Apa Itu Weton? Bagaimana Cara Menghitung Weton Jodoh?

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
23 Juni 2020 12:57 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Menghitung weton jodoh. Foto: Freepik
zoom-in-whitePerbesar
Menghitung weton jodoh. Foto: Freepik
ADVERTISEMENT
Bagi masyarakat Jawa, weton bukan istilah yang asing. Weton merujuk pada hari kelahiran karena istilah ini diambil dari bahasa Jawa wetu yang berarti keluar atau lahir.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Primbon Masa Kini: Warisan Nenek Moyang untuk Meraba Masa Depan karya Romo RDS Ranoewidjojo, weton adalah gabungan antara hari (minggu, senin, selasa, dst) dan pasaran saat bayi dilahirkan. Hari pasaran terdiri dari lima hari, yaitu kliwon, legi, pahing, pon, dan wage.
Weton ini kemudian digunakan untuk mengetahui gambaran kehidupan seseorang. Dalam pandangan masyarakat Jawa, manusia lahir dengan membawa potensi energi masing-masing. Energi ini kemudian terlihat dari gambaran watak seseorang. Untuk mengetahuinya, seseorang perlu menjumlahkan weton.
Sistem perhitungan ini juga digunakan untuk menentukan suatu keputusan, masa tanam, panen, nasib, hingga jodoh. Bahkan, beberapa orang mengaku hubungan cinta mereka harus kandas karena weton. Lantas bagaimana cara menghitung weton jodoh? Mari ketahui jawabannya di bawah ini!
ADVERTISEMENT

Cara Menghitung Weton Jodoh

Jodoh adalah misteri yang tidak ada seorang pun tahu. Dengan mengikuti perhitungan sebagimana yang tercantum dalam Primbon (catatan leluhur), orang pun berupaya meminimalisir kesialan.
Tradisi tersebut merupakan suatu bentuk harapan untuk mencapai kehidupan rumah tangga yang harmonis dan sejahtera. Meski Primbon tidak mengandung kebenaran mutlak, catatan yang diperoleh dari pengalaman leluhur tersebut tetap bisa dijadikan sebagai pedoman untuk berhati-hati dalam melangkah.
Weton jodoh diperoleh dengan melihat perhitungan hari lahir kedua pasangan. Berikut adalah cara menghitung weton jodoh:
Weton Jawa. Foto: Kumparan
Untuk mengetahui kecocokan, weton pasangan harus dijumlahkan. Misalnya, jika si laki-laki lahir pada Minggu Legi, maka 5+5=10. Jika si perempuan lahir pada Kamis Wage, maka 8+4=12. Jika dijumlahkan, berarti 10+12=22.
ADVERTISEMENT
Setelah itu, cocokkan dengan hasil hitungan berikut:
1. PEGAT (hasil penjumlahan 1, 9, 10, 18, 19, 27, 28, 36)
Masalah sering ditemui oleh pasangan Pegat di kemudian hari. Mulai dari masalah ekonomi, kekuasaan, dan perselingkuhan yang bisa menyebabkan perceraian (pegatan).
2. RATU (jika hasil penjumlahannya = 2, 11, 20, 29)
Pasangan memang sudah jodoh. Mereka dihargai dan disegani oleh tetangga dan lingkungan sekitar. Karena keharmonisannya, banyak orang yang iri.
3. JODOH (jika hasil penjumlahannya = 3, 12, 21, 30)
Pasangan memang sudah sangat cocok dan berjodoh. Pasangan ini bisa saling menerima segala kelebihan dan kekurangan masing-masing. Rumah tangga pasangan jodoh bisa rukun sampai tua.
4. TOPO (jika hasil penjumlahannya = 4, 13, 22, 31)
ADVERTISEMENT
Dalam membina rumah tangga, pasangan Topo akan sering mengalami kesusahan di awal musim karena masih saling memahami. Tapi keduanya akan bahagia pada akhirnya. Masalah yang dihadapi bisa saja soal ekonomi dan lainnya. Saat sudah memiliki anak dan cukup lama berumah tangga, mereka akhirnya akan hidup sukses dan bahagia.
5. TINARI (jika hasil penjumlahannya = 5, 14, 23, 32)
Pasangan Tinari akan menemukan kebahagiaan. Mereka diberikan kemudahan dalam mencari rezeki. Selain itu, hidupnya juga sering mendapat keberuntungan.
6. PADU (jika hasil penjumlahannya = 6, 15, 24, 33)
Dalam berumah tangga, pasangan Padu akan sering mengalami pertengkaran. Tapi meskipun sering bertengkar, keduanya tidak sampai bercerai. Masalah pertengkaran tersebut bisa dipicu hal-hal sepele.
ADVERTISEMENT
7. SUJANAN (jika hasil penjumlahannya = 7, 16, 25, 34)
Dalam berumah tangga, pasangan Sujanan akan sering mengalami pertengkaran dan masalah perselingkuhan. Baik dari pihak laki-laki maupun perempuan yang memulai.
(ERA)