Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Apa Itu Gempa Megathrust yang Melanda Jepang? Ini Penjelasannya
14 Agustus 2024 10:39 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Istilah gempa megathrust menjadi berseliweran di internet dalam beberapa hari terakhir. Topik tersebut ramai dibahas di media sosial usai gempa besar mengguncang Jepang, Jumat (8/8/2024).
ADVERTISEMENT
Gempa berkekuatan 7,1 skala Richter mengguncang Negeri Sakura pada Jumat (8/8/2024), tepatnya di tepi barat Palung Nankai. Pergeseran lempeng tektonik di zona megathrust tersebut menyebabkan getaran di beberapa wilayah di Pulau Honshu.
Aktivitas tektonik yang terjadi di Jepang memunculkan kekhawatiran. Seperti halnya Jepang, kondisi geografis Indonesia berada di zona cincin api Pasifik (ring of fire) yang menjadi pertemuan tiga lempeng tektonik dunia.
Apa Itu Gempa Megathrust?
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan bahwa pergerakan Megathrust Nankai tidak akan berdampak terhadap sistem lempeng tektonik di Indonesia karena jaraknya sangat jauh.
Kendati demikian, masyarakat tetap diminta waspada terhadap potensi di dua zona megathrust yang hanya persoalan waktu mengguncang Indonesia.
Gempa megathrust adalah pergeseran lempeng tektonik yang terjadi di zona megathrust. Dalam buku Sang Putra Pasifik Mengejar Mimpi tulisan Abner Sarlis Tindi, zona megathrust merupakan bagian dangkal suatu jalur subduksi yang mempunyai sudut tukik yang landai.
ADVERTISEMENT
Menurut laporan BMKG, ada dua zona megathrust yang berpotensi menyebabkan gempa dahsyat di Indonesia, yakni Megathrust Mentawai-Siberut dan Megathrust Selat Sunda. Zona Megathrust Mentawai-Siberut berlokasi di sepanjang pantai barat Pulau Sumatera, sedangkan zona Megathrust Selat Sunda terletak selatan Pulau Jawa dan Bali.
Tips Menghadapi Gempa Megathrust
Meski sudah dibekali dengan alat-alat canggih, para peneliti hanya bisa memantau aktivitas tektonik tanpa bisa memprediksi kapan gempa akan terjadi secara pasti. BMKG sendiri telah melakukan sosialisasi, edukasi, serta mitigasi di wilayah-wilayah jalur megathrust untuk mempersiapkan masyarakat menghadapi ancaman gempa dahsyat.
Dikutip dari laman World Health Organization (WHO), berikut beberapa langkah yang harus dilakukan masyarakat saat terjadi gempa megathrust.
1. Pahami Prosedur Evakuasi Gempa
Memahami prosedur evakuasi gempa sangat penting bagi masyarakat, terutama yang tinggal di zona rawan gempa. Pelajari tindakan yang harus dilakukan saat terjadi dan setelah gempa mereda.
ADVERTISEMENT
Temukan tempat teraman di rumah, sekolah, atau tempat kerja untuk melindungi diri saat gempa terjadi. Kemudian, pahami rute evakuasi untuk menyelamatkan diri begitu getaran gempa mulai berkurang.
2. Simpan Nomor Telepon Darurat
Simpan nomor telepon darurat lembaga-lembaga penanggulangan bencana dan kontak darurat lain, seperti ambulans, rumah sakit, pemadam kebakaran, atau polisi di wilayah domisili Anda.
3. Siapkan Tas Darurat Bencana
Langkah yang tak kalah penting adalah menyiapkan tas darurat bencana yang berisi persediaan air bersih, makanan kaleng, kotak P3K, baterai, senter, peluit, dan peralatan darurat lainnya. Anda juga dapat menyimpan dokumen-dokumen penting dalam satu map anti-air agar mudah menyelamatkannya saat bencana terjadi.
(GLW)