Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Apa Itu KTT G20? Ini Pengertian, Agenda, dan Isu yang Dibahas
28 Maret 2022 12:18 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Puncak gelaran G20 2022 akan diselenggarakan di Bali pada November mendatang. Indonesia sebagai tuan rumah sekaligus pemegang presidensi telah mengusung tema “Recover Together Recover Stronger”.
ADVERTISEMENT
G20 (group of twenty) merupakan forum ekonomi terbesar yang dilaksanakan dengan skala internasional. Anggota yang terlibat di dalamnya terdiri dari 19 negara utama dan 1 Uni Eropa.
Daftar negara tersebut adalah Amerika Serikat, Kanada, Meksiko, Argentina, Brazil, Inggris, Jerman, Italia, Perancis, Rusia, Afrika Selatan, Arab Saudi, Turki, Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, India, Indonesia, Australia, dan Uni Eropa
Bagi yang penasaran tentang apa itu KTT G20 dan tujuan didirikannya, berikut penjelasan lengkapnya untuk Anda.
Pengertian KTT G20
KTT (konferensi tingkat tinggi) G20 adalah forum kerja sama internasional yang membahas tentang isu ekonomi moneter. G20 tidak memiliki pemimpin atau ketua tetap. Fungsi presidensinya dipegang oleh salah satu anggota selama satu tahun penuh.
Sejak didirikan pada tahun 1999, G20 sudah bertekad untuk membangun ekonomi secara global. Fokus utamanya ialah menciptakan pertumbuhan keuangan yang kuat, berkelanjutan, seimbang, dan inklusif.
ADVERTISEMENT
KTT G20 tidak hanya membahas masalah ekonomi, tapi juga memperdalam isu pembangunan, pertanian, pemberantasan korupsi, dan pencucian uang.
Oleh karena itu, forum G20 menjadi bagian penting bagi negara anggota dan negara lainnya. Terlebih, forum ini telah merepresentasikan lebih dari 2/3 penduduk dunia, 75% perdagangan global, dan 80% PDB dunia.
Jika dilihat dari alur kerjanya, KTT G20 membahas dua arus isu utama, yakni Finance Track dan Sherpa Track. Dikutip dari laman Kementerian Keuangan, Finance Track adalah jalur pembahasan dalam forum G20 yang berfokus pada fokus isu keuangan, antara lain:
Sedangkan Sherpa Track adalah jalur pembahasan dalam forum G20 yang membahas bidang-bidang lain di luar isu keuangan. Dikutip dari laman ATPETSI fokus bahasan Sherpa Track meliputi anti korupsi, ekonomi digital, lapangan kerja, pertanian, pendidikan, urusan luar negeri, budaya, kesehatan, dan masih banyak lagi.
ADVERTISEMENT
Pembahasan tersebut jauh lebih luas, lebih dalam, dan mendetail. Pertemuan-pertemuan dalam jalur ini dihadiri oleh delegasi dari masing-masing negara anggota dalam tiga jenis pertemuan, yakni working group, engagement group, dan pertemuan tingkat menteri.
Sementara pertemuan-pertemuan pada Finance Track dihadiri oleh Menteri Keuangan hingga Gubernur Bank Sentral dari masing-masing negara anggota. Kemudian, pertemuan tersebut nantinya akan menghasilkan beberapa bagenda utama. Dirangkum dari Bank Indonesia, berikut uraiannya:
1. Sinkronisasi Exit Strategy
Membahas bagaimana G20 melindungi negara-negara yang masih menuju pemulihan ekonomi (terutama negara berkembang) dari efek limpahan (spillover) exit policy yang diterapkan oleh negara yang lebih dahulu pulih ekonominya (umumnya negara maju).
2. Mengatasi dampak berkepanjangan pandemi
Mendukung pertumbuhan ekonomi jangka panjang yang lebih kuat dengan meningkatkan produktivitas dan memperhatikan ketenagakerjaan, rumah tangga, sektor korporasi, dan sektor keuangan.
3. Penguatan sistem pembayaran di era digital
ADVERTISEMENT
Standar pembayaran lintas batas negara (CBP), serta prinsip-prinsip pengembangan CBDC (General Principles for Developing CBDC).
4. Promosi pembiayaan yang berkelanjutan
Membahas risiko iklim dan risiko transisi menuju ekonomi rendah karbon, dan sustainable finance (keuangan berkelanjutan) dari sudut pandang makro ekonomi dan stabilitas keuangan
5. Memperluas sistem keuangan yang inklusif
Memanfaatkan open banking untuk mendorong produktivitas dan mendukung ekonomi dan keuangan inklusif bagi underserved community yaitu wanita, pemuda, dan UMKM, termasuk aspek lintas batas.
6. Perpajakan internasional
Membahas perpajakan internasional, utamanya terkait dengan implementasi Framework bersama OECD/G20 mengenai strategi perencanaan pajak yang disebut Base Erotion and Profit Shifting (BEPS).
(MSD)