Konten dari Pengguna

4 Peristiwa Penting Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
11 Agustus 2020 17:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Presiden Sukarno (tengah), Wapres Mohammad Hatta (keempat kanan), bersama para menteri kabinet pemerintahan RI pertama di Jalan Pegangsaan Timur, Jakarta, 4 September 1945. Foto: ANTARA FOTO/IPPHOS
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Sukarno (tengah), Wapres Mohammad Hatta (keempat kanan), bersama para menteri kabinet pemerintahan RI pertama di Jalan Pegangsaan Timur, Jakarta, 4 September 1945. Foto: ANTARA FOTO/IPPHOS
ADVERTISEMENT
Proklamasi yang dibacakan Soekarno pada 17 Agustus 1945 ternyata bukanlah akhir dari perjuangan Indonesia. Setelah proklamasi, masih ada banyak hal yang harus dilalui Indonesia sebagai negara baru.
ADVERTISEMENT
Perjuangan para tokoh proklamasi kemerdekaan masih panjang, terlebih saat itu perang Pasifik baru saja berakhir. Hal itu membuat semua wilayah kekuasaan Jepang akhirnya jatuh ke tangan tentara sekutu bernama Allie Forces Netherland East Indies (AFNEI).
Pembacaan teks proklamasi. Foto: Wikipedia
Kedatangannya ke Indonesia yang diboncengi Netherland Indies Civil Administrasion (NICA) ternyata tidak disukai masyarakat Indonesia. Hal tersebut menyebabkan masyarakat harus melalui sejumlah pertempuran yang menjadi peristiwa penting setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia. Berikut sejumlah peristiwa penting tersebut.
Peristiwa di Surabaya
Dalam perjuangan di Surabaya, terdapat dua peristiwa penting, pertama saat insiden Bendera di Hotel Yamato. Pada tanggal 19 September 1945, Belanda mengibarkan bendera negaranya yang berwarna merah putih biru di Hotel Yamato, sehingga menimbulkan kemarahan para pemuda Indonesia. Akhirnya para pemuda tersebut merobek bagian biru dari bendera itu hingga tersisa warna merah dan putih.
ADVERTISEMENT
Kemudian peristiwa penting kedua di Surabaya yakni saat Gubernur Jawa Timur menolak ultimatum yang diberikan AFNEI. Pada tanggal 10 November 1945 pecahlah perang antara masyarakat Surabaya dengan pasukan AFNEI. Untuk mengenang dan menghormati kejadian tersebut, dibuatlah Tugu Pahlawan di Surabaya dan tanggal 10 November ditetapkan sebagai Hari Pahlawan
Pertempuran Ambarawa
Pada 20 Oktober 1945 tentara sekutu yang dibonceng NICA mendarat di Semarang. Di bawah pimpinan Brigadir Jenderal Bethel, tentara sekutu berniat untuk membebaskan tawanan perang Belanda di Magelang. Hal itu menimbulkan bentrokan senjata.
Para pejuang Indonesia di bawah kepemimpinan Letkol M. Sarbini mengejar pasukan sekutu yang mundur ke Ambarawa. Dalam pertempuran tersebut, Letkol Isdiman gugur.
Lalu, pasukan Indonesia pun melancarkan serangan ke Ambarawa pada 12 Desember 1945. Setelah itu, pasukan sekutu mundur hingga ke Semarang pada 15 Desember 1945. Hal itu membuat tanggal 15 Desember menjadi peringatan Hari Infantri dan dibangunnya Monumen Palagan Ambarawa.
ADVERTISEMENT
Bandung Lautan Api
Tentara sekutu mengeluarkan ultimatum pada 21 November 1945 agar kota Bandung bagian Utara dikosongkan paling lambat 29 November 1945. Namun, ultimatum tersebut tidak dihiraukan sehingga terjadi bentrokan senjata. Hasilnya, Bandung Utara dikusai sekutu, semetara Bandung Selatan dikuasai pejuang Tentara Keamanan Rakyat (TKR).
Ultimatum kedua pun diberikan sekutu agar masyarakat dan TKR segera mengosongkan Bandung Selatan pada 23 Maret 1946. Setelah mempertimbangkan keselamatan masyarakat dan politik, Pemerintah Indonesia memerintahkan TKR segara mundur dan mengosongkan Bandung Selatan. TKR pun mengikut perintah tersebut, namun mereka tidak mau memberikan Bandung Selatan secara cuma-cuma, sehingga para pasukan membumihanguskan wilayah tersebut.
Setelah itu, para pejuang tetap melakukan perlawanan dengan melakukan perang gerilya dan gugurlah Mohammad Toha pada peristiwa tersebut. Saat ini peristiwa tersebut dikenal dengan sebutan Bandung Lautan Api.
ADVERTISEMENT
Pertempuran Lima Hari di Semarang
15 Oktober 1945 di Semarang, terdapat isu bahwa cadangan air minum masyarakat di Candi telah diracuni oleh pihak Jepang. Hal itu menyebabkan bentrokan antara masyarakat Indonesia dengan tentara Jepang tak terhindarkan selama lima hari. Dalam peristiwa tersebut telah gugur Dr. Karyadi, hingga kini namanya diabadikan di Rumah Sakit Umum di Semarang.
(DNA)