Konten dari Pengguna

6 Hikmah Isra Miraj yang Penting untuk Diketahui Umat Islam

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
23 Januari 2025 11:00 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi himah Isra Miraj. Foto: Unsplash/Mosquegrapher
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi himah Isra Miraj. Foto: Unsplash/Mosquegrapher
ADVERTISEMENT
Peristiwa Isra Miraj tak hanya menguatkan iman, tetapi juga menyimpan berbagai hikmah yang bisa dijadikan pedoman hidup bagi umat Muslim. Hikmah Isra Miraj mengajarkan umat Islam tentang pentingnya ketaatan dan kedekatan dengan Allah SWT.
ADVERTISEMENT
Perjalanan luar biasa yang dialami Nabi Muhammad SAW dalam peristiwa Isra Miraj mengandung banyak pelajaran berharga yang relevan dengan kehidupan sehari-hari. Peristiwa ini mampu mengingatkan umat Islam tentang pentingnya meningkatkan kualitas ibadah dan memperkuat hubungan kepada Sang Pencipta.
Lantas, apa saja hikmah Isra Miraj yang bisa diteladani? Simak artikel berikut untuk mengetahui informasi selengkapnya!

Hikmah Isra Miraj

Ilustrasi hikmah Isra Miraj. Foto: Unsplash/Masjid MABA
Isra Miraj merupakan peristiwa luar biasa yang dialami Nabi Muhammad SAW, di mana beliau melakukan perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa. Lalu, dilanjutkan dengan perjalanan ke Sidratul Muntaha untuk menerima perintah salat langsung dari Allah SWT.
Peristiwa agung tersebut tentunya menyimpan hikmah yang wajib diteladani umat Islam. Berikut beberapa di antaranya yang dihimpun dari Hikmah di Balik Isra' Mi'rajnya Nabi Muhammad oleh Irsan Baru, MA, Universitas Medan Area dan situs baznas.go.id.
ADVERTISEMENT

1. Percaya Akan Keagungan Allah SWT

Peristiwa Isra Miraj memang tampak di luar logika manusia. Perjalanan yang seharusnya memakan waktu berhari-hari dan mustahil sampai ke langit, justru bisa dilalui oleh Nabi Muhammad SAW dalam waktu semalam saja.
Pada saat itu, banyak umat Muslim yang merasa ragu dan tidak mempercayai Nabi. Bahkan, beberapa kelompok yang beriman dan dekat dengan Rasulullah pun memutuskan untuk murtad. Tak sedikit yang menuduh Nabi Muhammad SAW gila lantaran perkataannya yang dianggap mustahil.
Namun, di tengah keraguan tersebut, muncul Abu Bakar Ash-Shiddiq yang mempercayai Nabi sepenuhnya. Dengan tegas ia mengatakan, "Lebih dari apa yang diucapkan oleh Muhammad aku percaya."
Abu Bakar Ash-Shiddiq adalah orang pertama yang membenarkan dan mempercayai apa pun yang disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW, tanpa menyisakan sedikit keraguan.
ADVERTISEMENT
Peristiwa Isra Miraj merupakan ujian keimanan bagi kaum Muslimin saat itu. Mereka yang beriman termasuk golongan yang meyakini kebesaran Allah SWT. Mereka percaya bahwa segala yang dikehendaki-Nya, termasuk peristiwa Isra Miraj, merupakan sesuatu yang mungkin terjadi.

2. Membersihkan Jiwa Raga sebelum Menghadap Allah SWT

Sebelum menerima perintah salat langsung dari Allah SWT, Nabi Muhammad SAW mengalami peristiwa yang luar biasa. Malaikat Jibril membelah dadanya untuk membersihkan hati Nabi dengan air zam-zam. Sebagaimana dijelaskan dalam hadis berikut:
"Lalu hatiku dikeluarkan dan dicuci dengan air zam-zam, kemudian dikembalikan ke tempatnya den memenuhinya dengan iman dan hikmah." (HR Bukhari)
Dari peristiwa ini, umat Islam dapat mengambil hikmahnya bahwa sebelum seseorang diangkat derajatnya oleh Allah SWT, hal pertama yang harus dilakukan adalah membersihkan hatinya. Orang yang hatinya penuh kotoran dan dosa akan sulit untuk mendapatkan ridha-Nya.
ADVERTISEMENT
Sebaliknya, hati yang bersih dan penuh iman akan lebih mudah menerima petunjuk dan keberkahan dari Allah SWT. Peristiwa Isra Miraj mengajarkan umat Muslim tentang penyucian jiwa ini.

3. Syariat Nabi Muhammad SAW Menghapus Syariat Nabi-nabi Terdahulu

Dalam perjalanan Isra Miraj, tepatnya sebelum menuju Sidratul Muntaha, dikisahkan bahwa Nabi Muhammad SAW diberikan amanat untuk menjadi imam dan memimpin salat bersama nabi-nabi sebelumnya. Peristiwa ini menegaskan bahwa agama Islam yang dibawa Rasulullah merupakan penyempurna dari agama lain yang dibawa oleh nabi-nabi terdahulu.
Nabi Muhammad SAW sendiri menjelaskan dalam sebuah hadis, "Aku ini ibarat sebuah batu bata yang Allah turunkan ke muka bumi ini untuk menyempurnakan sebuah dinding yang masih kosong. Di situlah aku ditempatkan dan penempatanku itulah yang membuat ajaran-ajaran Nabi sebelumnya menjadi sempurna."
ADVERTISEMENT
Hadis ini menjelaskan bahwa kedatangan beliau merupakan bagian dari takdir Allah SWT untuk menyempurnakan dan menyatukan ajaran-ajaran yang telah disampaikan sebelumnya. Maka bisa disimpulkan bahwa Islam bukan hanya melanjutkan, tetapi juga menyempurnakan sekaligus menuntun manusia menuju pedoman hidup yang benar.

4. Kebenaran Harus Disampaikan

Pagi hari setelah peristiwa Isra Miraj, Nabi Muhammad SAW menyampaikan apa yang baru saja dialaminya kepada penduduk Mekkah. Sebagian besar kaum Quraisy meragukan pernyataan beliau dan menuduhnya berbohong.
Lewat peristiwa ini umat Muslim bisa belajar bahwa kebenaran tetap harus disampaikan, meski pada akhirnya menuai reaksi yang buruk. Bahkan ketika kebenaran ditolak, dihina, dan dianggap tidak masuk akal sekalipun, umat Muslim tetap harus menyampaikannya.
Ilustrasi Majidil Aqsa. Foto: pexels

5. Pentingnya Perintah Salat

Hikmah Isra Miraj selanjutnya ialah penegasan kedudukan salat dalam Islam. Pada malam Isra Miraj, Allah SWT langsung menurunkan perintah salat lima waktu kepada Nabi Muhammad SAW tanpa melalui perantara malaikat Jibril.
ADVERTISEMENT
Ini menunjukkan bahwa salat memiliki kedudukan yang sangat penting bagi umat Islam. Bukan sekadar kewajiban, salat juga merupakan tiang agama yang mampu menghubungkan jiwa manusia dengan Allah SWT.
Maka, sudah seharusnya umat Islam senantiasa menjaga dan melaksanakan salat dengan penuh kekhusyukan. Salat adalah salah satu ibadah wajib yang paling utama dan mampu menguatkan iman seseorang.

6. Keyakinan Akan Kehidupan Akhirat

Menurut buku Isra Miraj karya Ibnu Hajar Al-Asqalani, dkk., dalam perjalanan Miraj, tepatnya ketika Nabi Muhammad SAW menuju Sidratul Muntaha, beliau diperlihatkan gambaran surga dan neraka oleh Allah SWT.
Kisah ini bisa menjadi pengingat bagi umat Islam bahwa kehidupan di dunia hanyalah sementara. Surga dan neraka itu benar-benar ada. Sehingga, amal perbuatan manusia yang dilakukan selama hidup di dunia kelak akan dipertanggungjawabkan di akhirat.
ADVERTISEMENT
Keyakinan akan kehidupan akhirat harus jadi motivasi utama bagi seorang Muslim. Dengan begitu, ia akan senantiasa melakukan hal-hal baik dan menjaga keimanannya.
(NSF)