Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Penerapan Ekonomi Hijau di Indonesia dan Contoh Suksesnya
17 September 2024 16:41 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Penerapan ekonomi hijau di Indonesia bertujuan untuk mewujudkan ekonomi nasional yang berkelanjutan. Konsep ini memanfaatkan sumber daya alam secara bijaksana sehingga dapat mengurangi efek gas rumah kaca.
ADVERTISEMENT
Menurut United Nations Environment Programme (UNEP), ekonomi hijau atau green economy merupakan perekonomian yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia, keadilan sosial, dan menurunkan risiko kerusakan lingkungan.
Target dari konsep ekonomi hijau yakni meningkatkan inovasi dan investasi untuk pembangunan berkelanjutan. Indonesia sendiri sudah menerapkannya dan ada berbagai program yang berjalan di desa-desa.
Penerapan Ekonomi Hijau di Indonesia
Menyadur artikel kumparanBISNIS berjudul Pengertian Ekonomi Hijau beserta Potensi dan Tantangannya, istilah ekonomi hijau pertama kali diusulkan pada 1989 ketika sekelompok ekonom asal Inggris mengeluarkan laporan berjudul "Blueprint for a Green Economy" untuk memberikan usulan kepada pemerintah setempat.
UNEP kemudian mengeluarkan gagasan tentang "green stimulus packages". Melalui gagasan tersebut, UNEP melakukan identifikasi pada bidang tertentu untuk memulai konsep ekonomi hijau. Mulai saat itu, konsep ekonomi hijau pun mulai digaungkan, termasuk di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Berikut beberapa penerapan ekonomi hijau di Indonesia, dilansir dari situs Indonesia Environment & Energy Center:
1. Pengembangan Energi Terbarukan
Pengembangan energi terbarukan adalah salah satu hal penting dalam penerapan ekonomi hijau di Indonesia. Seperti diketahui, Indonesia memiliki potensi energi terbarukan yang melimpah.
Upaya pengembangan energi terbarukan yang dapat dilakukan adalah pemanfaatan energi surya, angin, dan hidroelektrik. Tujuan dari pengembangan energi terbarukan yakni untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, yang ternyata berkontribusi terhadap pemanasan global.
2. Transportasi Berkelanjutan
Transportasi berkelanjutan dapat dilakukan dengan meningkatkan jaringan transportasi umum yang efisien, penggunaan kendaraan ramah lingkungan , dan mengurangi emisi gas rumah kaca.
Apabila transportasi berkelanjutan telah dijalankan dengan baik, Indonesia pun dapat mengurangi polusi udara dan kemacetan. Selain itu, bisa meningkatkan efisiensi penggunaan energi.
ADVERTISEMENT
3. Pengelolaan Limbah Daur Ulang
Praktik pengelolaan limbah daur ulang diperkenalkan untuk mengurangi dampak negatif limbah pada lingkungan. Beberapa praktiknya yaitu melakukan pendekatan 3R (Reduce, Reuse, Recycle) di berbagai wilayah di Indonesia.
4. Penguatan Kesadaran dan Pendidikan Lingkungan
Tanpa adanya kesadaran dan pendidikan lingkungan, konsep ekonomi hijau akan lebih sulit dijalankan. Pemerintah bersama lembaga-lembaga, serta masyarakat sipil, berupaya meningkatkan kesadaran akan pentingnya pelestarian lingkungan.
Hal-hal yang telah dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kesadaran ini yaitu membuat program-program pendidikan lingkungan, kampanye kesadaran, dan pelatihan yang melibatkan masyarakat luas.
5. Pertanian dan Pangan Berkelanjutan
Beberapa penerapan pertanian dan pangan berkelanjutan yaitu, menggunakan pupuk organik, mengendalikan hama terpadu, dan diversifikasi tanaman. Selain mengurangi limbah yang berdampak buruk pada lingkungan, penerapan ini juga dapat meningkatkan produktivitas pertanian.
Dengan begitu, Indonesia dapat mengurangi ketergantungan pada impor pangan dan mendukung ketahanan pangan.
ADVERTISEMENT
Contoh Sukses Ekonomi Hijau di Desa
Melansir situs Bappenas, ekonomi hijau adalah salah satu strategi transformasi ekonomi Indonesia yang ditetapkan Bappenas untuk mencapai visi Indonesia 2045.
Strategi ini dianggap dapat memulihkan ekonomi pasca pandemi Covid-19 dan menuju pembangunan berkelanjutan. Berikut beberapa contoh sukses penerapan ekonomi hijau di desa-desa:
1. Pengembangan Sektor Pertanian di Luwu
Contoh penerapan ekonomi hijau di Indonesia yang sudah ada di desa-desa yakni pengembangan sektor pertanian. Sebagaimana yang telah dilakukan warga Desa Tampa, dikutip dari karya ilmiah berjudul Analisis Potensi Pengembangan Pertanian berbasis Green Economy di Desa Tampa Kecamatan Ponrang Kabupaten Luwu oleh Sunarti, IAIN Palopo.
Potensi pertanian di Desa Tampa, Ponrang, Luwu, adalah pertanian. Namun, hanya ada beberapa persen persawahan yang ada di desa tersebut. Beberapa pertanian di desa ini adalah jagung, cabai, dan sayur-sayuran.
ADVERTISEMENT
Penerapan konsep ekonomi hijau yang dijalankan di Desa Tampa salah satu contohnya yakni menggunakan pupuk organik. Sebab, penggunaan pupuk dengan bahan kimia dapat merusak lingkungan. Dengan begitu, penerapan ekonomi hijau dapat menjaga pelestarian dan kebersihan lingkungan.
2. Desa Wisata di Gresik
Desa wisata merupakan konsep pengembagan daerah yang menjadikan desa sebagai destinasi wisata. Di Indonesia sendiri sudah ada beberapa desa wisata, salah satunya adalah desa wisata Miru di Gresik.
Pada 2021, Bupati Gresik, Fandi Ahmad, telah meresmikan Desa Wirus sebagai kawasan wisata tanaman hias. Penerapan desa wisata ini menaungi sebanyak 1.750 petani dan pedagang tanaman hias setempat.
Berdasarkan artikel ilmiah berjudul Green Economy dalam Pengembangan Desa Wisata Miru Kecamatan Kedamean Kabupaten Gresik oleh Laili Dwi Agustina, dkk., Universitas Bhayangkara Surabaya, hasil dari pengembangan desa wisata ini yakni meningkatkan perekonomian masyarakat dan potensi alam yang dimiliki dapat dikembangkan dengan maksimal.
ADVERTISEMENT
3. Pengelolaan Sampah Rumah Tangga di Sidoarjo
Menyadur artikel ilmiah berjudul Implementasi Green Economy dalam Pengelolaan Sampah Rumah Tangga oleh Tanitna Haryanti, Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur, pengelolaan sampah yang baik memungkinkan sampah bertransformasi menjadi energi yang bermanfaat untuk masyarakat sehingga meningkatkan nilai ekonomis sampah.
Salah satu desa yang telah menerapkannya adalah Desa Larangan, Kecamatan Candi, Sidoarjo. Beberapa ragam pengelolaan sampah, khususnya sampah non-organik, dilakukan dengan membuat kerajinan tas dari sampah plastik, botol, dan lainnya.
Selain itu, Desa Larangan juga menjalankan program bank sampah dan pemilahan sampah. Kemudian, pemanfaatan sampah organik untuk membantu menyuburkan tanaman yang ada di desa.
Demikian beberapa contoh penerapan ekonomi hijau di desa-desa di Indonesia. Penerapkan ekonomi hijau diharapkan dapat mengurangi kerusakan lingkungan serta membangun ekonomi yang berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
Saatnya ambil peran dalam perubahan! Ikuti Green Initiative Conference 2024 pada 24-25 September di Hotel Borobudur, Jakarta, dan dukung inisiatif hijau untuk masa depan berkelanjutan. Bergabunglah bersama para pemimpin dan ahli untuk mencari solusi lingkungan. Daftar sekarang di kum.pr/gic2024 untuk menjadi bagian dari #GerakanHijauAksiNyata!
(NSF)