Konten dari Pengguna

Apa Itu DeepSeek dan Mengapa AI Ini Viral? Ini Penjelasannya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
30 Januari 2025 13:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi DeepSeek. Foto: Dado Ruvic/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi DeepSeek. Foto: Dado Ruvic/REUTERS
ADVERTISEMENT
Sektor artificial intelligence (AI) global tengah dihebohkan dengan kemunculan DeepSeek yang berasal dari China. Sejak dirilis sebagai platform open source pada Januari 2025, jumlah penggunanya langsung melonjak. Bahkan, dilaporkan Reuters, DeepSeek telah melampaui ChatGPT sebagai aplikasi gratis peringkat teratas di App Store Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
DeepSeek berhasil naik daun karena mampu membangun infrastruktur AI large language model (LLM) dengan biaya rendah, tapi tetap mendapatkan skor kecerdasan yang baik. Ini berbeda dengan LLM asal AS yang membutuhkan investasi serta sumber daya tenaga lebih besar.
DeepSeek memiliki dua model, yakni DeepSeek-V3 dan DeepSeek-R1. Model R1 merupakan yang paling canggih dan setara dengan model OpenAI serta Meta.
Lantas, sebenarnya apa itu DeepSeek dan mengapa aplikasi ini menghebohkan jagat AI? Simak penjelasannya di bawah ini.

Mengenal DeepSeek

Ilustrasi DeepSeek. Foto: Dado Ruvic/REUTERS
Dikutip dari AP News, DeepSeek merupakan perusahaan yang didirikan pada 2023 di Hangzhou, Tiongkok. CEO-nya adalah Liang Wenfeng yang mendirikan High-Flyer, sebuah perusahaan berbasis kecerdasan buatan atau AI.
Pada 2022, High-Flyer telah mengumpulkan 10.000 chip prosesor grafis A100 berkinerja tinggi dari Nvidia yang berbasis di California. Chip itu digunakan untuk membangun dan menjalankan sistem AI.
ADVERTISEMENT
Tak lama setelah itu, AS langsung membatasi penjualan chip tersebut ke Tiongkok. Namun, pada bulan Maret 2023, High-Flyer mengumumkan di WeChat resminya bahwa mereka akan "memulai lagi".
Kali ini, mereka akan memfokuskan sumber daya untuk menciptakan kelompok peneliti baru dan independen. Kelompok tersebut difokuskan untuk mengeksplorasi esensi artificial general intelligence (AGI).
Ilustrasi DeepSeek. Foto: Dado Ruvic/REUTERS
Pada akhir tahun 2023, kelompok peneliti itu berhasil melahirkan DeepSeek model perdana. Dilanjutkan dengan peluncuran model R1 pada November 2024.
Model R1 setara dengan model OpenAI serta Meta yang sudah lebih dulu populer. Bahkan, DeepSeek mengatakan bahwa R1 melampaui kompetitornya dalam tugas matematika, pengetahuan umum, dan performa tanya-jawab.
ADVERTISEMENT
Aplikasi tersebut dibangun dengan memanfaatkan model V3 dari DeepSeek. Biaya pembangunan dan pelatihannya mencapai 6 juta dolar AS atau sekitar Rp 97 miliar selama dua bulan.
Tentu angka tersebut masih lebih sedikit dibandingkan miliaran dolar AS yang dikeluarkan para pesaingnya di AS untuk training AI. Fakta ini yang membuat DeepSeek langsung menarik perhatian banyak orang.
Belakangan, aplikasi DeepSeek semakin menjadi perbincangan hangat setelah aplikasinya dirilis di Google dan Apple Store. Dengan begitu, masyarakat luas bisa mengaksesnya secara bebas.
Hal lain yang membuat aplikasi AI ini viral adalah modelnya yang bersifat open source (sumber terbuka). Artinya, komponen utamanya bisa diakses dan dimodifikasi oleh siapa saja, walaupun DeepSeek tidak mengungkapkan data yang mereka gunakan untuk training aplikasi ini.
ADVERTISEMENT
(DEL)