Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
5 Metode yang Dapat Meminimalisir Risiko Kerugian PT. Transjakarta
19 Desember 2024 13:12 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam mata kuliah manajemen risiko dan asuransi, mahasiswa Universitas Terbuka akan menghadapi soal Ujian Akhir Semester (UAS) terkait risiko kerugian. Salah satunya yaitu, Menurut Anda, metode apa saja yang tepat bagi PT. Transjakarta untuk meminimumkan risiko kerugian?
ADVERTISEMENT
Lantas, seperti apa jawaban yang tepat untuk menjawab soal tersebut? Artikel ini akan membagikan alternatif jawaban yang bisa digunakan sebagai referensi bahan belajar untuk menghadapi UAS.
Metode yang Tepat bagi PT. Transjakarta untuk Meminimumkan Risiko Kerugian
Mengutip buku “Manajemen Risiko dan Asuransi” oleh Bambang Widagdo dan Novi Puji Lestari (2018), manajemen risiko adalah suatu cara untuk mengelola risiko menjadi peluang, bahkan bisa menjadi ancaman bagi perusahaan lain. Setiap perusahaan wajib mempertimbangkan adanya manajemen risiko.
Salah satu contoh studi kasus yang banyak ditemui dalam mata kuliah ini adalah mengenai PT. Transjakarta yang merupakan perusahaan transportasi di Indonesia.
ADVERTISEMENT
PT. Transjakarta didirikan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengurangi kemacetan di Jakarta dengan memberi pelayanan transportasi kepada masyarakat. Dengan armada angkutan umum yang begitu besar, manajer risiko PT. Transjakarta harus mampu mengendalikan risiko dengan baik.
Upaya untuk menanggulangi risiko harus selalu dilakukan, sehingga kerugian dapat dihindari atau diminimumkan. Setelah melakukan identifikasi dan mengukur risiko, selanjutnya manajer PT. Transjakarta dapat memilih cara pengendalian risiko yang sesuai dengan sifat objek yang terkena risiko.
Untuk menjawab soal Menurut Anda metode apa saja yang tepat bagi PT. Transjakarta untuk meminimumkan risiko kerugian, berikut materi yang bisa dipelajari:
Sebagai penyedia layanan transportasi publik dengan armada yang besar, PT. Transjakarta memiliki peran vital dalam mengurangi kemacetan di Jakarta. Namun, dengan skala operasional yang luas, perusahaan ini juga menghadapi berbagai jenis risiko, baik dari aspek operasional, keamanan, maupun keuangan.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, manajer risiko PT. Transjakarta perlu memilih strategi pengelolaan risiko yang tepat untuk meminimalkan potensi kerugian. Mengutip melalui jurnal berjudul “Manajemen Risiko pada Proyek Konstruksi Gedung di Yogyakarta dengan Menggunakan Metode House of Risk” oleh Sofandi (2017) berikut metode untuk meminimalisir risiko kerugian PT. Transjakarta:
1. Risk Avoidance (Menghindari Risiko)
Metode ini bertujuan untuk menghindari aktivitas atau tindakan yang berpotensi memiliki risiko tinggi. Dalam konteks PT. Transjakarta, ini berarti menghindari aktivitas operasional yang yang berpotensi menyebabkan kerugian besar.
Dengan menghindari aktivitas berisiko, PT. Transjakarta dapat meminumkan kemungkinan kerugian yang dapat timbul akibat keputusan yang tidak tepat.
Contoh Implementasi:
ADVERTISEMENT
2. Risk Reduction (Mengurangi Risiko)
Metode ini bertujuan untuk mengurangi kemungkinan atau dampak dari risiko melalui langkah-langkah pencegahan atau pengendalian. Hal ini sangat penting, terutama bagi perusahaan dengan jumlah armada yang besar.
Contoh Implementasi:
3. Risk Transfer (Mengalihkan Risiko)
Metode ini mengalihkan risiko ke pihak lain, seperti perusahaan asuransi, dengan membayar premi tertentu. Tujuannya adalah agar risiko finansial akibat kerugian tidak sepenuhnya ditanggung oleh PT. Transjakarta.
ADVERTISEMENT
Dengan mengalihkan risiko ke perusahaan asuransi, PT. Transjakarta dapat mengurangi dampak finansial yang timbul akibat kejadian yang tidak diinginkan.
Contoh Implementasi:
4. Risk Retention (Menanggung Risiko Sendiri)
Dalam situasi tertentu, perusahaan dapat memilih untuk menanggung risiko sendiri jika dampaknya relatif kecil dan biaya mitigasi tidak sebanding dengan risiko itu sendiri.
Metode ini efektif ketika biaya untuk mengatasi risiko lebih kecil dibandingkan dengan biaya untuk mengalihkan risiko kepada pihak lain.
Contoh Implementasi:
ADVERTISEMENT
5. Risk Diversification (Menyebar Risiko)
Diversifikasi risiko dilakukan untuk memastikan bahwa risiko tidak terkonsentrasi pada satu area saja. Ini penting agar dampak kerugian dapat diminimalkan jika terjadi masalah pada satu sektor operasional.
Contoh Implementasi:
(RK)