Ayah Nabi Ibrahim Bernama Azar atau Tarikh? Ini Penjelasannya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
22 Agustus 2022 9:59 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi kisah ayah Nabi Ibrahim. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kisah ayah Nabi Ibrahim. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Nabi Ibrahim adalah anak dari seorang penyembah berhala. Ayah Nabi Ibrahim dikenal sebagai seorang ahli pembuat patung terbaik pada zamannya.
ADVERTISEMENT
Nabi Ibrahim lahir di wilayah Kaldaniyyun, suatu kawasan di Babilonia. Dijelaskan dalam buku Kisah Para Nabi oleh H. Dudi Rosyadi, Nabi Ibrahim terlahir ketika usia sang ayah mencapai 75 tahun. Ia memiliki dua saudara kandung bernama Nahor dan Haran.
Ibrahim diangkat menjadi Nabi sekitar tahun 1900 SM. Tugas utamanya dalah menyadarkan kaumnya yang sesat untuk tidak menyembah berhala dan kembali ke jalan Allah SWT. Allah berfirman:
Dan sesungguhnya telah Kami anugerahkan kepada Ibrahim hidayah kebenaran sebelum (Musa dan Harun), dan adalah Kami mengetahui (keadaan)-nya.” (QS. Al-Anbiya: 51)
Dalam Alquran disebutkan bahwa ayah Nabi Ibrahim bernama Azar. Namun, mayoritas ahli nasab memiliki nama lain yang diyakini sebagai ayah Nabi Ibrahim. Lantas, siapakah nama ayah Nabi Ibrahim sebenarnya?
ADVERTISEMENT

Siapa Nama Ayah Nabi Ibrahim?

Ilustrasi nama Nabi Ibrahim dalam Al Quran. Foto: Unsplash
Secara nasab, Nabi Ibrahim lahir dengan nama Ibrahim bin Tarikh bin Nahur bin Sarugh bin Raghu bin Faligh bin ‘Abir bin Syalih bin Arfakhsyadz bin Sam bin Nuh.
Ayah Nabi Ibrahim bernama Azar. Hal ini telah tertulis jelas di dalam Al-Quran. Allah berfirman dalam Surat Al-An’am ayat 74 yang artinya:
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata kepada ayahnya, Azar: ‘Pantaskah engkau menjadikan berhala-berhala sebagai tuhan-tuhan? Sesungguhnya, aku melihat dirimu dan kaummu dalam kesesatan yang nyata.” (QS. Al-An’am: 74)
Ayat di atas menunjukkan bahwa ayah Nabi Ibrahim bernama Azar. Selain pada ayat tersebut, sosok ayah Ibrahim juga disinggung dalam Surat At-Taubah ayat 114, Surat Maryam ayat 42, Surat Al-Anbiya ayat 52, dan beberapa ayat lainnya dalam Al Quran.
ADVERTISEMENT
Meski pada ayat-ayat tersebut tidak disebutkan namanya, Al-Quran mengisyaratkannya dengan kata abihi (ayahnya). Pada ayat lain, terdapat pula ungkapan Ibrahim kepada ayahnya dengan menggunakan kata ya abati.
Namun, sebagian besar ahli nasab menyatakan bahwa nama ayah Ibrahim adalah Tarih, sementara Ahli Kitab mengatakan, Tarikh, dengan huruf akhir kho. Ada pula yang berpendapat bahwa Azar bukanlah nama asli Ayah Ibrahim, melainkan gelar dari berhala yang disembahnya.
Ilustrasi Al Quran. Foto: Unsplash
Menurut jurnal Identitas Azar dalam Literatur Tafsir Nusantara tulisan Egi Sukma Baihaki, perbedaan pandangan tersebut masih berhubungan dengan sumber Taurat yang menjadi pembanding untuk menjelaskan identitas Azar di dalam Alquran.
Disebutkan bahwa ayah kandung Ibrahim adalah Tarikh, bukan Azar. Hal ini didasarkan pada informasi dari para Hawari serta Rahib yang bersumber pada Taurat dan Injil yang terlindungi dari perubahan. Ada juga yang menganggap bahwa Azar adalah kakek Nabi Ibrahim dari jalur ibunya, karena itu beliau memanggilnya ayah.
ADVERTISEMENT
Untuk memperjelas nama ayah Ibrahim, Ibnu Jarir berkata, “Namanya yang benar adalah Azar. Boleh jadi ia mempunyai dua nama yang populer atau salah satunya merupakan nama gelar dan nama lainnya adalah identitas aslinya.
Pendapat Ibnu Jarir itu adalah yang paling masyhur di kalangan umat Muslim. Namun, karena masih mengandung berbagai macam kemungkinan, mengenai nama asli ayah Nabi Ibrahim masih sering diperdebatkan sampai saat ini.
(ADS)