Konten dari Pengguna

7 Manfaat Syu'abul Iman bagi Umat Muslim, Apa Saja?

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
19 September 2024 13:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Syu'abil iman merupakan konsep bentuk atau cabang-cabang iman dalam Islam. Foto: Pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Syu'abil iman merupakan konsep bentuk atau cabang-cabang iman dalam Islam. Foto: Pexels.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ada banyak manfaat syu'abul iman bagi seorang Muslim. Mulai dari memperkuat keimanan, membantu mengendalikan diri, hingga membuat kualitas hidup menjadi lebih baik.
ADVERTISEMENT
Menurut Daeng Naja dalam bukunya yang berjudul Bekal Bankir Syariah, syu'abul iman merupakan konsep bentuk atau cabang-cabang iman dalam Islam. Menurut para ahli hadis, ada setidaknya 77 cabang.
77 cabang tersebut kemudian dikelompokkan menjadi tiga kategori besar, yaitu syu'abul iman berdasarkan hati, syu'abul iman berdasarkan perkataan, dan syu'abul iman berdasarkan perbuatan.
Dengan menerapkan semua cabang atau bentuk iman ini, umat Islam diyakini akan memperoleh banyak manfaat. Jika seorang Muslim mampu melaksanakan seluruh bentuk iman tersebut, ia akan merasakan kesempurnaan dalam keimanannya.

Manfaat Syu'abil Iman

Ada beragam manfaat syu'abul iman yang akan diperoleh jika menerapkannnya ke kehidupan sehari-hari. Foto: Pexels.com
Dirangkum dari buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk SMA/SMK Kelas X oleh Ahmad Taufik dan Nurwastuti Setyowati, berikut sejumlah manfaat yang dapat diperoleh dengan menerapkan syu'abul iman:
ADVERTISEMENT

1. Terhindar dari Sikap Syirik

Dengan iman yang kuat, seorang Muslim hanya bergantung kepada Allah SWT dan tidak lagi percaya pada benda-benda keramat atau kekuatan selain-Nya. Hal ini tentunya dapat melindungi diri dari perbuatan syirik yang bisa mengurangi kualitas iman.

2. Tidak Takut Akan Kematian

Iman menanamkan keyakinan bahwa hidup dan mati adalah ketentuan dari Allah SWT. Ketika seseorang beriman, ia tidak akan takut mati karena mereka tahu, setiap manusia sudah memiliki takdirnya masing-masing.
Dengan memiliki keyakinan yang kuat atas kuasa Allah SWT, seorang Muslim tentunya lebih bisa berani menghadapi dan menjalani hidup.

3. Memberikan Rasa Tenang Saat Menghadapi Ujian

Ketika seseorang memiliki keimanan yang, ia akan merasa tenang ketika menghadapi cobaan hidup dan meyakini bahwa segala sesuatu yang terjadi adalah ujian dari Allah SWT dan akan selalu ada hikmah di balik setiap peristiwa.
ADVERTISEMENT
Hal ini memberikan ketenangan dalam menghadapi masalah, tidak panik, dan tetap menghadapi ujian dengan sabar.

4. Meningkatkan Kualitas Hidup

Salah satu manfaat syu'abul iman adalah dapat meningkatkan kualitas hidup. Foto: Pexels.com
Iman membantu seseorang untuk mengelola dan mengatur kehidupannya dengan baik, membedakan mana yang benar dan salah, serta fokus pada hal-hal positif yang mendekatkan diri kepada Allah SWT. Ini secara tidak langsung dapat meningkatkan kualitas hidup karena seseorang selalu berusaha berbuat kebaikan dan menjauhi keburukan.

5. Menumbuhkan Sikap Ikhlas

Orang yang beriman kepada Allah SWT selalu melakukan sesuatu dengan niat yang ikhlas. Mereka tidak mengharapkan pujian dari manusia, melainkan mencari ridha Allah.
Dengan demikian, segala perbuatan menjadi lebih tulus, tanpa pamrih, karena keyakinan bahwa Allah-lah yang memberikan balasan terbaik.

6. Mendatangkan Keberuntungan

Keberuntungan dalam hidup sering kali datang dari keimanan yang kuat. Orang yang beriman selalu mengikuti petunjuk Allah SWT, yang membawa mereka ke jalan yang benar dan penuh berkah. Hal ini membuat hidup mereka lebih teratur dan sering kali diiringi keberhasilan, baik di dunia maupun di akhirat.
ADVERTISEMENT

7. Mencegah Penyakit Jasmani dan Rohani

Iman kepada Allah SWT juga berfungsi sebagai tameng dari berbagai godaan maksiat. Orang yang beriman mampu mengendalikan diri dari perbuatan yang merusak tubuh maupun jiwa, seperti mengonsumsi makanan haram, pergaulan yang buruk, atau perilaku maksiat. Dengan demikian, kesehatan jasmani dan rohani lebih terjaga.
(SAI)