Konten dari Pengguna

Alasan Nabi Ibrahim Dijuluki Bapak Para Nabi dalam Agama Islam

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
31 Maret 2023 8:30 WIB
·
waktu baca 4 menit
clock
Diperbarui 18 April 2023 16:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi bapak para nabi (Pexels).
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bapak para nabi (Pexels).
ADVERTISEMENT
Dari 25 nama nabi dan rasul yang wajib diyakini oleh umat Islam, ada satu yang mendapat julukan bapak para nabi atau Abul Anbiya. Beliau adalah Ibrahim as., nabi keenam yang diutus Allah setelah Nabi Adam, Idris, Nuh, Hud dan Saleh.
ADVERTISEMENT
Merujuk buku Ibrahim karya Prof. Dr. Ali Muhammad Ash-Shallabi, beliau merupakan bapak ketiga bagi dunia. Sebab yang pertama adalah Nabi Adam dan yang kedua Nabi Nuh.
Lantas mengapa julukan bapak para nabi diberikan hanya kepada Nabi Ibrahim? Berikut penjelasan lengkapnya.

Alasan Ibrahim Dipanggil Bapak Para Nabi

Ilustrasi bapak para nabi (Unsplash).
Julukan bapak para nabi itu didapat Ibrahim karena banyaknya keturunan beliau yang menjadi nabi dan rasul. Menurut Effen Effendi dalam Majalah Al-Azhar, setidaknya ada 19 keturunannya yang masuk dalam 25 nabi dan rasul yang wajib diyakini umat Islam.
Salah satunya yaitu Ismail, Ishaq, termasuk juga Nabi Muhammad SAW. Hal tersebut pun Allah jelaskan dalam Al-Quran surat Al-Ankabut ayat 27 yang berbunyi:
وَوَهَبْنَا لَهٗٓ اِسْحٰقَ وَيَعْقُوْبَ وَجَعَلْنَا فِيْ ذُرِّيَّتِهِ النُّبُوَّةَ وَالْكِتٰبَ وَاٰتَيْنٰهُ اَجْرَهٗ فِى الدُّنْيَا ۚوَاِنَّهٗ فِى الْاٰخِرَةِ لَمِنَ الصّٰلِحِيْنَ
ADVERTISEMENT
Artinya: Dan Kami anugerahkan kepada Ibrahim, Ishak dan Yakub, dan Kami jadikan kenabian dan kitab kepada keturunannya, dan Kami berikan kepadanya balasannya di dunia; dan sesungguhnya dia di akhirat, termasuk orang yang saleh.
Menurut tafsir Kemenag, balasan di dunia yang dimaksud dalam ayat tersebut adalah lahirnya anak cucu yang baik, kenabian yang terus-menerus pada keturunannya, serta pujian-pujian yang baik untuknya.
Balasan itu diberikan Allah SWT karena perjuangan yang dilakukan Ibrahim untuk mengajak kaumnya beragama tauhid dan meninggalkan kesyirikan.

Kisah Perjalanan Dakwah Nabi Ibrahim

Ilustrasi bapak para nabi (Pixabay).
Ibrahim lahir di Babilonia pada 2295 SM. Merujuk pada ayat-ayat Al-Quran, Nabi Ibrahim lahir dan tumbuh pada masa kepemimpinan Raja Namrud.
ADVERTISEMENT
Sebagaimana disampaikan dalam Al-Quran surat Al-An’am ayat 74, Nabi Ibrahim merupakan anak dari seorang ayah yang bernama Azar, seorang pembuat sekaligus penyembah patung berhala.
Menurut Iip Syarifah dalam buku Cerita Teladan 25 Nabi dan Rasul, Ibrahim terpaksa hidup dan tumbuh terpisah dari kedua orang tuanya sejak lahir. Sebab saat itu Raja Namrud memerintahkan tentaranya untuk membunuh setiap anak laki-laki yang lahir.
Kendati demikian, dengan kekuasaan Allah, Ibrahim yang lahir di gua itu mampu tumbuh jadi anak yang sehat dan cerdas. Bahkan sejak usia 12 tahun beliau sudah mulai mencari jati dirinya dan berikrar tidak ada tuhan selain Allah SWT.
Perjalanan dakwah Nabi Ibrahim sendiri dimulai setelah ia kembali ke rumah dan berkumpul dengan keluarganya. Awalnya ia mengajak sang ayah untuk menyembah Allah.
ADVERTISEMENT
Namun saat itu Azar malah melaporkannya kepada Raja Namrud karena curiga anaknya adalah laki-laki yang diramalkan akan menghancurkan kerajaan Babilonia. Namun Raja Namrud tidak percaya karena Ibrahim saat itu masih kecil.
Beranjak dewasa, keimanan Nabi Ibrahim semakin kuat. Dan saat penduduk Babilonia tengah melakukan ritual keagamaan, beliau menghancurkan berhala yang ada menggunakan kapak.
Hampir seluruh berhala hancur, kecuali yang paling besar. Beliau pun meninggalkan kapak yang digunakannya ke leher berhala tersebut.
Raja Namrud yang murka menangkap Ibrahim. Namun beliau tidak mengakui perbuatannya dan malah membuat Raja Namrud semakin marah.
Akhirnya Ibrahim dibakar hidup-hidup di hadapan penduduk Babilonia. Namun dengan kekuasaan Allah, Ibrahim tidak merasakan panasnya kobaran api itu sebagaimana bunyi ayat Al-Anbiya ayat 69 berikut:
ADVERTISEMENT
قُلْنَا يٰنَارُ كُوْنِيْ بَرْدًا وَّسَلٰمًا عَلٰٓى اِبْرٰهِيْمَ
Artinya: Kami (Allah) berfirman, “Wahai api! Jadilah kamu dingin, dan penyelamat bagi Ibrahim!”
Ilustrasi Nabi Ibrahim. Foto: Dok. Shutterstock
Setelah peristiwa itu, Nabi Ibrahim yang berhasil selamat memutuskan pindah ke Haran sebelum akhirnya hijrah ke Mesir. Perjalanan dakwah Nabi Ibrahim berlanjut hingga ke Palestina karena fitnah yang dibawa orang-orang Mesir.
Di Palestina Ibrahim menikahi pembantunya yang bernama Hajar atas saran dari istrinya, Sarah. Dari Hajar, Ibrahim mendapatkan anak pertamanya yang diberi nama Ismail.
Berselang 14 tahun, Sarah melahirkan seorang anak laki-laki yang diberi nama Ishaq. Dari anak pertama dan kedua itulah, lahir keturunan-keturunan Nabi Ibrahim yang kemudian menjadi nabi dan rasul.
Itulah sejarah singkat mengapa Nabi Ibrahim dijuluki bapak para nabi hingga. Nabi Ibrahim diketahui meninggal dunia pada usia 175 tahun dan dimakamkan di Palestina.
ADVERTISEMENT
(NSA)