Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 Ā© PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
5 Posisi Kontrol Guru untuk Membangun Disiplin Siswa
22 April 2024 9:30 WIB
Ā·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Posisi kontrol guru merujuk pada berbagai pendekatan yang digunakan oleh mereka dalam mengelola perilaku dan disiplin di kelas. Setiap posisi akan memberikan dampak yang signifikan pada proses pembelajaran dan perkembangan siswa.
ADVERTISEMENT
Setidaknya ada 5 posisi kontrol guru yang umum digunakan oleh para guru dalam mengelola pembelajaran di kelas, mulai dari yang bersifat otoriter hingga yang lebih kolaboratif. Lantas, apa saja kelima posisi kontrol tersebut?
5 Posisi Kontrol Guru
Konsep posisi kontrol guru pertama kali diperkenalkan oleh Diane Gossen. Dalam bukunya yang berjudul Restitution-Restructuring School Discipline, Diane Gossen berpendapat bahwa penting bagi guru untuk meninjau kembali pendekatan disiplin yang diterapkan di dalam kelas.
Gossen menarik kesimpulan berdasarkan riset dan teori kontrol dari Dr. William Glasser, bahwa terdapat lima posisi kontrol yang sering digunakan oleh guru, orang \tua, atau atasan dalam mengendalikan perilaku individu.
Dirangkum dari buku Aksi Nyata Pendidikan Guru Penggerak karya Prasetyo Budi Maryanto, berikut lima posisi kontrol guru:
ADVERTISEMENT
1. Penghukum
Seorang penghukum menggunakan hukuman fisik atau verbal untuk mengendalikan perilaku. Guru dengan sikap seperti ini cenderung percaya bahwa satu-satunya cara untuk memastikan keberhasilan pembelajaran adalah dengan cara mereka sendiri.
Penghukum seringkali menggunakan ucapan seperti "Patuhi aturan saya, atau awas!" atau "Kamu selalu saja salah!".
2. Pembuat Merasa Bersalah
Pada posisi ini, guru menggunakan kata-kata yang lembut untuk membuat orang lain merasa bersalah atau rendah diri. Mereka mungkin mengatakan hal seperti "Ibu sangat kecewa dengan kamu" atau "Berapa kali harus saya ingatkan kamu?".
Pendekatan ini dapat menyebabkan siswa merasa tidak berharga dan mengecewakan orang-orang yang mereka sayangi.
3. Teman
Guru dalam posisi teman menggunakan persuasi dan hubungan baik untuk mempengaruhi perilaku. Mereka bisa menggunakan humor dan hubungan yang baik dengan siswa untuk mencapai tujuan mereka.
ADVERTISEMENT
Namun, ada risiko siswa menjadi tergantung pada guru tertentu dan merasa kecewa jika guru tersebut tidak membantu.
4. Pemantau
Seorang pemantau adalah orang yang menjaga ketertiban dengan memberlakukan hukuman atau akibat. Guru dengan posisi ini cenderung melihat perilaku siswa dan menggunakan bukti-bukti tersebut untuk membuat keputusan tentang tindakan apa yang perlu diambil.
Guru yang berperan sebagai pemantau juga memantau dan mencatat informasi tentang perilaku siswa untuk referensi di masa depan.
5. Manajer
Guru yang memposisikan diri sebagai manajer cenderung bersikap kolaboratif dengan siswa untuk menemukan solusi atas masalah perilaku.
Sebagai "manajer", guru akan membimbing siswa untuk mengatur diri dan bertanggung jawab atas tindakannya sendiri. Pendekatan ini mendorong siswa untuk menjadi mandiri dan bertanggung jawab.
ADVERTISEMENT
Memahami lima posisi kontrol ini akan membuat guru dapat memilih pendekatan yang paling sesuai dengan situasinya. Mereka juga dapat memberikan pendampingan yang efektif kepada siswa untuk mengembangkan keterampilan dan kemampuan, baik akademis maupun nonakademik.
(SAI)