Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 Ā© PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
4 Motif Batik dan Maknanya yang Populer di Indonesia
1 Oktober 2024 16:30 WIB
Ā·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Indonesia mempunyai banyak sekali motif batik dan maknanya yang begitu istimewa dari berbagai daerah. Hal ini tidak begitu mengherankan mengingat eksistensi batik di Indonesia sudah mengakar sejak zaman dulu.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Batik Nusantara (2011), awalnya batik digunakan sebagai hiasan pada daun lontar yang berisi naskah agar tampak lebih menarik. Seiring perkembangan interaksi bangsa Indonesia dengan bangsa asing, media batik di kain mulai dikenal. Sejak itu, batik mulai digunakan sebagai corak kain dalam busana tradisional.
Kesenian batik diyakini memang telah dikenal sejak zaman Kerajaan Majapahit. Faktor begitu luasnya wilayah kekuasaan Majapahit membuat batik ikut tersebar ke seluruh Nusantara.
Ragam Motif Batik
Ada begitu banyak motif batik yang terkenal di Indonesia. Masing-masing motif tersebut memiliki makna yang mendalam. Berikut beberapa di antaranya yang dikutip dari buku Batik Nusantara:
1. Batik Motif Meru
Kata meru diambil dari nama Gunung Mahameru. Gunung ini dianggap sebagai tempat tinggal atau singgasana bagi Tri Murti, yaitu Sang Hyang Wisnu, Sang Hyang Brahma, dan Sang Hyang Siwa.
ADVERTISEMENT
Tri Murti dilambangkan sebagai sumber dari segala kehidupan, sumber kemakmuran, dan segala sumber kebahagiaan hidup di dunia. Itu mengapa meru digunakan sebagai motif batik dengan makna agar yang mengenakannya selalu mendapatkan kemakmuran dan kebahagiaan.
Batik Motif Truntum
Motif batik truntum diciptakan oleh Kanjeng Ratu Kencana (Permaisuri Sunan Paku Buwana III). Makna di balik motif ini adalah cinta yang tumbuh kembali. Ia menciptakan motif ini sebagai simbol cinta yang tulus tanpa syarat, abadi, dan semakin lama terasa semakin subur berkembang (tumaruntum).
Kain motif truntum biasanya dipakai oleh orang tua pengantin pada hari pernikahan. Harapannya agar cinta kasih yang tumaruntum ini akan menaungi kedua mempelai. Terkadang pula dimaknai bahwa orang tua berkewajiban untuk "menuntun" kedua mempelai untuk memasuki kehidupan baru.
ADVERTISEMENT
2. Batik Motif Parang
Kemudian, ada motif parang yang bentuknya seperti huruf "S" yang miring dan berombak panjang. Motif Parang menggambarkan ombak di laut selatan Yogyakarta yang mengenai tebing karang.
Meski terlihat sederhana, huruf āSā yang disusun secara diagonal pada diartikan sebagai senjata yang membawa kesialan dalam pernikahan. Oleh sebab itu, motif parang tidak boleh digunakan sembarangan, khususnya saat menghadiri pernikahan.
3. Batik Motif Gurda
Gurda berasal dari kata garuda. Dalam kebudayaan masyarakat Jawa, burung garuda mempunyai kedudukan yang sangat penting. Bentuk motif gurda ini terdiri dari dua buah sayap yang di tengahnya terdapat badan dan ekor.
Motif batik gurda tidak lepas dari kepercayaan masa lalu. Garuda dipercaya merupakan tunggangan Batara Wisnu yang dikenal sebagai Dewa Matahari. Itu alasan kenapa garuda dianggap sebagai simbol kehidupan dan kejantanan bagi masyarakat Jawa.
ADVERTISEMENT
(SFN)