Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.1
Konten dari Pengguna
6 Contoh Pertanian Berkelanjutan yang Lebih Sehat dan Ramah Lingkungan
9 Agustus 2024 18:03 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Industri pertanian konvensional yang hanya fokus pada hasil panen semata memang berhasil memenuhi kebutuhan manusia, tapi rupanya tak ramah untuk lingkungan. Untungnya, sudah banyak contoh pertanian berkelanjutan yang mulai dipraktikkan di seluruh dunia.
ADVERTISEMENT
Pertanian berkelanjutan ini mengutamakan kesehatan organisme tanah dan lingkungan. Bertolak belakang dengan sistem pertanian konvensional yang bergantung pada penggunaan pestisida dan pupuk sintetis. Padahal keduanya telah terbukti dapat merusak tanah, air, udara, bahkan iklim.
Dijelaskan laman Green America bahwa pupuk sintetis dapat melepaskan nitrogen oksida, sebuah gas rumah kaca yang 300 kali lebih kuat dibandingkan karbon dioksida. Jika terus menggunakan bahan-bahan kimiawi tersebut, secara tidak langsung kesehatan manusia juga akan terpengaruh.
Oleh karena itu, beralih ke pertanian berkelanjutan tidak hanya akan menyelamatkan lingkungan, tapi juga manusia saat ini dan generasi selanjutnya. Pertanyaannya, seperti apa contoh pertanian berkelanjutan?
Contoh Pertanian Berkelanjutan
Merujuk pada Union of Concerned Scientist, berikut ini beberapa contoh pertanian berkelanjutan yang terbukti efektif dalam memenuhi kebutuhan manusia tanpa merusak lingkungan.
ADVERTISEMENT
1. Rotasi dan Diversifikasi Tanaman
Praktik ini dilakukan dengan cara menanam berbagai jenis tanaman secara bergantian di lahan yang sama. Misalnya, setelah menanam jagung yang memakan banyak nutrisi tanah, tanamlah kacang-kacangan yang bisa mengikat nitrogen untuk mengembalikan keseimbangan tanah. Praktik ini akan membuat tanah lebih sehat dan hama dapat dikendalikan dengan baik.
2. Menanam Tanaman Penutup
Tanaman penutup merujuk pada tanaman yang tidak untuk dipanen. Praktik ini biasanya dilakukan setelah musim panen guna mencegah tanah kosong dan kering.
Contoh tanaman penutup adalah semanggi dan gandum hitam. Keduanya dapat mencegah erosi, mengisi kembali nutrisi tanah, dan mengendalikan gulma atau hama.
3. Menghindari Membajak Tanah
Sebelum menanam, biasanya lahan akan dibajak untuk mempersiapkan tanah dan mencegah tumbuhnya gulma. Namun, hal tersebut justru dapat merusak struktur dan kesehatan tanah.
ADVERTISEMENT
Jadi, sebaiknya langsung tanam benih tanaman ke tanah yang tidak dibajak. Tindakan ini akan mengurangi erosi dan meningkatkan kesehatan tanah.
4. Mengadopsi Praktik Agroforestri
Agroforestri adalah sistem multifungsi yang memungkinkan pohon ditanam di sekitar tanaman pangan. Misalnya, menanam kopi di bawah pohon buah yang lebih tinggi. Selain memaksimalkan penggunaan lahan, praktik ini juga meningkatkan keanekaragaman hayati.
5. Mengintegrasikan Ternak dan Tanaman Pangan
Selama ini, industri pertanian cenderung memisahkan diri dari peternakan. Padahal, mengintegrasikan keduanya dapat membuat industri pertanian maupun peternakan jadi lebih efisien dan menguntungkan.
Contohnya, menggembalakan hewan di padang rumput hasil rotasi akan membuat tanahnya jadi lebih sehat dan mengurangi emisi metana. Pertanian juga bisa mendapatkan pupuk kandang yang melimpah dari peternakan.
6. Menerapkan Sistem Pengelolaan Hama Terpadu
Pengelolaan Hama Terpadu atau Integrated Pest Management (IPM) menggabungkan praktik biologi, kultural, dan kimia untuk mengendalikan hama dalam produksi pertanian. Caranya dengan memanfaatkan predator atau parasit alami seperti serangga.
ADVERTISEMENT
Serangga dengan jumlah yang terukur akan didorong menuju lahan pertanian menggunakan perangkap, jaring, atau sebagainya. Dengan metode ini, penggunaan pestisida bisa diminimalisasi.
Ragam konten berkualitas dan inklusif tentang inisiatif individu, komunitas, dan pemangku kepentingan untuk mendorong terciptanya bumi berkelanjutan. Selengkapnya di kumparan.com/topic/green-initiative
(DEL)