Konten dari Pengguna

8 Sifat Bunyi yang Perlu Dipahami dan Manfaatnya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
2 Oktober 2023 10:28 WIB
·
waktu baca 8 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Bunyi adalah sesuatu yang terdengar atau ditangkap oleh indera pendengar manusia, yakni telinga. Foto: Pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Bunyi adalah sesuatu yang terdengar atau ditangkap oleh indera pendengar manusia, yakni telinga. Foto: Pexels.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ada banyak sifat bunyi yang perlu kita pahami. Mengapa demikian? Sebab bunyi merupakan salah satu elemen penting dalam kehidupan manusia.
ADVERTISEMENT
Bunyi sendiri merupakan energi gelombang yang bersumber dari suatu benda yang menghasilkan suara yang bergetar.
Energi bunyi ini sendiri mempunyai berbagai macam sifat yang dapat memengaruhi getaran saat masuk ke pendengaran manusia.
Lantas, apa saja sifat-sifat dari energi bunyi? Berikut penjelasannya.

Pengertian Bunyi

Bunyi adalah jenis gelombang longitudinal yang muncul ketika energi membuat partikel udara saling mendekat dan menjauh. Foto: Pexels.com
Secara umum, menurut KBBI, arti bunyi adalah sesuatu yang terdengar atau ditangkap oleh indera pendengar manusia, yakni telinga.
Selain itu, bunyi juga dapat diartikan sebagai nada atau laras pada alat musik atau nyanyian dan sebagainya.
Namun, pada ilmu pengetahuan dan sains, bunyi memiliki makna yang sedikit berbeda. Bunyi sering kali dikenal sebagai energi bunyi.
Dikutip dari Handout Fisika Dasar 2 Gelombang: Bunyi Gelombang karya M.Ishaq, bunyi adalah jenis gelombang longitudinal yang muncul ketika energi membuat partikel udara saling mendekat dan menjauh.
ADVERTISEMENT

Jenis-jenis Energi Bunyi

Energi bunyi umumnya dibedakan ke dalam beberapa jenis berdasarkan berdasarkan besaran frekuensinya. Berikut jenis-jenis energi bunyi:

1. Infrasonik

Bunyi infrasonik adalah jenis bunyi yang sangat rendah yang tidak dapat didengar oleh manusia. Namun, beberapa hewan seperti jangkrik, anjing, gajah, dan anjing dapat mendengar jenis bunyi ini.

2. Audiosonik

Audiosonik adalah jenis bunyi yang dapat didengar oleh manusia, dengan frekuensi antara 20 hingga 20.000 Hz.

3. Ultrasonik

Bunyi ultrasonik adalah jenis bunyi yang memiliki frekuensi tinggi di atas 20.000 Hz yang tidak dapat didengar oleh manusia. Namun, beberapa hewan, seperti kelelawar dan lumba-lumba, dapat mendengar jenis bunyi ini.
Jenis-jenis energi bunyi tersebut memiliki peran yang berbeda-beda dalam kehidupan manusia.
ADVERTISEMENT
Infrasonik digunakan dalam teknologi SONAR untuk mendeteksi kedalaman laut, sedangkan ultrasonik digunakan dalam teknologi ultrasonik untuk melihat janin dalam rahim dan dalam pengujian non-destruktif untuk mendeteksi keretakan pada logam.
Audiosonik digunakan dalam berbagai bidang, seperti untuk berkomunikasi, hiburan, dan keperluan musik.

Contoh Energi Bunyi

Energi bunyi merupakan bentuk energi yang berasal dari sumber bunyi, yaitu benda yang bergetar. Foto: Pexels.com
Energi bunyi merupakan bentuk energi yang berasal dari sumber bunyi, yaitu benda yang bergetar. Berikut adalah beberapa contoh energi bunyi yang dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari:
ADVERTISEMENT

Sifat Bunyi

Seperti yang telah disebutkan, energi bunyi memiliki sifat-sifat tertentu yang telah menjadi karakteristik dari energi ini. Dikutip dari berbagai sumber, berikut sifat-sifat bunyi:

1. Dapat Merambat Melalui Berbagai Media

Salah satu sifat paling mencengangkan dari bunyi adalah kemampuannya untuk merambat melalui berbagai jenis media. Bunyi bisa menjalar melalui padat, cair, dan gas dengan berbagai kecepatan. Sebenarnya, kecepatan perambatan bunyi sangat dipengaruhi oleh medium yang dilaluinya.
Misalnya, bunyi akan merambat lebih cepat dan terdengar lebih jelas saat melewati benda padat seperti logam atau zat cair seperti air. Ini disebabkan oleh molekul dalam medium padat atau cair yang lebih rapat dan efisien dalam meneruskan getaran bunyi.
Selain itu, jarak antara sumber bunyi dan pendengar juga memainkan peran penting dalam cara kita mendengar bunyi tersebut. Semakin dekat, semakin kuat dan jelas bunyi itu terdengar; semakin jauh, semakin redup dan lemah bunyi tersebut.
ADVERTISEMENT

2. Dapat Dipantulkan (Refleksi)

Sifat berikutnya dari bunyi adalah kemampuannya untuk mengalami refleksi atau pemantulan. Ketika bunyi bertemu dengan permukaan benda seperti dinding, langit-langit, atau bahkan air, gelombang bunyi dapat memantul kembali ke arah sumbernya. Fenomena ini dikenal sebagai pemantulan bunyi.
Contoh yang paling umum adalah di dalam ruangan kosong atau di kamar mandi. Ketika kita berbicara di dalam ruangan tersebut, suara kita akan memantul dari dinding dan langit-langit, menciptakan banyak pantulan bunyi.
Ini menghasilkan efek yang membuat bunyi terdengar lebih lama, lebih kompleks, dan seringkali lebih nyaman.

3. Bisa Mengalami Pembiasan (Refraksi)

Pembiasan adalah sifat bunyi yang muncul ketika bunyi melewati medium dengan kecepatan yang berbeda. Sebagai contoh, bunyi akan merambat lebih cepat di udara daripada di dalam air atau benda padat.
ADVERTISEMENT
Ketika bunyi beralih dari satu medium ke medium lain yang memiliki kecepatan perambatan yang berbeda, ini dapat mengubah nada atau frekuensi bunyi.
Dalam kasus pembiasan bunyi, terkadang bunyi akan terdengar berbeda ketika berada di dalam air dibandingkan dengan di udara. Hal ini disebabkan oleh perbedaan kecepatan perambatan bunyi dalam kedua medium tersebut.

4. Dapat Dilenturkan (Difraksi)

Sifat pelenturan bunyi muncul ketika gelombang bunyi melewati celah atau rongga kecil. Ini memungkinkan bunyi untuk menyebar ke dalam ruang yang lebih besar daripada yang mungkin diharapkan.
Misalnya, kita bisa mendengar suara dari balik tembok atau pintu yang tertutup, meskipun sumber bunyi seharusnya berada di luar jangkauan pandangan langsung.
Hal ini terjadi karena sifat pelenturan memungkinkan bunyi untuk "menyusup" melalui celah atau sudut kecil, sehingga kita masih dapat mendengar bunyi tersebut, bahkan jika sumbernya tidak terlihat.
ADVERTISEMENT

5. Dapat Dipadukan (Interferensi)

nterferensi adalah sifat dari gelombang bunyi yang terjadi ketika dua atau lebih gelombang bunyi bertemu dan saling berpengaruh di dalam medium yang sama.
Interaksi ini dapat menghasilkan penguatan atau pelemahan bunyi, tergantung pada fase dan amplitudo gelombang tersebut.
Interferensi bunyi dapat dibagi menjadi dua jenis utama, yaitu interferensi konstruktif dan interferensi destruktif.
Interferensi konstruktif terjadi ketika dua gelombang bunyi yang bertemu berada dalam fase yang sama, sehingga saling memperkuat satu sama lain.
Sebaliknya, interferensi destruktif terjadi ketika dua gelombang bunyi yang bertemu berada dalam fase yang berlawanan, sehingga saling melemahkan satu sama lain.
Contoh sederhana dari interferensi bunyi adalah ketika kita mendengarkan musik dari dua speaker yang berbeda.
ADVERTISEMENT
Suara dari kedua speaker tersebut berinteraksi di udara dan bisa menghasilkan suara yang lebih keras atau lebih lemah tergantung pada fase dan amplitudo gelombang bunyi yang dipancarkan oleh masing-masing speaker.

6. Membutuhkan Medium untuk Dapat Merambat

bunyi memerlukan medium untuk merambat. Ini berarti bunyi tidak dapat merambat di ruang hampa udara karena tidak ada medium yang dapat merambatkan gelombang bunyi.
Ini berarti bahwa untuk bunyi dapat merambat dari sumbernya ke pendengar, diperlukan medium yang memungkinkan getaran bunyi untuk bergerak.
Di atmosfer Bumi, udara adalah medium yang paling umum digunakan untuk merambatkan gelombang bunyi. Ketika sumber bunyi bergetar, ia mengganggu molekul-molekul udara di sekitarnya.
Molekul udara ini saling mendorong dan menarik satu sama lain, mengirimkan getaran melalui medium udara tersebut.
ADVERTISEMENT
Namun, jika kita berada di ruang hampa udara, seperti di luar angkasa di mana tidak ada udara atau medium lainnya, suara tidak akan bisa merambat.
Karena tidak ada molekul udara atau medium lain yang bisa mengalami getaran, tidak akan ada perambatan bunyi, dan suara tersebut tidak akan terdengar.

7. Memiliki Frekuensi, Amplitudo, dan Periode

Energi bunyi mempunyai frekuensi, amplitudo, dan periode. Berikut penjelasan dari ketiga hal tersebut:
a. Frekuensi
Frekuensi adalah ukuran seberapa sering sebuah gelombang berulang dalam satu detik. Satuan pengukuran frekuensi adalah Hertz (Hz). Semakin tinggi frekuensi, semakin banyak gelombang yang melewati suatu titik dalam satu detik.
Ini berarti gelombang dengan frekuensi tinggi memiliki siklus yang lebih cepat daripada gelombang dengan frekuensi rendah. Dalam konteks bunyi, frekuensi mengacu pada seberapa sering getaran suara berulang dalam satu detik.
ADVERTISEMENT
Frekuensi bunyi memengaruhi tinggi rendahnya nada suara. Suara dengan frekuensi tinggi memiliki nada tinggi, sementara suara dengan frekuensi rendah memiliki nada rendah.
b. Amplitudo
Amplitudo adalah ukuran sejauh mana partikel dalam medium (seperti udara atau air) bergerak dari posisi keseimbangan saat gelombang melewati.
Dalam konteks bunyi, amplitudo mengukur besarnya getaran yang dihasilkan oleh sumber bunyi. Semakin besar amplitudo, semakin besar energi getaran, dan suara akan terdengar lebih keras atau lebih kuat.
Sebaliknya, amplitudo yang lebih kecil menghasilkan suara yang lemah atau lebih pelan.
c. Periode
Periode adalah waktu yang dibutuhkan oleh sebuah gelombang untuk satu siklus penuh, yaitu dari satu puncak gelombang ke puncak berikutnya.
Satuan periode adalah detik (s). Periode dan frekuensi terkait erat. Frekuensi (f) dan periode (T) memiliki hubungan yang terbalik: f = 1/T, dan sebaliknya.
ADVERTISEMENT
Jika suatu gelombang memiliki frekuensi tinggi, maka periode gelombang tersebut akan pendek, dan sebaliknya. Periode adalah ukuran yang berguna untuk menggambarkan seberapa cepat atau lambat sebuah gelombang berulang.
Dengan demikian, frekuensi mengukur kecepatan berulangnya gelombang, amplitudo mengukur besarnya getaran, dan periode mengukur waktu yang dibutuhkan untuk satu siklus gelombang.

8. Memiliki Karakteristik yang Sama dengan Gelombang Longitudinal

Terakhir, energi bunyi mempunyai karakteristik yang mirip dengan gelombang longitudinal. Prinsipnya, sifat-sifat bunyi mirip dengan sifat-sifat gelombang longitudinal.
Ini mencakup kemampuan untuk mengalami pantulan (refleksi), pembiasan (refraksi), interferensi (penggabungan), dan lenturan (difraksi).

Manfaat Energi Bunyi

Ada berbagai manfaat energi bunyi dalam kehidupan sehari-hari. Foto: Pexels.com
Ada berbagai manfaat energi bunyi dalam kehidupan sehari-hari, di antaranya:
ADVERTISEMENT
Dari manfaat-manfaat tersebut, dapat disimpulkan bahwa energi bunyi memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan manusia dan digunakan dalam berbagai bidang kehidupan sehari-hari.
(SAI)