5 Cara Terbaik Memilih Pasangan Hidup Menurut Islam bagi Perempuan

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
23 Mei 2022 17:30 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi cara terbaik memilih pasangan hidup menurut islam. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi cara terbaik memilih pasangan hidup menurut islam. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Memiliki pendamping hidup merupakan sebuah kenikmatan yang diberikan oleh Allah SWT. Karenanya, sebelum memutuskan menikah, ada baiknya untuk mengetahui terlebih dahulu bagaimana cara menentukan kriteria pendamping hidup yang tepat sesuai yang disyariatkan Islam.
ADVERTISEMENT
Dijelaskan oleh Abdul Wahid dalam bukunya Meraih Jannah dengan Berkah Ayah, Rasulullah SAW menganjurkan kepada setiap kaum laki-laki yang ingin menikah agar memilih perempuan yang baik akhlaknya, lemah lembut, salihah, dan lainnya.
Dalam hal ini, Rasulullah SAW bersabda, “Perempuan dinikahi karena empat faktor, yaitu karena hartanya, keturunannya, kecantikannya, dan agamanya. Maka, menangkan (pilihlah) perempuan yang mempunyai agama (yang baik), maka engkau akan beruntung.” (HR. Bukhari, Muslim, Nasa’i, dan Abu Dawud)
Hadits tersebut menjadi salah satu petunjuk cara memilih jodoh yang baik bagi seorang pria Muslim. Di mana ia harus mencari calon istri yang baik menjelaskan empat kriteria perempuan atau calon istri, yaitu dari segi harta, nasab, kecantikan, dan agama.
Namun, seorang Muslimah juga berhak untuk memilih laki-laki yang pantas menjadi pasangan hidupnya kelak. Bagaimana caranya?
ADVERTISEMENT
Yuk simak ulasan di bawah ini untuk mengetahui cara terbaik memilih pasangan hidup menurut Islam guna mendapatkan suami idaman.
Ilustrasi cara terbaik memilih pasangan hidup menurut islam. Foto: Pixabay

Cara Terbaik Memilih Pasangan Hidup Menurut Islam

Kang Amir menjelaskan dalam bukunya 20 Tips Mencari Pasangan Hidup, bahwa dalam memilih pasangan hidup yang terbaik bagi para wanita atau kaum Muslimin hendaknya memperhatikan beberapa hal berikut ini:

1. Taat Beragama dan Baik Akhlaknya

“Bila datang seorang laki-laki yang kami ridhai agama dan akhlaknya, hendaklah kami nikahkan dia, karena jika engkau tidak mau menikahkannya, niscaya akan terjadi fitnah di muka bumi dan keursakan yang meluas.” (HR. Tirmidzi dan Ahmad)
Hadits di atas memerintahkan kepada seluruh umat Muslim, khususnya para orang tua atau wali untuk benar-benar memerhatikan ketaatan beragama dan akhlak laki-laki yang akan menjadi suami dari anak atau perempuan di bawah perwaliannya.
ADVERTISEMENT
Faktor akhlak dan ketaatan calon suaminya dalam beragama adalah hal yang paling utama. Sebab, laki-laki inilah yang akan menjadi pemimpin rumah tangganya dan membawanya sampai ke surga Allah SWT.

2. Menjauhi Kemaksiatan

“Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari siksa api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah atas perintah Allah kepada mereka dan selalu taat pada apa yang diperintahkan." (QS. At-Tahiriim: 6)
Disebutkan juga dalam hadits berikut:
“Tiga golongan yang Allah haramkan masuk surga yaitu, peminum minuman keras, orang yang durhaka terhadap ibu bapaknya, dan orang yang berbuat dayyuts yang menanamkan perbuatan dosa kepada keluarganya.” (HR. An Nasa’i)
Syarat seorang calon suami harus menjauhkan diri dari perbuatan-perbuatan maksiat adalah suatu hal yang mutlak menurut ketentuan agama. Oleh karena itu, para perempuan Muslim wajib dengan seksama dan teliti untuk memerhatikan laki-laki yang akan menjadi calon suaminya apakah ia bersih dari perbuatan maksiat atau sebaliknya.
Ilustrasi cara terbaik memilih pasangan hidup menurut islam. Foto: Pixabay

3. Kuat Semangat Jihadnya dan Bertanggung Jawab

ADVERTISEMENT
“Orang-orang yang beriman dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakanna.” (QS. Ath-Thuur: 21)
Maksud jihad disini ialah kesungguhan untuk membentengi dan membela kepentingan Islam seperti selalu beribadah, menghadiri kegiatan tausiah, dan perbuatan-perbuatan baik di jalan Allah lainnya. Laki-laki tersebut pasti akan mendidik keluarga dan anak-anaknya kelak untuk hidup dalam kebaikan yang diridhai Allah.
Tentunya orang-orang seperti ini kelak akan Allah pertemukan menjadi satu keluarga di dalam surga, sehingga kakek, nenek, anak, cucu, can cicitnya dapat berkumpul menjadi satu di surga.

4. Kualitas Dirinya Lebih baik

“Manusia itu ibarat barang tambang, ada yang emas dan ada yang perak. Mereka yang terbaik pada zaman Jahiliyah, tetap terbaik pula pada zaman Islam, asalkan mereka memahami agama.” (HR. Bukhari)
ADVERTISEMENT
Hadits di atas menerangkan bahwa kualitas manusia berbeda-beda sebagaimana kualitas barang tambang emas, perak, perunggu dan lainnya. Artinya, kualitas orang dinilai baik bilamana ia mendapatkan pendidikan dan pembinaan yang baik sebagaimana yang diajarkan oleh Islam.
Kualitas yang dituntut oleh Islam bukanlah kualitas materi, melainkan kualitas keagamaan mencakup pengetahuan, intelektual, mental, emosi, ketaatan serta kesungguhan dan keteguhan berpegang pada ajaran Allah dan Rasul-Nya.

5. Dapat Memimpin

Laki-laki adalah pemimpin kaum wanita, karena Allah telah melebihkan sebagian mereka atas sebagian lainnya dan karena mereka telah membelanjakan sebagian harta mereka…” (QS. An-Nisa’: 34)
Ayat di atas menjelaskan bahwa laki-laki diberi kodrat memimpin oleh Allah SWT. Kodrat yang Allah berikan ini merupakan kelebihan laki-laki dari perempuan. Karena itu, sudah menjadi ketetapan Allah bahwa orang yang bertanggung jawab memimpin di dalam rumah tangga adalah suami.
ADVERTISEMENT
Selain itu, para suami juga diwajibkan untuk memberi nafkah kepada istri dan anak-anaknya. Adapun fungsi sebagai pemimpin dalam rumah tangga adalah meluruskan kesalahan istri, meningkatkan ketakwaan istri, memperluas pengetahuan dan pemahaman istri mengenai tanggung jawabnya terhadap suami dan keluarga.
(IMR)