5 Fenomena Astronomi yang Akan Terjadi di Bulan Juli 2020

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
1 Juli 2020 18:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi meteor jatuh. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi meteor jatuh. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) mengeluarkan daftar fenomena astronomi akan terjadi bulan Juli 2020. Fenomena astronomi tersebut dimulai dari gerhana bulan sampai hujan meteor.
ADVERTISEMENT
LAPAN mencantumkan daftar tersebut melalui akun Instagram resminya. Daftar mengenai fenomena diberi tajuk Kalender Astronomi bulan Juli 2020 yang diunggah pada Selasa (30/6) kemarin.

Berikut 5 fenomena astronomi yang akan tampak di bulan Juli 2020.

1. Puncak Fase Purnama
Puncak fase purnama akan terjadi kira-kira pada tanggal 5 Juli 2020 pukul 11.44 WIB. Suku asli Amerika awal mengenal fenomena ini sebagai Bulan Purnama Penuh dikarenakan ratusan rusa jantan pada waktu ini akan mulai menumbuhkan tanduk baru.
Fase ini juga dikenal sebagai Bulan Guntur Penuh dan Bulan Wort Penuh. Saat purnama terjadi, bulan akan berjarak 379.148 kilometer dari Bumi. Diameter bulan purnama tampak sebesar 31,5 menit busur.
2. Gerhana Bulan Penumbra
ADVERTISEMENT
Tak hanya bulan purnama, pada tanggal 5 Juli 2020 juga akan terjadi Gerhana Bulan Penumbra. Sayangnya gerhana ini tidak dapat dilihat dari Indonesia karena Bulan sudah berada di bawah ufuk.
Gerhana Bulan Penumbra akan terjadi mulai pukul 10.07.23 WIB sampai 12.52.21 WIB. Puncak gerhana akan terjadi pada pukul 11.29.51 WIB. Wilayah yang dapat melihat fenomena ini adalah Kanada, Amerika Serikat, Meksiko, dan negara-negara lainnya di Kepulauan Karibia.
3. Fase Bulan Baru
Kali ini fase bulan baru akan terjadi pada pukul 00.32.44 WIB pada jarak 377.192 kilometer dari pusat bulan. Diameter bulan akan tampak sebensar 31,67 menit busur.
Sementara itu, ketinggian bulan di Indonesia pada petang akan bervariasi. Antara 6,5 sampai 8,5 derajat. Fasenya akan terjadi pada tanggal 21 Juli 2020.
ADVERTISEMENT
4. Fenomena Planet
Pada awal bulan Juli, akan terjadi konjungsi inferior yang membuat Merkurius tidak tampak di langit karena sedang berada di antara Matahari dan Bumi. Pada pertengahan bulan Juli, Merkurius akan muncul di timur sebelum terbitnya matahari.
Planet Venus, Mars, Jupiter, dan Saturnus dapat diamati di malam hari selama bulan Juli. Meskipun akan tampak dengan mata telanjang, namun akan lebih menarik jika dilihat melalui teleskop.
Sedangkan planet Uranus dan Neptunus akan menjadi terlalu redup untuk diamati tanpa bantuan alat yang memadai. Jika ingin melihat kedua planet es tersebut, disarankan untuk menyediakan teleskop. Uranus dapat diamati di rasi Aries dan Neptunus di rasi Aquarius.
5. Puncak Hujan Meteor Delta Aquariid
ADVERTISEMENT
Hujan meteor Delta Aquariid mulai aktif pada 12 Juli hingga 23 Agustus. Namun, puncaknya akan ada pada malam hari di tanggal 28 Juli sampai 29 Juli sebelum fajar astronomis, yakni pukul 03.00 sampai 04.00 waktu setempat.
Pada fenomena ini, bulan kuartir kedua akan menghalangi cahaya meteor yang redup. Bagi yang ingin menangkap momen tersebut harus bersabar agar dapat mendapatkan momennya saat cerah. Tampilan terbaik akan tampak dari lokasi yang gelap.
(AYA)