Konten dari Pengguna

77 Cabang Iman dalam Islam Menurut Hadist Rasulullah

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
3 Januari 2023 8:50 WIB
·
waktu baca 4 menit
clock
Diperbarui 10 September 2024 11:16 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi cabang iman dalam Islam. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi cabang iman dalam Islam. Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Iman merupakan salah satu istilah dalam khazanah Islam yang wajib dipahami setiap Muslim. Iman terdiri dari sejumlah cabang yang memiliki kriteria dan batasan tertentu. Apabila diamalkan seluruhnya, maka keimanan seorang Muslim akan sempurna.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Islamologi: Arti Iman karya Maulana Muhammad Ali, iman berasal dari kata bahasa Arab amana yang berarti “percaya”. Secara istilah, iman adalah membenarkan dengan hati, diucapkan dengan lisan, dan diamalkan dengan perbuatan.
Seperti yang telah disebutkan, iman memiliki cabang serta tingkatan yang jika ditinggalkan akan menyebabkan kekufuran, menimbulkan dosa kecil dan besar, menghilangkan kesempatan memperoleh pahala, hingga menyia-nyiakan ganjaran.
Untuk mengetahui lebih lanjut terkait cabang iman dalam Islam, simak penjelasan lengkapnya dalam ulasan berikut ini.

77 Cabang Iman dalam Islam

Dihimpun dari buku E-Modul PAI Kelas X:36 terbitan Kemdikbud, cabang iman dalam Islam terbagi menjadi 77 (tujuh puluh tujuh). Jika seorang Muslim mampu menghayati dan mengamalkan seluruhnya, maka ia akan merasakan nikmatnya hakikat iman dalam kehidupan.
ADVERTISEMENT
Penjelasan terkait jumlah cabang iman dalam Islam ini tercantum dalam hadist riwayat Muslim. Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda:
الْإِيمَانُ بِضْعٌ وَسَبْعُونَ، أَوْ بِضْعٌ وَسِتُّونَ شُعْبَةً، فَأَفْضَلُهَا قَوْلُ : لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، وَأَدْنَاهَا إِمَاطَةُ الْأَذَى عَنِ الطَّرِيقِ، وَالْحَيَاءُ شُعْبَةٌ مِنَ الْإِيمَانِ
Artinya: “Iman itu ada tujuh puluh cabang lebih, atau enam puluh cabang lebih. Yang paling utama yaitu perkataan Lâ ilâha illallâh, dan yang paling ringan yaitu menyingkirkan gangguan dari jalan. Dan malu itu termasuk bagian dari iman.”
Dirangkum dari buku Filsafat Iman dan Filsafat Ilmu Manajemen karya Mansur Chadi Mursid, berikut adalah 77 cabang iman yang dimaksud.
1. Iman kepada Allah.
2. Iman kepada malaikat Allah.
3. Iman kepada kitab-kitab Allah.
ADVERTISEMENT
4. Iman kepada rasul-rasul Allah.
5. Iman kepada takdir baik dan takdir buruk Allah.
6. Iman kepada hari akhir (kiamat).
7. Iman kepada kebangkitan setelah kematian.
8. Iman bahwa manusia akan dikumpulkan di Yaumul Mahsyar setelah hari kebangkitan.
9. Iman bahwa orang mukmin akan tinggal di surga dan orang kafir akan tinggal di neraka.
10. Cinta kepada Allah.
11. Takut terhadap siksa Allah dengan menjauhi larangan-Nya.
12. Mengharap rahmat Allah dengan mengerjakan perintah-Nya.
13. Tawakal.
14. Cinta kepada Rasulullah SAW.
15. Mengagungkan derajat Rasulullah SAW.
16. Tetap pada agama Islam.
17. Mencari ilmu yang bermanfaat.
18. Menjelaskan dan menyebarkan ilmu syariat.
19. Mengagungkan Al-Quran.
20. Bersuci dari najis.
21. Shalat fardhu lima waktu.
ADVERTISEMENT
22. Menunaikan zakat.
23. Berpuasa Ramadhan.
24. I’tikaf.
25. Haji dan umrah.
26. Jihad dan memerangi hawa nafsu.
27. Bertempat tinggal.
28. Tetap dan mantap memerangi musuh Allah.
29. Memberikan harta rampasan perang, ghanimah kepada raja dan nabi.
30. Memerdekakan budak.
31. Membayar kifarat yang wajib.
32. Menepati janji.
33. Mensyukuri nikmat Allah.
34. Menjaga lisan.
35. Menjaga kemaluan dan kehormatan diri.
36. Menyampaikan amanah.
37. Tidak melakukan pembunuhan dan kejahatan.
38. Menjauhi makanan dan minuman yang haram.
39. Bekerja yang halal.
40. Menjauhi pakaian yang haram.
41. Menjauhi permainan yang melalaikan dan yang haram menurut syariat.
42. Pertengahan dalam memberi nafkah.
43. Meninggalkan dengki dan menggunjing.
44. Meninggalkan mencela orang Muslim.
ADVERTISEMENT
45. Ikhlas.
46. Senang ketika melakukan ketaatan dan susah ketika melakukan kemaksiatan.
47. Taubat.
48. Kurban dan aqiqah.
49. Taat kepada pimpinan atau pemerintah.
50. Berpegang kepada agama dan itikad Islam.
51. Berlaku adil di dalam hukum.
52. Mengajak kebaikan dan mencegah kemungkaran.
53. Tolong-menolong dalam kebaikan.
54. Malu kepada Allah.
55. Berbakti kepada kedua orang tua (ibu dan bapak).
56. Menyambung kekerabatan (silaturahmi).
57. Berakhlak baik.
58. Berbuat baik kepada budaknya.
59. Budak wajib taat pada majikan menurut kemampuannya.
60. Menjaga hak istri dan anak.
61.Cinta pada orang yang ahli agama, berkumpul dengan orang-orang shaleh.
62. Mengucap salam dan menjawab salamnya orang Islam.
63. Menengok orang sakit.
64. Melakukan shalat jenazah untuk mayat Muslim.
ADVERTISEMENT
65. Menjawab orang bersin.
66. Menjauhi perkara yang merusak agama.
67. Berbuat baik kepada tetangga.
68. Memuliakan tamu.
69. Menutup aib orang Islam.
70. Sabar terhadap musibah maupun kesenangan.
71. Zuhud dan pendek angan-angan.
72. Cemburu kepada istrinya.
73. Menjauh dari berbuat kelalaian.
74. Dermawan.
75. Hormat kepada orang tua.
76. Mendamaikan orang yang bertengkar.
77. Cinta kepada sesama manusia seperti cintanya kepada diri sendiri.
(AAA)