Konten dari Pengguna

Adab Berhubungan Suami Istri dalam Kitab Fathul Izar

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
28 April 2021 17:12 WIB
·
waktu baca 6 menit
clock
Diperbarui 4 Maret 2023 16:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi berhubungan suami istri. Foto: Shutterstock.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi berhubungan suami istri. Foto: Shutterstock.com
ADVERTISEMENT
Kitab Fathul Izhar umumnya digunakan di pesantren sebagai rujukan pendidikan pranikah. Kitab ini banyak menjelaskan perkara-perkara penting yang berhubungan dengan perkawinan, seperti etika berhubungan intim, doa ketika berhubungan suami istri, dan masih banyak lagi.
ADVERTISEMENT
Dalam Islam, berhubungan intim atau jima’ merupakan bentuk ibadah yang bernilai pahala. Dalam hadis riwayat Muslim para sahabat bertanya pada Nabi Muhammad SAW: "Wahai Rasulullah, apakah jika salah seorang dari kami mendatangi syahwatnya (berhubungan suami istri), mendapat pahala?"
Rasulullah SAW menjawab: "Apa pendapat kalian seandainya dia melampiaskan syahwatnya pada yang haram, bukankah dia mendapatkan dosa. Demikian pula jika dia melampiaskan syahwatnya pada yang halal, dia memperoleh pahala".
Oleh sebab itu, untuk meraih rida Allah dan agar istri dan suami sama-sama bahagia, maka jima’ harus dilakukan sesuai adab. Di sinilah peran kitab Fathul Izar untuk membantu pasangan Muslim menciptakan rumah tangga yang harmonis.
Lantas, apa itu Fathul Izhar dan bagaimana tahapan serta adab dalam berhubungan intim bagi pasangan suami istri? Simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.
ADVERTISEMENT

Apa Itu Fathul Izhar?

Ilustrasi pasangan yang siap punya anak. Foto: Shutterstock.com
Mengutip dari jurnal Pendidikan Seks Pra Nikah dalam Islam Perspektif KH. Abdullah Fauzi (Telaah Kitab Fath Al-Izar) karya Alwi Yahya, kitab Fathul Izhar adalah kitab munahakat yang berisi ilmu pernikahan.
Pembahasan dalam kitab ini memang dikhususkan tentang bersenggama. Isinya mencakup waktu, rahasia dalam melakukan hubungan intim, tata cara, etika, dan doa-doa yang bisa dibaca oleh umat muslim ketika melakukan hubungan intim.
Tidak hanya itu, kitab ini juga mengungkap rahasia mengetahui keperawanan seorang perempuan dan membahas cara memiliki anak laki-laki atau perempuan. Pembahasan dalam kitab ini diambil berdasarkan pengalaman para kiai dan teori medis yang dirangkum menjadi satu kesatuan.
ADVERTISEMENT
Berhubungan intim bagi suami istri merupakan sebuah ladang pahala baik yang bisa dilakukan. Dengan begitu, berhubungan intim tidak bisa dilakukan secara asal tanpa memiliki pengetahuan dasarnya terlebih dahulu.
نِسَاۤؤُكُمْ حَرْثٌ لَّكُمْ ۖ فَأْتُوْا حَرْثَكُمْ اَنّٰى شِئْتُمْ ۖ وَقَدِّمُوْا لِاَنْفُسِكُمْ ۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّكُمْ مُّلٰقُوْهُ ۗ وَبَشِّرِ الْمُؤْمِنِيْنَ
Artinya: Istri-istrimu adalah ladang bagimu, maka datangilah ladang bagimu itu kapan saja dengan cara yang kamu sukai. Dan utamakanlah (amal yang baik) untuk dirimu, dan bertakwalah pada Allah dan ketahuilah bahwa kamu kelak akan menemui-Nya. Dan berilah kabar gembira orang-orang yang beriman. (QS. Al-Baqarah (2): 223).
Oleh karena itu, kitab Fathul Izhar digunakan sebagai acuan pendidikan seks pra-nikah di masyarakat umum, seperti perguruan tinggi. Pendidikan seks pra-nikah ini bertujuan sebagai pengetahuan tentang pernikahan supaya nantinya pasangan suami istri memiliki bekal ilmu saat berhubungan intim.
ADVERTISEMENT
Dengan bekal tersebut diharapkan pasangan suami dan istri memiliki kesiapan untuk melakukan hubungan intim setelah menikah. Selain itu, kitab ini juga dapat membantu dalam mengatasi permasalahan rumah tangga lainnya.

Tahapan Berhubungan Intim dalam Kitab Fathul Izhar

Ilustrasi berdoa. Foto: Shutterstock.com
Menurut buku Wejangan Pengantin Anyar dan Terjemah Fathul Izhar oleh Firman Arifandi, berhubungan intim yang paling ideal adalah hubungan intim yang diiringi dengan sifat agresif, kerelaan hati, dan menyisakan nafsu (syahwat).
Sedangkan berhubungan intim yang buruk adalah hubungan yang diiringi rasa gelisah, anggota badan terasa mati, badan gemetar, dan ada rasa kecewa di antara suami serta istri.
Berhubungan intim juga memiliki beberapa tahapan yang dijelaskan dalam kitab Fathul Izhar. Tahapan tersebut bisa menjadi panduan bagi pasangan suami istri ketika ingin melakukan hubungan intim di malam pertama.
ADVERTISEMENT
Berikut ini beberapa tahapan hubungan intim pasangan suami istri dalam kitab Fathul Izhar:
ADVERTISEMENT

Adab Berhubungan Intim dalam Kitab Fathul Izhar

Ilustrasi sepasang suami istri. Foto: Unsplash.com
Setelah membahas tahapan berhubungan intim dalam kitab Fathul Izhar, ada juga beberapa etika dalam melakukan hubungan intim yang perlu diperhatikan oleh suami.
Menurut buku Wejangan Pengantin Anyar dan Terjemah Fathul Izhar oleh Firman Arifandi, berikut ini adab berhubungan intim dalam kitab Fathul Izhar yang dibagi menjadi tiga tahapan utama:

Sebelum berhubungan intim

1. Bermesraan

Mendahului dengan bermesraan supaya hati istri tak merasa tertekan dan mudah melampiaskan hasratnya. Lakukan hal tersebut hingga napas istri naik turun dan tubuhnya menggeliat. Setelah itu biasanya istri akan meminta suaminya mendekap, maka rapatkanlah tubuh suami ke istri.

2. Posisi yang dilarang dan dibolehkan

Adab sebelum berhubungan intim selanjutnya adalah jangan menyetubuhi istri dengan posisi berlutut. Hal tersebut karena sangat memberatkan di posisi sang istri.
ADVERTISEMENT
Suami juga dilarang menyetubuhi istri dengan posisi miring karena dapat menyebabkan sakit pinggang. Selain itu, istri juga tidak dibolehkan berada di posisi atas saat berhubungan badan karena dapat mengakibatkan kencing batu.
Sementara itu, posisi berhubungan intim yang baik adalah istri telentang di bawah suami dengan posisi kepala lebih rendah dibandingkan posisi bokongnya. Untuk membuat posisi tersebut, istri dapat mengganjal bokongnya dengan bantal.
Sedangkan posisi paha istri dapat diangkat dan dibuka dengan lebar. Lalu, suami dapat mendatangi istri dari atas dengan bertumpu pada sikunya. Posisi ideal ini kerap dipilih oleh para ahli fikih Islam (fuqaha) dan juga ahli medis.

3. Membaca taawuz dan basmalah

Beretika saat hendak memasukkan penis ke dalam vagina, yaitu dengan membaca taawuz dan basmalah. Selain itu, hendaknya suami juga menggosokkan penis di sekitar vagina, meremas payudara, dan melakukan kegiatan lainnya yang dapat membangkitkan nafsu istri.
ADVERTISEMENT

Ketika berhubungan intim

Setelah berhubungan intim

ADVERTISEMENT
(ERA) dan (FNS)