Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Mengenal Alat Pengukur Gempa dan Cara Kerjanya
22 Juli 2024 14:22 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Lempeng bumi yang saling bertumbukan dapat menimbulkan gempa. Kekuatan gempa sangat beragam dan bisa diukur menggunakan alat. Adapun alat pengukur gempa adalah seismograf.
ADVERTISEMENT
Alat tersebut dapat mengukur seberapa besar kekuatan dan getaran gempa yang terjadi pada suatu wilayah. Biasanya alat tersebut dimiliki oleh BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika).
Alat Pengukur Gempa dan Prinsip Kerjanya
Mengutip dari buku Geografi karya Yusman Hestiyanto (2022:69), gerakan kerak bumi akan menimbulkan gelombang di dasar laut dan membuat gempa bumi bisa terjadi. Intensitasnya bisa sangat lemah hingga sangat kuat, untuk intensitas yang lemah, biasanya tidak akan terasa.
Gerakan kerak bumi yang intensif itu bisa diketahui dengan menggunakan alat pengukur. Alat pengukur gempa adalah seismograf, alat tersebut bisa mencatat getaran-getaran dan gerakan gelombang yang muncul.
Bahkan seismograf bisa mengetahui di mana letak pusat terjadinya gempa. Manusia hanya bisa merasakan getaran dengan intensitas yang kuat, sedangkan seismograf sangat peka terhadap gerakan kerak bumi sekalipun intensitasnya lemah.
ADVERTISEMENT
Prinsip kerja alat pengukur gempa ini menggunakan prinsip kelembaman atau ketahanan terhadap perubahan gerakan. Seismograf yang berbentuk seperti bandul (pendulum) akan bergerak saat kerak bumi di dasar laut mengalami pergerakan.
Massa benda pada ujung pendulum akan tetap diam ketika tanah bergerak ke bawah. Di bagian pemberat pendulum seismograf akan diikatkan pena untuk mencatat getaran di atas kertas.
Pena tersebut akan bergerak seirama dengan gerakan tanah sehingga bisa dilihat gambar berupa garis naik turun pada kertas tersebut.
Seismograf sendiri terdiri dari dua jenis, untuk jenis pertama ada seismograf vertikal dan jenis kedua adalah seismograf horizontal. Penamaan ini didasarkan pada arah pencatatan getaran pada kertas.
Seismograf vertikal akan mencatat getaran bumi dari atas ke bawah atau vertikal, sedangkan seismograf horizontal adalah seismograf yang mencatat getaran dari kiri ke kanan sehingga disebut horizontal.
ADVERTISEMENT
Dari penjelasan di atas diketahui bahwa alat pengukur gempa adalah seismograf. Jenisnya ada dua, yaitu vertikal dan horizontal, keduanya bekerja dengan cara mencatat getaran yang timbul dari kerak bumi yang bergerak. (IMA)