Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Apa Itu Presipitasi? Ini Pengertian, Proses, dan Karakteristiknya dalam Sains
20 September 2022 13:33 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Biasanya, siklus hidrologi terjadi secara terus menerus dan berkesinambungan. Di dalamnya terdapat sejumlah proses yang bergerak secara dinamis dan tertutup, salah satunya adalah proses presipitasi.
Mengutip buku Air & Hidrosfer susunan Wong Comic, presipitasi adalah proses dihasilkannya air dalam berbagai bentuk di atmosfer setelah melalui kondensasi. Hasil presipitasi bisa dilihat dalam bentuk hujan dan salju.
Presipitasi menjadi salah satu komponen utama dalam siklus hidrologi yang tak bisa diabaikan. Agar lebih memahaminya, berikut penjelasan tentang apa itu presipitasi selengkapnya untuk Anda.
Apa Itu Presipitasi?
Presipitasi adalah proses turunnya air dari atmosfer ke permukaan bumi dan laut dalam bentuk yang berbeda. Di daerah tropis, air tersebut berbentuk curah hujan, sedangkan di daerah beriklim sedang, air tersebut berbentuk salju.
Sederhananya, presipitasi adalah peristiwa klimatik yang bersifat alamiah, di mana setiap perubahan bentuk uap air di atmosfer adalah akibat dari proses kondensasi. Proses ini memiliki banyak karakteristik yang berbeda.
ADVERTISEMENT
Masyarakat awam biasa mengenal presipitasi sebagai proses terbentuknya titik-titik air hujan dan kristal salju. Dijelaskan dalam buku Neraca Ketersediaan dan Kebutuhan Air karya Ir. Yanti Defiana (2022), presipitasi menjadi faktor utama dalam keberlangsungan daur hidrologi suatu wilayah.
Proses presipitasi berkaitan erat dengan kelembaban tanah, proses peresapan air tanah, debit aliran, dan lain sebagainya. Semua itu saling terhubung dalam siklus hidrologi yang kompleks.
Selain karena proses presipitasi, hujan juga dapat terbentuk dari pertemuan antara dua massa air yang bersifat basah dan panas. Hujan digolongkan lagi menjadi beberapa jenis dan tipe.
Jenis-Jenis Hujan
Ada tiga tipe hujan yang umum dijumpai di daerah tropis seperti Indonesia. Dirangkum dari jurnal berjudul Dasar-Dasar Hidrologi karya Seyhan, dkk., berikut penjelasannya:
1. Hujan konvektif (convectional storms)
ADVERTISEMENT
Tipe hujan ini disebabkan oleh adanya perbedaan panas yang diterima oleh permukaan tanah dengan panas yang diterima oleh lapisan udara di atas permukaan tanah tersebut. Sumber panas ini umumnya berasal dari matahari.
Perbedaan panas ini biasanya terjadi pada akhir musim kering yang menyebabkan hujan turun dengan intensitas tinggi. Ini adalah hasil dari proses kondensasi massa air basah pada ketinggian di atas 15 Km.
2. Hujan Frontal (frontal/cyclonic storms)
Tipe hujan ini umumnya disebabkan oleh bergulungnya dua massa udara yang berbeda suhu dan kelembapannya. Saat hujan frontal terjadi, massa udara lembab yang hangat dipaksa bergerak ke tempat yang lebih tinggi.
Tergantung pada tipe hujan yang dihasilkannya, hujan frontal dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu hujan frontal dingin dan hangat. Kemudian, hujan badai dan hujan monsoon juga dapat dikategorikan sebagai tipe hujan frontal.
ADVERTISEMENT
3. Hujan Orografik (orographic storms)
Jenis hujan ini biasanya terjadi di daerah pegunungan, yaitu ketika massa udara bergerak ke tempat yang lebih tinggi mengikuti bentang lahan pegunungan. Peristiwa ini terus terjadi sampai terjadi proses kondensasi. Tipe hujan orografik sering kali dianggap sebagai pemasok air tanah, danau, bendungan, dan sungai.
(MSD)