5 Sifat Tercela yang Harus Dijauhi oleh Umat Muslim

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
6 April 2021 8:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi sifat tercela iri hati yang harus dijauhi Foto; Marco Lastella on Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sifat tercela iri hati yang harus dijauhi Foto; Marco Lastella on Unsplash
ADVERTISEMENT
Sifat tercela merupakan hal yang harus dijauhi bagi umat Muslim. Karena apabila dibiarkan, akan menjadi penyakit hati di masyarakat dan lingkungan, yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain.
ADVERTISEMENT
Dalam buku Biarkan Dirimu Tumbuh Sempurna oleh Maratib al-Nafs, mencari kesempurnaan adalah sifat yang paling mulia. Kesempurnaan yang dimaksud adalah menyucikan diri dari sifat-sifat tercela dan menghias diri dengan sifat-sifat terpuji.
Oleh karena itu, seorang Muslim harus memahami apa saja perilaku tercela agar dapat menjauhinya. Mengutip buku Be Smart Pendidikan Agama Islam oleh Tuti Yustiani, terdapat lima sifat tercela yang harus dipahami dan dijauhi oleh umat Muslim.

Sifat Tercela

1. Ananiyah (Egois)
Ananiyah atau egois merupakan sifat mementingkan diri sendiri dan tidak peduli kepada orang lain. Sebagaimana dijelaskan dalam hadits, “Barangsiapa yang tidak mau memikirkan urusan sesama orang Islam maka bukan termasuk golongan mereka”. (Al-Hadits)
2. Ghadab
Ghadab menurut bahasa artinya marah. Sedangkan, menurut istilah artinya perasaan tidak senang karena diperlakukan tak sepantasnya oleh orang lain.
ADVERTISEMENT
Umat Muslim harus mengontrol amarahnya agar tidak mendapatkan mudharatnya. “Tidaklah seseorang marah kecuali dia akan semakin dekat dengan jurang neraka.” (Abu Hurairah r.a)
3. Hasad
Hasad secara bahasa artinya iri hati. Menurut istilah, yaitu perasaan tidak senang ketika orang lain memperoleh nikmat. Orang yang memiliki perasaan hasad kebaikannya tidak akan diterima seperti api membakar kayu bakar, sebagaimana dijelaskan dalam hadits riwayat Abu Daud:
“Dari Abu Hurairah ra, Nabi Muhammad SAW bersabda: Jagalah dirimu dari hasad. Sesungguhnya hasad itu memakan kebaikan seperti api membakar kayu bakar.” (HR. Abu Daud)
4. Ghibah
Ghibah secara bahasa artinya menggunjing, sedangkan menurut istilah, yaitu membicarakan kejelekan, kekurangan, dan aib orang lain yang tidak disukainya. Orang yang gemar melakukan sifat tercela ini sama saja seperti memakan daging saudaranya sendiri.
ADVERTISEMENT
Sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah SWT surat Al-Hujurat ayat 12 yang artinya:
"Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang."
Kemudian, orang yang ghibah ganjaran dosanya lebih berbahaya dari zina. Hal tersebut dijelaskan dalam hadits, “Nabi Muhammad SAW bersabda, ‘Jauhilah olehmu ghibah, sesungguhnya ghibah itu lebih berbahaya dari zina.’” (HR. Ibnu Hibban, Ibnu Abid Daun bia, dan Ibnu Mardawaih).
5. Namimah
Namimah menurut bahasa adalah adu domba. Sedangkan menurut istilah, yaitu melakukan perbuatan yang dapat mengadu domba dua orang atau kelompok sehingga terjadi permusuhan dan saling membenci.
ADVERTISEMENT
Adu domba merupakan sifat tercela dan hukumnya haram. Sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah SWT, “Dan janganlah kamu ikuti setiap orang yang banyak bersumpah lagi hina yang banyak mencela, yang kian kemari menghambur fitnah.” (QS. Al Qalam: 10-11)
Sifat tercela ini harus dihindari, karena akan menjadi penghalang baginya untuk masuk surga, “Pelaku adu domba tidak akan masuk surga.: (HR. Muslim no.303).
(PDN)