Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
4 Perbedaan Haji dan Umrah yang Wajib Diketahui Umat Muslim
4 Maret 2021 9:04 WIB
·
waktu baca 3 menitDiperbarui 6 Juni 2022 8:24 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Haji dan umrah merupakan ibadah tambahan yang sama-sama dilakukan di Makkah. Keduanya juga sama-sama diawali dengan berihram serta memiliki rukun thawaf, sa'i dan tahalul.
ADVERTISEMENT
Lantas, apa yang membedakan pelaksanaan haji dengan umrah?
Dalam buku Ibadah Haji Rukun Islam Kelima oleh Muhammad Ajib. Lc. MA, haji merupakan rukun Islam yang kelima. Secara bahasa, kata haji bermakna al-qashdu, yang artinya menyengaja untuk melakukan sesuatu yang agung.
Kemudian, haji secara istilah berziarah ke tempat tertentu, pada waktu tertentu dan amalan-amalan tertentu dengan niat ibadah. Tempat dan waktu tertentu yang di maksud yaitu Ka’bah di Baitullah Kota Makkah Al-Mukarramah, Padang Arafah, Muzdalifah dan Mina. Kemudian untuk waktu yang dimaksud adalah pada saat bulan haji, yaitu Syawal, Dzulqa’dah, Dzulhijjah.
Sedangkan untuk amalan tertentu adalah yang termasuk perbuatan rukun haji, wajib haji dan sunah seperti tawaf, wuquf, sa’i, mabit di Mina dan Muzdalifah serta dengan niat ibadah kepada Allah Swt.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Tuntunan Super Lengkap Haji & Umrah oleh Ust. A. Solihin As Suhaili, umrah secara bahasa yaitu, meramaikan atau memeriahkan. Menurut istilah, para ulama ahli fiqih umrah sebagai “Amalan yang dengan sengaja dilakukan untuk mendatangi Ka’bah untuk melaksana kan ritual ibadah tertentu yang terdiri atas tawaf, sai, dan taballul (bercukur)”.
Perbedaan Haji dan Umrah
Setelah menjelaskan beberapa pengertian mengenai haji dan umrah, berikut perbedaan haji dan umrah dalam buku Tuntunan Super Lengkap Haji & Umrah.
Haji hukumnya wajib fardu ‘ain bagi setiap muslim mukalaf dan mampu. Sedangkan ibadah umrah menurut Mazhab Hanafi dan Maliki adalah sunah. Namun menurut mahzab Syafi’i dan Hambali wajib minimal sekali seumur hidup.
ADVERTISEMENT
Baca juga: 6 Wajib Haji yang Harus Dipahami Umat Muslim
Ibadah haji dilakukan minimal empat hari, 9 sampai 12 zulhijjah jika melakukan nafar awal. Jika melakukan nafar sani, ibadah haji paling cepat dilakukan 5 hari. Sedangkan umrah dapat dilakukan dalam waktu 2 sampai 3 jam saja.
Menjalankan sesuai urutan-urutan, umrah hanya niat, thawaf dan sa’i, memotong rambut/ tahallul. Sedangkan haji, meliputi semua tata cara umrah ditambah dengan wuquf di Arafah, menginap di Muzdalifah dan di Mina, serta melempar jumroh.
Miqad adalah batas-batas yang telah ditetapkan bagi dimulainya ibadah haji dan umrah. Miqat terbagi menjadi dua, yaitu:
1. Miqat Zamani (batas yang ditentukan berdasarkan waktu)
Ibadah haji, pada bulan Syawal sampai terbit fajar tanggal 10 Zulhijah yaitu saat ibadah haji dilaksanakan. Sedangkan umrah, sepanjang tahun pada waktu umrah dapat dilakukan.
ADVERTISEMENT
2. Miqat Makani (batas yang ditentukan berdasarkan tempat)
(PDN)