Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
6 Urutan Rukun Haji yang Benar Agar Ibadahnya Sah di Mata Allah
10 Mei 2023 13:18 WIB
·
waktu baca 4 menitDiperbarui 20 Mei 2024 11:55 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Haji merupakan rukun Islam kelima. Pelaksanaan ibadah haji tidak dibebankan kepada umat Muslim. Namun, jika seseorang memenuhi segala persyaratannya, maka hukumnya menjadi wajib.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Antar Aku ke Tanah Suci karya Miftah Faridl dan Budi Handrianto, hukum wajib dibebankan kepada mereka yang beragama Islam, baligh atau dewasa, memiliki akal sehat, merdeka (bukan hamba sahaya), dan mampu. Mampu di sini adalah sehat jasmani, mengetahui ilmu ibadah haji, dan siap mental dalam melaksanakannya.
Selain itu, orang yang ingin melaksanakan haji juga harus mampu dari segi finansial. Bahkan, ia juga wajib untuk memastikan keluarga yang ditinggalkan tetap aman.
Ayat Al-Quran tentang Haji
1. Surat Al-Baqarah Ayat 189
“Mereka bertanya kepadamu tentang bulan sabit. Katakanlah: “Bulan sabit itu adalah tanda-tanda waktu bagi manusia dan (bagi ibadat) haji; Dan bukanlah kebajikan memasuki rumah-rumah dari belakangnya, akan tetapi kebajikan itu ialah kebaikan orang yang bertakwa. Lalu masuklah ke rumah-rumah itu dari pintu-pintunya dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung.”
ADVERTISEMENT
2. Surat Al-Hajj Ayat 27
“ Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh.”
3. Surat Al-Baqarah Ayat 198
“ Tidak ada dosa bagimu untuk mencari karunia (rezeki hasil perniagaan) dari Tuhanmu. Maka, apabila kamu telah bertolak dari Arafah, berdzikirlah kepada Allah di Masy’arilharam. Dan berdzikirlah (dengan menyebut) Allah sebagaimana yang ditunjukkan-Nya kepadamu; dan sesungguhnya kamu sebelum itu benar-benar termasuk orang-orang yang sesat.”
Syarat Pelaksanaan Haji
Seperti yang sudah dijelaskan, ada beberapa syarat wajib dalam melaksanakan haji wajib, yaitu:
Rukun Haji dan Penjelasannya
Selain syarat wajib, ada juga beberapa rukun haji yang harus dipenuhi agar ibadahnya sah. Dikutip dari beberapa sumber, inilah enam rukun haji beserta penjelasannya:
ADVERTISEMENT
1. Ihram
Menurut buku Rukun Islam karya Slamet Mulyono, ihram adalah mengenakan pakaian ihram sambil melaksanakan ibadah haji. Pakaian yang dimaksud adalah berwarna putih dan terdiri dari dua potong kain yang tidak berjahit.
Cara memakainya dengan melilitkan satu potong kain ke badan dan satunya lagi diselendangkan. Para calon haji juga tidak diperkenankan untuk memakai pakaian dalam.
Sementara itu, para calon jamaah haji perempuan dianjurkan untuk memakai baju biasa berwarna putih. Baju tersebut tidak menutupi wajah dari kedua telapak tangannya.
Adapun sunah-sunah ihram adalah:
2. Wukuf di Arafah
Salah satu inti dari pelaksanaan haji adalah wukuf di Padang Arafah. Prosesi tersebut dilakukan saat seluruh jamaah haji sedang berkumpul untuk melengkapi ibadah di Padang Arafah.
ADVERTISEMENT
Waktu pelaksanaan wukuf adalah saat tergelincirnya matahari pada waktu masuk Dzuhur (9 Dzulhijjah) hingga terbitnya fajar (10 Dzulhijjah).
3. Thawaf Ifadhah
Mengutip laman Kemenag, thawaf ifadhah merupakan salah satu rukun haji yang sudah disepakati sebelumnya. Thawaf yang hukum pelaksanaannya wajib ini disebut sebagai thawaf ziyaroh atau thawaf fardh.
Cara melakukan thawaf ifadhah adalah dengan mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali putaran. Pelaksanaan thawaf dilakukan usai jamaah haji berada di wilayah Mina untuk melakukan jumrah, kemudian langsung kembali ke Makkah.
4. Sa’i
Sa’i merupakan salah satu rukun haji yang dilakukan dengan cara berlari-lari kecil di antara Bukit Shafa dan Marwah. Jarak antara Bukit Shafa dan Marwah berjarak 405 meter yang harus dikelilingi sebanyak tujuh kali.
Dalam pelaksanaannya, para jamaah naik ke atas bukit menuju Marwah, lalu menghadap ke arah Ka’bah. Namun, ada perbedaan antara jamaah pria dan wanita dalam melaksanakan rukun haji ini.
ADVERTISEMENT
Menurut sumber, jamaah laki-laki disunnahkan untuk berlari. Sementara untuk jamaah wanita disunnahkan berjalan cepat.
5. Tahallul (Bercukur)
Para jamaah harus mencukur rambutnya sebagian atau keseluruhan. Bagi pria, disarankan untuk memotong minimal tiga helai rambut, sedangkan untuk wanita cukup menggunting ujung rambut saja.
Setelah melakukan Tahallul, jamaah diperbolehkan untuk melakukan hal-hal yang menjadi larangan saat ihram. Para jamaah pun dipersilahkan untuk mengganti pakaian ihram menjadi baju biasa.
6. Tertib
Rukun haji yang terakhir adalah tertib. Tertib yang dimaksud adalah pelaksanaannya harus dilakukan secara tertib dan berurutan.
(ANF)