Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
5 Marga Habib yang Paling Tinggi Persebarannya di Indonesia
17 Maret 2022 10:00 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Habib adalah seseorang yang memiliki garis keturunan langsung dengan Nabi Muhammad SAW . Tidak sembarang orang bisa menyatakan dirinya sebagai Habib. Sebab, ada sejumlah tahapan yang harus dilalui dalam pendataan silsilahnya.
ADVERTISEMENT
Munculnya sebutan Habib sejatinya merupakan gelar yang disematkan para pecinta Rasulullah sebagai bentuk penghormatan kepada para keturunannya.
Mengutip Buku Pintar Seri Junior tulisan H. M. Iwan Gayo, sebutan Habib disematkan secara khusus kepada laki-laki keturunan Nabi Muhammad melalui pernikahan putrinya, Fatimah, dengan Ali bin Abi Thalib yang memiliki putra Hasan dan Husein serta Zainab.
Penyebutan Habib di setiap negara berbeda-beda. Di Maroko dan sekitarnya, mereka lebih dikenal dengan sebutan Syarif, sebutan Sayyid untuk daerah Hijaz , dan Habib yang merupakan sebutan populer di Indonesia.
Habib terdiri dari 114 marga dan hanya boleh disandang oleh kaum laki-laki. Di kalangan Arab-Indonesia sendiri, menurut Rabithah Alawiyah selaku organisasi yang mencatat keturunan Nabi Muhammad di Indonesia, tercatat ada 1,2 juta orang yang berhak menyandang marga tersebut.
ADVERTISEMENT
Marga Habib yang Paling Tinggi
Mayoritas marga Habib berasal dari Yaman, khususnya Hadramaut. Dari 114 marga, ada lima marga Habib yang paling tinggi atau paling banyak jumlahnya di Indonesia. Apa saja?
1.Al-Attas
Rabithah Alawiyah mencatat ada sekitar 2.471 penduduk bermarga al-Attas di wilayah Jabodetabek. Salah satu tokoh terkemuka yang menyandang marga ini ialah Al Habib ali bin Husein al-Attas atau lebih dikenal dengan Habib Ali Bungur, ulama yang masyhur di tanah Betawi.
2. Al-Haddad
Mengutip buku Mengenal Kota Tarim dan Para Ulamanya tulisan Muhammad Ropi'i, orang yang pertama kali dijuluki Al-Haddad adalah Al-Habib Al-Imam Ahmad Al-Haddad bin Abu Bakar bin Ahmad Masrafah bin Muhammad bin Abdullah bin Ahmad Al-Fakih bin Muhammad bin Alwi Ammul Fakih Muqoddam.
ADVERTISEMENT
Ada dua riwayat yang menjelaskan beliau dijuluki Al-Haddad. Pertama, karena dirinya sering pergi ke tempat pandai besi yang dalam bahasa Arab disebut “Al Haddad”. Kedua, beliau disebut “Haddadul Qulub” yang artinya pandai hati, sesuai dengan sifatnya yang dapat melunakkan hati orang lain ketika berdakwah.
3. Assegaf
Syeikh Wadi Ahgaff Al-Habib Al-Quthub Abdurrahmad As-Seggaf bin Muhammad Mualadawilah bin Ali bin Alwi Al-Ghuyur bin Al Fakh Muqoddam adalah orang pertama yang disematkan marga Assegaf.
Ia memiliki kedudukan yang sangat tinggi dan berperan sebagai pengayom para auliya di zamannya, ibarat sebuah atap bagi seluruh bangunan. Karena itu, para auliya menjulukinya “As-Seggaf” yang berasal dari kata “Saqfun” (atap).
Di Indonesia, sejumlah tokoh yang menyandang marga ini antara lain tokoh agama Habib Syech bin Abdul Qadir Assegaf, penyanyi religi Haddad Alwi Assegaf, dan politikus Iqbal Assegaf.
ADVERTISEMENT
4. Alaydrus
Penyebutan marga Alaydrus dimulai dari Al Habib Abdullah Alaydrus, seorang yang terkenal sebagai wali ghauts, pendiri tarekat Aydrusiyyah. Gelar Alaydrus yang disematkan kepadanya berasal dari kata “Syamsus syumus” (mataharinya matahari) dan “Muhyin nufus” (penghidup jiwa).
5. Al-Habsyi
Sejarah marga Habib Al-Habsyi berawal dari Al-Habib Abu Bakar Al-Habsyi bin Ahmad. Dijuluki demikian karena beliau sering pergi ke negara Habasyah dan pernah tinggal di sana selama 20 tahun untuk menyebarkan agama Islam.
(ADS)