Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
8 Ayat tentang Isra Miraj, Perjalanan Suci bagi Nabi Muhammad
11 Februari 2023 9:02 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Isra miraj adalah salah satu mukjizat yang diberikan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW. Jadi, sudah sepatutnya umat Islam mengambil hikmah dari peristiwa tersebut. Terlebih, perjalanan itu juga digambarkan oleh Allah SWT dalam beberapa ayat tentang isra miraj.
ADVERTISEMENT
Isra miraj adalah perjalanan malam yang dilakukan oleh Rasulullah SAW dari Masjidil Haram menuju Masjidil Aqsha, lalu ke langit dan bertemu dengan Allah SWT di sidratul muntaha (langit tertinggi).
Kebenaran mengenai peristiwa Isra Miraj dijelaskan dalam beberapa ayat Al-Qur'an. Berikut adalah 8 ayat tentang Isra Miraj yang dikutip dari kitab Hushulul Ma'mul bi Syarhi Tsalatsatil Ushul karya Abdullah bin Shalih Al-Fauzan.
8 Ayat tentang Isra dan Miraj
Para ulama dan ahli tafsir menyatakan bahwa peristiwa Isra dan Miraj adalah perjalanan ruh Rasulullah SAW yang dilakukan dengan sadar (bukan mimpi). Hal inilah yang membuat kaum kafir dan beberapa umat Muslim saat itu mengingkari pernyataan Rasulullah SAW tentang Isra Miraj.
Pada akhirnya, Allah menurunkan beberapa ayat Al-Qur'an untuk membenarkan mukjizat tersebut sekaligus menepis keraguan orang-orang.
ADVERTISEMENT
1. Surat Al-Isra ayat 1
سُبْحَٰنَ ٱلَّذِىٓ أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِۦ لَيْلًا مِّنَ ٱلْمَسْجِدِ ٱلْحَرَامِ إِلَى ٱلْمَسْجِدِ ٱلْأَقْصَا ٱلَّذِى بَٰرَكْنَا حَوْلَهُۥ لِنُرِيَهُۥ مِنْ ءَايَٰتِنَآ ۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْبَصِيرُ
“Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al-Masjidil Haram ke Al-Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda kebesaran Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat, " (Qs. Al-Israa: 1)
2. Surat An-Najm, ayat 12-18
أَفَتُمَارُونَهُ عَلَى مَا يَرَى. وَلَقَدْ رَآهُ نَزْلَةً أُخْرَى. عِنْدَ سِدْرَةِ الْمُنْتَهَى. عِنْدَهَا جَنَّةُ الْمَأْوَى. إِذْ يَغْشَى السِّدْرَةَ مَا يَغْشَى. مَا زَاغَ الْبَصَرُ وَمَا طَغَى. لَقَدْ رَأَى مِنْ ءَايَاتِ رَبِّهِ الْكُبْرَى
“(12) Maka apakah kamu (musyrikin Mekah hendak membantahnya tentang apa yang telah dilihatnya? (13) Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, (14) (yaitu) di Sidratul Muntaha. (15) Di dekatnya ada surga tempat tinggal, (16) (Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratul Muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya. (17) Penglihatannya (Muhammad) tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya. (18) Sesungguhnya dia telah melihat sebahagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling besar.”
ADVERTISEMENT
(PHR)