Konten dari Pengguna

Apa Itu P5 dalam Kurikulum Merdeka? Ini Penjelasannya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
18 Juli 2022 17:29 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi guru. Foto: pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi guru. Foto: pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah mengembangkan kurikulum prototipe yang disebut sebagai Kurikulum Merdeka. Kurikulum ini menjadi upaya untuk memulihkan proses pembelajaran yang selama ini mengalami krisis.
ADVERTISEMENT
Kemendikbud bertekad untuk mewujudkan perubahan yang sistemik. Dalam proses ini, guru membutuhkan medium yang mudah diakses sebagai alat untuk membantu meningkatkan dan mengembangkan potensi.
Mengutip laman Kemendikbud, Kurikulum Merdeka ini hadir untuk membantu guru menjalankan perannya secara maksimal. Salah satu pembahasan dalam Kurikulum Merdeka adalah P5, yaitu Projek Penguatan Profil Pemuda Pancasila.
Apa itu P5 dalam Kurikulum Merdeka? Untuk mengetahuinya, simaklah penjelasan lengkap dalam artikel berikut ini.

Materi P5 dalam Kurikulum Merdeka

Materi P5 termasuk dalam kegiatan kokurikuler berbasis projek yang dirancang untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan karakter siswa.
Ilustrasi kurikulum merdeka. Foto: pixabay
P5 disesuaikan dengan profil pelajar Pancasila yang disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan. Dalam praktiknya, pelaksanaan P5 dilakukan secara fleksibel dari segi muatan, kegiatan, dan waktu pelaksanaan.
ADVERTISEMENT
Mengutip Panduan Pengembangan Projek Penguatan Profil Pancasila susunan Rizky Satria, dkk., (2022) P5 dirancang secara terpisah dari intrakurikuler. Ini karena tujuan, muatan, dan kegiatan pembelajaran projeknya tidak berkaitan dengan tujuan dan materi pelajaran intrakurikuler.
Satuan pendidikan dapat melibatkan masyarakat atau dunia kerja untuk merancang dan menyelenggarakan P5. Panduan pengembangan P5 ini memuat penyiapan ekosistem sekolah, desain, pengelolaan, serta pengolahan asesmen.
Selama projek berlangsung, satuan pendidikan bertugas melaporkan hasil, mengevaluasi, serta menindaklanjuti pelaksanaan P5 dalam kegiatan belajar mengajar. Dalam praktiknya, terdapat panduan yang berisi prinsip-prinsip pengembangan P5.
Panduan ini dibuat untuk mendampingi dokumen lain yang mempunyai peran saling melengkapi. Untuk mendapatkan pemahaman secara menyeluruh, panduan ini perlu dipakai bersamaan dengan dokumen profil pelajar Pancasila dan contoh modul P5.
Ilustrasi kurikulum merdeka. Foto: pixabay
Materi pembahasannya memuat matriks perkembangan untuk setiap sub-elemen dari fase PAUD hingga SMA/SMK. Sementara modul P5 berisi contoh perencanaan kegiatan yang disusun sesuai dengan tema dan fase tertentu.
ADVERTISEMENT
P5 dilaksanakan dengan melatih peserta didik untuk menggali isu nyata di lingkungan sekitar dan berkolaborasi untuk memecahkan masalah tersebut. Oleh karena itu, alokasi waktu tersendiri sangat dibutuhkan guna memastikan P5 berjalan dengan baik.
Terdapat perubahan aturan pelajaran inti dan muatan lokal dalam Kurikulum Merdeka. Khusus jenjang SMP, mata pelajaran Informatika menjadi mata pelajaran wajib, sedangkan mata pelajaran Prakarya menjadi salah satu pilihan bersama mata pelajaran Seni lainnya (Seni Musik, Seni Tari, Seni Rupa, Seni Teater).
Ini karena mata pelajaran Informatika berisikan kompetensi untuk menunjang keterampilan berpikir kritis dan sistematis guna menyelesaikan beragam permasalahan umum. Informatika dapat menjadi pelajaran yang menunjang kesuksesan karier siswa di masa depan.
(MSD)