Konten dari Pengguna

5 Puisi Maulid Nabi Pendek yang Indah dan Menyentuh Hati

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
12 September 2024 18:15 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Puisi Maulid Nabi Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Puisi Maulid Nabi Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Maulid Nabi adalah momen di mana umat Muslim akan bergembira merayakan hari lahir nabi Muhammad SAW. Akan ada banyak ungkapan kecintaan dari manusia di seluruh dunia untuk kekasih Allah Muhammad Rasulullah seperti membaca Maulid Diba, Barzanji, atau Simtudduror.
ADVERTISEMENT
Apapun bentuknya, itu semua adalah ungkapan rasa cinta umat kepada Nabinya. Bahkan, puisi pun juga bisa menjadi sarana mengungkapkan kecintaan kepada Rasulullah SAW.
Berikut ini beberapa puisi Maulid Nabi pendek yang indah dan menyentuh hati yang bisa Anda jadikan referensi.

Contoh Puisi Maulid Nabi

Ilustrasi Maulid Nabi Foto: Unsplash
Kodrat Eko Putro Setiawan dalam bukunya Strategi Ampuh Memahami Makna Puisi menyebutkan, puisi adalah ragam karya sastra yang memiliki keterkaitan dengan unsur-unsurnya seperti irama, rima, matra, baris dan juga bait.
Beberapa puisi maulid nabi pendek di bawah ini juga penuh dengan rima dan irama. Berikut ini adalah puisi tentang Maulid Nabi yang bisa Anda jadikan referensi.

Maulid Nabi

Anta syamsun anta badrun
Anta nurun fawqa nurin
Engkau bagai mentari menyinari semesta alam
ADVERTISEMENT
Engkau bagai purnama di tengah kerdipan jutaan bintang
Marwahmu bagai magnet yang mempesona sejak 14 abad silam
Engkau cahaya di atas cahaya
Membawa terang di malam kelam
Menuntun manusia ke alam terang
Engkau manusia paripurna
Menjadi teladan dengan akhlak karimah
Menjadi sumber mata air kebaikan
Laksana embun penyejuk hati
Tatkala manusia dalam kekeringan ruhani
Pengaruhmu meluas di planet bumi
Miliaran manusia menjadi saksi
Menyebut namamu sembilan kali sehari-semalam
Engkau selalu terasa hadir dalam hati
Engkau jadi model sepanjang masa dari bangun tidur hingga ke tempat tidur
Ya Rabbi salli ala Muhammad
ya Rabbi salli alaihi wa sallim
ya Rabbi ballighul wasilah
ya Rabbi khussahu bil fadilah
(Sumber: Selalu Ada Jalan Keluar (SAJAK); Antologi Puisi, penerbit Pelangi Aksara:2014)
ADVERTISEMENT

Merindumu

Nelangsa hati kerap bertahta
Memupuk rindu yang amat dalam
Rindu ini tak dapat lagi kubendung
kepada engkau Sang Maha Kuasa
Ya Rabb
Adakah engkau merinduiku?
Adakah engkau menantiku?
Menantiku di istana surga-Mu
(Sumber: Antologi Puisi Religius Kalam-kalam Rindu oleh Hersin Kadir & Mahasiswa)
Ilustrasi puisi Maulid Nabi. Foto: Shutter Stock

Kekasih Ilahi

Rintihan hujan diselimuti angin malam
Berharap mendapat syafaat hingga bibirku terbungkam
Menahan rindu bagai ditusuk seribu duri
Karena kehampaan hidup ini
Tanpa seorang kekasih ilahi
Dia perjuangkan agamanya
Dia perjuangkan kehormatan kaum wanita
Di akhir hayatnya dia sebut umatnya
(Sumber: Antologi Puisi Skenario Kuasa Sang Pencipta (2021-2022))

Engkau Sang Nabi

Engkau manusia mulia
Lebih mulia dari emas permata
Seluruh semesta menyanjungmu,
Salam untukmu duhai kekasih Allah
Engkau manusia suci nan cemerlang
ADVERTISEMENT
Lebih jernih dari embun pagi
Lebih bening dari mata air duniawi
Harum pengorbananmu
Mengalahkan milyaran wangi bunga dunia
Hangatnya kasih sayangmu
Mengalahkan hangat mentari bumi ini
Engkau sang Nabi akhir zaman
Kekasih pemilik kematian dan kehidupan
Akankah kita berjumpa di jannah-Nya kelak
(Sumber: Antologi Puisi Cinta Rasulullah Kau Sang Rasulku, Eqy Nasya Aulia, dkk)

Teladanku Ya Rasulullah

Ya Rasulullah, Ya Habibullah,
Engkaulah cahaya bagi kami,
Penerang dari kegelapan
Petunjuk jalan dari kesesatan,
Menuju jalan kebenaran
Ya Nabi, Ya Habibullah
Kudendangkan sholawat untukmu
Kugoreskan namamu di hatiku
Pelukmu kudamba esok suatu hari nanti
Semoga umatmu mendapat syafaatmu
Ya Rasulullah, Ya Habibullah
Panutan kami, akhir dari segala nabi
Engkaulah teladan seluruh ummat
Ucapanmu, perilakumu sungguh mulia
ADVERTISEMENT
Ku berharap umatmu selamat dunia akhirat
(Sumber : Buku Senandung Kalbu: Antologi Puisi, penerbit Ruang Tentor (2022))
(SFN)