Konten dari Pengguna

6 Contoh Cerita Liburan Sekolah yang Bisa Dijadikan Referensi

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
3 Januari 2024 10:19 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi menulis cerita liburan. Foto: Tato_Torrejon/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi menulis cerita liburan. Foto: Tato_Torrejon/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Liburan sekolah telah usai. Saat memasuki semester baru, para siswa biasanya akan diminta untuk membuat teks yang menceritakan tentang pengalaman liburnya.
ADVERTISEMENT
Siswa bisa menuliskan cerita ketika berlibur ke rumah nenek, pantai, taman, tempat rekreasi dan lainnya. Agar cerita lebih menarik, siswa bisa menambahkan unsur-unsur dramatis di dalamnya.
Biasanya, guru akan meminta siswa menulis cerita pengalaman liburan yang inspiratif. Dengan menulis cerita tersebut, diharapkan orang lain dapat terinspirasi dan mengambil nilai-nilai positif dari ceritanya.
Sebelum membuat cerita, Anda sebaiknya memerhatikan tata cara penulisannya terlebih dahulu. Berikut ini contoh cerita liburan sekolah yang bisa dijadikan referensi.

Contoh Cerita Liburan Sekolah

Ilustrasi membaca di toko buku. Foto: Shutterstock
Sebenarnya cerita liburan sekolah bisa dibuat dengan berbagai sudut pandang. Anda dapat membuatnya sesuai dengan pengalaman pribadi.
Mengutip Buku Siswa Bahasa Indonesia untuk SMP/MTs Kelas IX susunan Erwan Rachmat, sebelum membuat ceritanya disarankan untuk menentukan topiknya terlebih dahulu. Kemudian, buat kerangka tulisannya dan paragraf awal semenarik mungkin.
ADVERTISEMENT
Setelah itu, buat paragraf penutup yang menyimpulkan isi cerita pengalaman liburan. Berikut ini beberapa contoh cerita liburan sekolah yang bisa dijadikan referensi:

Cerita 1

Pada liburan sekolah semester ganjil ini, saya tidak libur ke mana-mana. Saya hanya sekedar berkumpul-kumpul dengan keluarga saja. Di situ kami saling bercanda tawa. Saya cukup senang dengan liburan kali ini, meskipun hanya sekedar berkumpul dengan keluarga saja.
Waktu pun berjalan seiring liburan hampir habis. Dan pada waktu itu, di rumah saya tidak ada ke giatan apa-apa. Pastinya liburan itu sangat membosankan. Tetapi di saat kebosanan itu datang, saya dihibur dengan saudara sepupu saya.
Meskipun hanya dihibur seperti itu saja, tapi lumayan menghilangkan kebosanan. Saat liburan hampir selesai, saya disuruh mama untuk pegi ke Jombang dan ke rumah nenek. Di suatu tempat yang amat sepi, aku bertemu dengan teman-teman SD.
ADVERTISEMENT
Meskipun ketemu hanya sebentar, tapi yang penting bisa menghilangkan rasa bosan. Intinya, liburan kali ini cukup seru dan menyenangkan.

Cerita 2

Pada liburan sekolah ini saya tidak ke mana-mana, hanya sekedar jalan-jalan dan berkumpul bersama keluarga. Di situ kami saling bercanda tawa. Saya cukup senang dengan liburan kali ini, meskipun tidak keluar kota.
Waktu pun berjalan dengan sangat cepat hingga tak terasa waktu liburan hampir habis. Dan pada waktu itu, di rumah saya tidak ada kegiatan apa-apa. Pastinya liburan ini sangat membosankan. Tetapi di saat kebosanan itu datang, saya dihibur oleh saudara sepupu saya.

Cerita 3

Bebas dari semua pelajaran adalah kata pertama yang muncul di benakku. Hampir tiga minggu lebih aku menghabiskan waktuku di rumah. Kesempatan ini tidak mungkin aku sia-siakan. Aku menghabiskan waktu liburanku dengan berbagai hal yang pastinya sangat berguna bagi kesehatan otakku.
ADVERTISEMENT
Aku pergi ke rumah Siska dan Ratih. Di sana kami main bersama mencoba untuk melupakan pelajaran sejenak. Ratih adalah tipe orang yang bisa membuat orang tertawa dengan berbagai candaanya. Pada saat aku dan Sisca berda di rumahnya, kami semua selalu tertawa dibuatnya.
Selain itu aku pergi ke warnet untuk memeriksa email ku yang belum lama ini aku buat bersama teman-temanku. Menurutku cara ini sangat efektif untuk menambah teman dan wawasan yang sangat berguna bagiku. Waktu liburan aku juga cukup banyak menghabiskan waktuku di rumah.
Di rumah aku membereskan semua buku-buku yang sudah tidak aku pakai lagi dan mengemasi buku yang masih berguna untuk kelas XII nanti. Aku cukup sibuk pada saat harus menyiapkan peralatan sekolah. Aku, mama, dan beserta adikku pergi ke toko buku dan toko seragam.
ADVERTISEMENT
Di rumah kebanyakan aku hanya bermain PS bersama adikku. Kadang kami bertengkar hanya untuk berebut giliran siapa yang akan bermain berikutnya. Liburan ini sangat aku manfaatkan untuk menenangkan otakku yang sudah selama setahun dipacu untuk selalu belajar. Tapi ini semua aku lakukan juga untuk persiapan masuk sekolah nanti.
Ilustrasi menulis surat. Foto: plo/shutterstock

Cerita 4

Liburan sekolah tahun lalu menjadi momen yang tak terlupakan saat keluargaku dan aku memutuskan untuk menjelajahi keajaiban sejarah di sebuah kota tua yang tersembunyi. Berjalan-jalan di antara bangunan bersejarah dengan arsitektur yang megah, aku merasa seolah-olah melangkah ke dalam lembaran sejarah yang hidup.
Menjelajahi lorong-lorong kecil yang dipenuhi toko-toko unik dan pasar tradisional yang berisik, aku merasakan kehidupan dan budaya yang berdenyut di setiap sudut kota tua ini. Liburan ini membuka mataku pada kekayaan sejarah dan budaya yang terkadang terabaikan di era modern.
ADVERTISEMENT

Cerita 5

Dalam liburan sekolah petualangan, aku dan teman-temanku memutuskan untuk mengeksplorasi keindahan alam dengan camping. Perjalanan kami membawa kami melalui hutan belantara yang lebat, dan di setiap langkah, alam memberikan kejutan dan kecantikan yang tak terduga.
Menghabiskan malam di tepi danau dengan langit penuh bintang dan suara hutan yang berbisik, kami merasakan kedamaian dan keajaiban alam yang mendalam. Menceritakan cerita seram di sekitar api unggun membuat pengalaman kami semakin berkesan, menciptakan ikatan persahabatan yang kuat di bawah langit malam yang cerah.

Cerita 6

Dalam liburan sekolah kali ini, aku memilih untuk belajar sesuatu yang berbeda dengan menghabiskan waktu bersama nenek di desa. Bersama-sama, kami memasuki dapur dengan resep-resep tradisional yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.
ADVERTISEMENT
Setiap hari, aku belajar mengenai seni memasak dari nenek yang berpengalaman. Dalam proses ini, tidak hanya aku memperoleh keterampilan baru dalam memasak, tetapi juga terjalinlah kisah-kisah keluarga yang berharga. Bersama nenek, liburan sekolah ini menjadi pengalaman yang tak terlupakan dan memberikan makna yang mendalam tentang kebersamaan dan nilai-nilai keluarga.
(MSD)