9 Sekolah Ikatan Dinas di Indonesia, Ada PKN STAN hingga Poltekip

Ilustrasi gedung sekolah. Foto: Pexels

Sekolah ikatan dinas adalah sekolah tinggi yang dijalankan oleh negara dengan tujuan mencetak sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk mengisi posisi khusus di instansi negara. Biasanya, sekolah kedinasan memberikan fasilitas pendidikan beasiswa penuh hingga uang saku untuk biaya hidup.

Dikutip dari buku Panduan Lengkap Masuk Sekolah Kedinasan oleh Puspa Swara, dkk. (2013: 3), mahasiswa yang telah menyelesaikan perkuliahan dan dinyatakan lulus dari sekolah dinas akan langsung diangkat sebagai pegawai atau aparatur sipil negara pada instansi terkait dalam kurun waktu tertentu.

Sebagai contoh, Politeknik Keuangan Negara (PKN) Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) mengikat lulusannya dalam perjanjian ikatan dinas selama 10 tahun. Jika waktu dalam perjanjian ikatan dinas berakhir, alumni tersebut berhak memilih untuk tetap menjadi pegawai negeri sipil atau keluar dan bekerja pada pihak swasta maupun instansi pemerintah lain.

Sekolah Ikatan Dinas

Ilustrasi gedung sekolah. Foto: Pexels

Ada berbagai macam sekolah tinggi kedinasan yang bisa menjadi pilihan calon mahasiswa. Berdasarkan peraturan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, berikut daftar sekolah ikatan dinas di Indonesia.

1. PKN STAN (Politeknik Keuangan Negara Sekolah Tinggi Akuntansi Negara)

PKN STAN adalah sekolah tinggi kedinasan di bawah naungan Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan, Kementerian Keuangan Republik Indonesia, yang mengadakan pendidikan program studi diploma bidang keuangan negara.

Selama menempuh pendidikan, mahasiswa tidak dipungut biaya pendidikan. Pendidikan PKN STAN memakai sistem ikatan dinas sebagaimana ditegaskan dalam Keputusan Menteri Keuangan RI No. 289/ KMK.014/2004 tanggal 14 Juni 2004 tentang Ketentuan Ikatan Dinas bagi Mahasiswa Program Diploma Bidang Keuangan di Lingkungan Departemen Keuangan RI.

Program studi yang diselenggarakan oleh PKN STAN yaitu:

2. STIS (Sekolah Tinggi Ilmu Statistik)

STIS adalah perguruan tinggi kedinasan program diploma 4 yang dikelola oleh Badan Pusat Statistik (BPS) sejak tahun 1958. Sekolah kedinasan ini memberi kesempatan lulusan sekolah menengah umum jurusan IPA mendapatkan pendidikan menjadi ahli statistik.

STIS merupakan lembaga pendidikan tinggi kedinasan yang berfokus mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, khususnya di bidang statistika dan komputasi statistik dengan mendidik kader yang memiliki kemampuan akademik.

Ada dua jurusan yang tersedia di STIS, yaitu jurusan Statistika (Ekonomi dan Sosial-Kependudukan) dan jurusan Komputasi Statistik.

3. STSN (Sekolah Tinggi Sandi Negara)

STSN adalah perguruan tinggi kedinasan di Indonesia yang diselenggarakan oleh Badan Siber dan Sandi Negara RI. Sekolah kedinasan ini menyelenggarakan pendidikan profesional dalam bidang persandian dengan jenjang diploma 4.

STSN didirikan untuk memenuhi kebutuhan peningkatan kualitas SDM aparatur bidang siber dan sandi yang mampu menjawab tantangan perkembangan teknologi informasi dan ancaman terhadap pengamanan informasi rahasia negara.

4. STIN (Sekolah Tinggi Intelejen Negara)

STIN adalah sekolah kedinasan yang ada di bawah naungan Badan Intelijen Negara (BIN). Sekolah ini berfokus menyelenggarakan pendidikan akademik di bidang intelijen dan dapat menyelenggarakan pendidikan profesi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. STIN membuka program S1 dengan dua jurusan, yaitu Agen Intelijen dan Analisis Intelijen.

5. STMKG (Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika)

Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014, STMKG merupakan sekolah tinggi yang bertujuan menghasilkan SDM dengan kompetensi dan berwawasan global di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika. STMKG memiliki empat program studi diploma 4, yaitu meteorologi, klimatologi, geofisika, instrumentasi.

Baca Juga: Jenis-Jenis Sekolah Kedinasan yang Perlu Diketahui Calon Mahasiswa

Ilustras mahasiswa yang berkumpul di perpustakaan. Foto: Pexels

6. STTD (Sekolah Tinggi Transportasi Darat)

STTD adalah perguruan tinggi kedinasan yang bernaung di bawah Kementerian Perhubungan. STTD mempunyai tugas menyelenggarakan program pendidikan profesional di bidang transportasi darat.

Sekolah kedinasan ini menyelenggarakan satu program diploma 2, tiga program diploma 3, dan satu program diploma 4. Berikut program studinya:

7. IPDN (Institut Pemerintahan Dalam Negeri)

IPDN adalah perguruan tinggi di bawah naungan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Kampusnya tersebar di beberapa daerah di Indonesia, yaitu Jakarta, Sumatra Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Barat, Papua, Kalimantan Barat, dan Riau.

Ada dua fakultas yang disediakan, yaitu fakultas Politik Pemerintahan dan fakultas Manajemen Pemerintahan. Berikut program studi pada fakultas Politik Pemerintahan:

Sementara program studi pada fakultas Manajemen Pemerintahan, yaitu:

8. Poltekip (Politeknik Pemasyarakatan) dan Poltekim (Politeknik Imigrasi)

Poltekim dan Poltekip adalah sekolah kedinasan di bawah naungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham). Poltekip membuka tiga program studi, yakni Teknik Pemasyarakatan, Manajemen Pemasyarakatan, dan Bimbingan Pemasyarakatan.

Poltekip didirikan karena adanya perubahan sistem perlakuan terhadap pelanggar hukum dan sistem kepenjaraan di Indonesia menjadi pemasyarakatan. Oleh sebab itu, dibutuhkan SDM yang berkualitas di bidang pemasyarakatan yang dilatih melalui Poltekip.

Sementara itu, Poltekim terbagi menjadi tiga program studi, yaitu Hukum Keimigrasian, Administrasi Keimigrasian, dan Manajemen Teknologi Keimigrasian. Sebelumnya Poltekim bernama Akademi Imigrasi yang bertujuan untuk menghasilkan aparatur keimigrasian yang terampil dan profesional yang bertugas sebagai penegak hukum.

(SFR)