Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.0
Konten dari Pengguna
7 Pakaian Adat Jawa Barat, dari Kebaya Sunda hingga Kebaya Pengantin
7 Januari 2021 16:11 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Wilayah Jawa Barat memiliki beragam jenis budaya, salah satunya adalah pakaian adat yang memiliki ciri khas tersendiri. Kebanyakan pakaian adat Jawa Barat didominasi oleh pakaian dari suku Sunda, suku asal Jabar.
ADVERTISEMENT
Sejatinya, masing-masing pakaian adat Jabar memiliki fungsi dan keunikan yang berbeda. Selain itu, pakaian ini juga didasarkan pada strata atau kelas sosial masyarakat. Mulai dari kelas biasa, menengah, hingga bangsawan.
Berikut adalah 7 macam pakaian adat yang berasal dari Provinsi Jawa Barat
Kebaya Sunda
Biasanya, kebaya Sunda digunakan oleh kaum biasa hingga menengah. Kebaya ini kerap dipadukan dengan beragam aksesoris seperti kalung, gelang, cincin, tusuk konde, dan giwang agar tampak anggun.
Pangsi
Pangsi merupakan pakaian adat laki-laki yang digunakan rakyat biasa, khususnya mereka yang berprofesi sebagai petani dan buruh. Pakaian ini identik dengan warna hitam dari atas hingga bawah.
ADVERTISEMENT
Pangsi terdiri dari atasan berupa salontreng atau kemeja kerah berwana hitam, celana panjang longgar warna hitam yang tidak melebihi mata kaki, dan kaos berwarna putih yang dikenakan di bagian dalam.
Bedahan
Bedahan digunakan oleh kelas menengah seperti pedagang atau saudagar. Para wanita biasanya menggunakan bedahan merah dengan selendang, ikat pinggang atau beubeur, alas kaki selop berupa kelom geulis, kalung, giwang, anting, cincin, dan gelang yang terbuat dari emas atau perak.
Sementara itu, pria mengenakan baju bedahan putih atau jas takwa sebagai atasan dan kain kebat batik untuk bawahan. Seperti wanita, pria juga mengenakan aksesoris seperti terompah kayu, beubeur, ikat kepala, dan arloji rantai emas yang disematkan di saku.
Menak
Menak terbuat dari beludru yang disulam dengan benang emas. Pakaian mewah ini biasanya digunakan oleh kaum bangsawan.
ADVERTISEMENT
Kaum pria biasanya mengenakan atasan lengan panjang, bawahan celana panjang berwarna hitam, dan lilitan jarit. Sedangkan, wanita menggunakan kebaya hitam berbahan beludru dan bawahan jarit yang bermotif sama dengan yang digunakan pria.
Selain itu, wanita juga menyematkan beragam aksesoris seperti konde, bros, cincin, hingga perhiasan.
Beskap
Beskap biasanya digunakan untuk acara remi seperti upacara adat, pernikahan, dan pertemuan nasional. Pakaian ini memiliki perbedaan ukuran potongan bagian depan dan belakang yang tidak simetris. Tujuannya untuk memudahkan pemakaian keris di bagian belakang. Pakaian ini juga dipadukan dengan kain jarik berpola khas Jabar serta alas kaki tertutup.
Mojang Jajaka
Mojang jajaka digunakan untuk memperkenalkan budaya Jawa Barat dalam acara tertentu. Biasanya, wanita mengenakan kebaya polos, kain kebat, selendang, dan beubeur. Lalu, laki-laki menggunakan beskap, celana panjang, penutup kepala, sandal selop, dan jam di bagian saku jas sebelah kiri.
ADVERTISEMENT
Kebaya Pengantin
Seperti namanya, kebaya pengantin hanya digunakan untuk acara pernikahan. Kebaya ini menampilkan desain yang modern dan elegan. Biasanya, penggunaan kebaya ini disertai dengan aksesoris seperti cincin, gelang, kalung, dan siger.
Sementara itu, pengantin pria menggunakan, bendo, Boro Sarangka, Jas Buka Prangwedana, dan kain batik yang warnanya sama dengan pegantin wanita.
(GTT)