua dengan Keunikannya
16 Desember 2021 16:03 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sama seperti daerah lainnya di Indonesia , Papua kental akan adat istiadat serta tradisi turun temurun dan masih dilestarikan hingga saat ini. Termasuk melaksanakan upacara adat pada momen-momen tertentu.
Menurut Herdiyanti dan Jamilah Cholilah dalam jurnal Pergeseran Modal Sosial dalam Pelaksanaan Upacara Adat Mandi Belimau di Dusun Limbung Desa Jada Bahrin Kecamatan Merawang Kabupaten Bangka, upacara adat merupakan salah satu bentuk identitas budaya lokal masyarakat daerah yang sering dilaksanakan di periode tertentu.
Apa saja upacara adat Papua? Untuk mengetahui jawabannya, simak uraian artikel ini.
Upacara Adat Papua
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut adalah beberapa upacara adat Papua dengan keunikannya.
1. Upacara Adat Tindik Telinga
Mengutip buku Ringkasan Pengetahuan Sosial terbitan Grasindo, upacara adat tindik telinga di daerah Papua disebut juga dengan Ero Era Tu Ura. Upacara ini dilakukan untuk menindik telinga anak-anak yang berumur antara tiga sampai lima tahun.
ADVERTISEMENT
Upacara ini dipimpin seorang dukun yang dinamakan Aebe Siewi, serta dihadiri sanak keluarga dari anak yang akan ditindik dan para tetangga. Anak yang akan ditindik itu nantinya duduk di tikar sambil dikelilingi anak-anak yang diundang. Kemudian kedua telinganya ditindik menggunakan alat khusus.
Tujuan dari upacara ini adalah untuk menjaga telinga si anak. Sebab, masyarakat di Papua menilai bahwa telinga merupakan alat pendengar yang harus dipelihara. Mereka juga berharapa agar anak yang telah ditindik tersebut selalu mendengarkan suara-suara yang baik saja.
2. Upacara Wor
Merujuk pada jurnal berjudul Transformasi Upacara Adat Papua: Wor dalam Lingkungan Hidup Orang Biak karya Enos H. Rumansara, Upacara Wor adalah tradisi turun-temurun yang dimiliki Suku Biak, suku yang mendiami berbagai daerah di Papua. Ritual ini bisa dimaknai sebagai upacara adat yang bersinggungan dengan kehidupan religius warga Biak.
ADVERTISEMENT
Bagi masyarakat Suku Biak, Upacara Wor adalah sebuah kewajiban yang harus dijalankan keluarga inti dengan melibatkan kerabat suami istri. Tujuannya adalah untuk memohon atau meminta perlindungan anak mereka kepada penguasa alam semesta.
Masyarakat suku biak biasanya melakukan upacara ini untuk mengiringi pertumbuhan fisik anak sejak mereka masih dalam kandungan, lahiran, hingga usia tua dan kematian.
3. Upacara Potong Jari
Diterangkan Ali Zain dalam buku Ensiklopedia Indonesia CD-Interaktif Anak, upacara potong jari ini biasanya dilakukan suku Dani, Papua. Upacara ini juga dikenal dengan sebutan Iki Palek.
Upacara potong jari ini dilakukan apabila salah seorang dari keluarga mereka ada yang meninggal dunia. Tujuannya adalah untuk berkabung atas kepergian mereka. Menurut masyarakat suku Dani, hal ini dilakukan karena menangis tidak cukup untuk mewakili kesedihan yang dirasakan.
ADVERTISEMENT
Upacaranya dilakukan dengan cara memotong satu ruas jari sebagai simbol atas kesedihan akibat kepergian orang terdekat. Proses pemotongan tersebut biasa memakai kapak atau pisau tradisional, atau bisa juga menggigit jarinya sendiri sampai putus.
Umumnya, upacara ini hanya dilakukan oleh kaum wanita. Namun, terkadang kaum laki-laki juga melakukannya.
4. Upacara Ararem
Mengutip buku Etnografi Pembangunan Papua karya Mulyadi, Upacara Ararem biasanya dilakukan suku Biak di Papua saat acara pernikahan warganya. Upacara ini dimaksudkan untuk mengantarkan mas kawin dari calon mempelai pria ke rumah wanitanya.
Biasanya, keluarga calon mempelai pria akan mengantarkan seserahan berupa guci, piring-piring adat, dan lain-lain sambil berjalan kaki. Dan selama di perjalanan, rombongan keluarga calon mempelai pria ini juga akan diiringi dengan berbagai tarian dan nyanyian.
ADVERTISEMENT
(NDA)