Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
6 Contoh Energi Terbarukan dalam Kehidupan Sehari-hari
18 September 2024 16:00 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Contoh energi terbarukan dalam kehidupan sehari-hari dapat kita temukan dari sumber daya alam yang jumlahnya tak terbatas atau dapat diperbarui. Dengan menggunakan perkembangan teknologi yang tepat, energi terbarukan dapat dijadikan energi alternatif untuk masa depan.
ADVERTISEMENT
Penggunaan energi terbarukan dapat menjadi alternatif dari penggunaan sumber daya fosil yang jumlahnya terus berkurang di bumi. Lantas, apa saja contoh energi terbarukan dalam kehidupan sehari-hari? Simak artikel ini untuk penjelasannya.
Contoh Energi Terbarukan dalam Kehidupan Sehari-hari
Berdasarkan buku Bioenterpreneurship oleh Meti Herlina, dkk., energi terbarukan atau renewable energy merupakan energi dari alam yang dapat digunakan tanpa batas waktu dan tak akan habis. Sebab, energi terbarukan dapat diperbarui atau dipulihkan dalam waktu singkat.
Oleh karena itu, energi terbarukan disebut juga dengan energi berkelanjutan. Jenis energi ini juga ramah lingkungan sebab tak meninggalkan residu yang dapat menimbulkan pencemaran lingkungan. Energi terbarukan juga tidak menyebabkan pemanasan global dan perubahan iklim.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Diktat Energi Terbarukan oleh Elieser Tarigan, Universitas Surabaya, berikut sederet contoh energi terbarukan dalam kehidupan sehari-hari:
1. Energi Surya
Saat sinar matahari mengenai panel surya, energi fotovoltaik diubah menjadi energi listrik. Panel surya akan menghasilkan arus listrik langsung (DC) yang kemudian diubah menjadi arus listrik bolak-balik (AC) oleh inverter sehingga dapat digunakan di sistem listrik rumah tangga.
2. Energi Air
Energi terbarukan selanjutnya yang dapat kita temukan sehari-hari adalah air. Jumlah air di alam ini tak terbatas serta dapat diperbarui dalam waktu yang singkat. Energi air disebut juga dengan hydropower, yaitu dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik.
ADVERTISEMENT
Prinsip penggunaan energi air adalah mengubah energi kinetik dari air yang bergerak menjadi energi mekanik melalui turbin. Lalu, turbin akan menggerakan generator yang akan menghasilkan listrik.
3. Energi Angin
Energi angin dihasilkan dari pergerakan udara di atmosfer bumi. Energi ini telah digunakan sejak zaman dahulu, seperti menggerakan layar kapal hingga kincir angin tradisional untuk memompa air.
Pada masa kini, energi angin dapat dijadikan energi terbarukan untuk menghasilkan listrik. Untuk mengubah energi angin menjadi listrik membutuhkan turbin angin yang dihubungkan dengan rotor. Ketika rotor berputar, gerakannya akan diubah menjadi energi listrik melalui generator yang terhubung.
4. Energi Biomassa
Biomassa merupakan energi yang dihasilkan dari bahan organik, seperti limbah pertanian, rumah tangga, atau kayu. Biomassa dapat digunakan untuk menghasilkan energi panas dan listrik melalui proses fermentasi atau pembakaran.
ADVERTISEMENT
5. Energi Panas Bumi (Geotermal)
Energi panas bumi atau geotermal diperoleh dari peluruhan unsur radioaktif dan residual dari pembentukan bumi. Agar dapat memanfaatkan energi panas bumi, diperlukan proses pengeboran sumur-sumur panas bumi.
Air panas yang ada di dalam bumi akan naik ke permukaan melalui sumur-sumur tersebut. Kemudian, uap airnya dapat digunakan untuk menghasilkan listrik menggunakan turbin uap.
6. Energi Laut
Energi laut dihasilkan dari energi pasang surut air laut yang diubah menjadi listrik dengan bantuan generator atau turbin pasang surut. Jenis energi terbarukan ini dapat diandalkan dan diprediksi.
Bagaimana Cara Energi Terbarukan Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca?
Gas rumah kaca (GRK) merupakan gas-gas yang ada di atmosfer yang menimbulkan efek rumah kaca, yakni peningkatan suhu rata-rata di bumi. Faktor terbentuknya gas rumah kaca adalah aktivitas manusia dan alam.
ADVERTISEMENT
Untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, salah satunya adalah dengan menerapkan transisi penggunaan energi terbarukan. Sebab, sumber-sumber energi terbarukan mampu menghasilkan listrik dan tidak menghasilkan emisi karbon dioksida (CO2) serta polutan lainnya. Berbeda dengan pembangkit listrik konvensional yang menggunakan bahan bakar fosil dan menghasilkan emisi gas atau polutan.
Di Indonesia, pemerintah menekankan pentingnya penggunaan energi terbarukan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Pemerintah juga membuat target Indonesia Net Zero Emission atau Indonesia tanpa emisi gas pada 2060 atau bahkan lebih awal.
Upaya Pemanfaatan Sumber Energi Terbarukan
Sumber energi terbarukan umumnya diimplementasikan untuk pembangkit listrik, baik untuk memenuhi kebutuhan listrik rumah tangga maupun industri. Dirangkum dari Dasar-dasar Teknik Energi Terbarukan oleh Indra Samsudin, dkk., berikut beberapa upaya yang dapat dilakukan dalam memanfaatkan sumber energi terbarukan:
ADVERTISEMENT
1. Memanfaatkan Energi Air dengan PLTA
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA ) memanfaatkan energi air. Di Indonesia sendiri ada beberapa PLTA besar, yakni PLTA Cirata dengan kapasitas 1.008 MW, PLTA Sigura-gura dengan kapasitas 209 MW, dan PLTA Poso II dengan kapasitas 3 x 65 MW.
2. Memanfaatkan Panas Bumi dengan PLTP
Indonesia adalah negara yang memiliki potensi panas bumi terbesar di dunia. Setidaknya ada 40 persen cadangan panas bumi di dunia berada di Indonesia. Untuk memanfaatkan panas bumi menjadi listrik dibuatlah PLTP atau Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi.
3. Memanfaatkan Tenaga Surya dengan PLTS
Salah satu cara pemerintah untuk mempercepat penggunaan energi terbarukan adalah mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Di Indonesia sudah ada PLTS yang menghasilkan energi listrik kapasitas besar, yakni:
ADVERTISEMENT
4. Memanfaatkan Tenaga Biomassa dengan PLTBm
PLTBm atau Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa menggunakan senyawa organik berasal dari pertanian, alga, dan sampah organik. Pada industri perkebunan, hasil limbah biomassa padat digunakan sebagai bahan bakar langsung boiler untuk menghasilkan uap yang dapat memutar turbin.
Selain itu, biomassa padat dapat digunakan sebagai pengganti batu bara atau bahan campuran batu bara.
Tunjukkan kepedulianmu terhadap bumi dengan beraksi nyata! Ikuti Green Initiative Conference 2024 pada 24-25 September di Hotel Borobudur, Jakarta, dan temukan solusi hijau bersama para ahli. Daftar sekarang di kum.pr/gic2024 dan jadilah bagian dari #GerakanHijauAksiNyata untuk masa depan yang lebih berkelanjutan!
(NSF)