Konten dari Pengguna

Apa Manfaat Hasil Penemuan Thomas Alva Edison?

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
8 September 2020 10:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Thomas Alva Edison dengan replika lampu pijar. Foto: Britannica.com
zoom-in-whitePerbesar
Thomas Alva Edison dengan replika lampu pijar. Foto: Britannica.com
ADVERTISEMENT
Thomas Alva Edison menjadi salah satu dari sekian banyak ilmuwan dunia yang memiliki peran penting pada perkembangan dunia modern. Berbagai macam penelitiannya dapat memberikan kontribusi besar khususnya dalam bidang jaringan komunikasi dunia dan teknologi listrik.
ADVERTISEMENT
Penemuan Edison yang paling fenomenal di antaranya adalah lampu pijar dan alat perekam suara. Thomas Alva Edison memang bukanlah yang pertama kali menemukan lampu pijar. Namun, ia mampu mengalahkan ilmuwan lainnya lantaran lampu pijar miliknya berhasil bertahan lama di tempat hampa udara.
Penemuan ini memberikan manfaat untuk masyarakat lampau di musim panas yang akhirnya bisa memiliki penerangan tahan lama di rumah. Selain tahan lama, lampu pijar buatan Thomas Alva Edison juga lebih murah harganya dibandingkan penemuan ilmuwan lainnya.
Thomas Alva Edison mendemonstrasikan Fonograf. Foto: Britannica.com
Penemuan Edison tidak hanya pada lampu pijar, ia juga berperan besar dalam industri film. Melalui penemuan alat perekam suara dan film, Edison telah berkontribusi besar dalam media massa dan jaringan komunikasi dunia.
ADVERTISEMENT
Apalagi kalau bukan Fonograf, alat yang dapat menyimpan dan memainkan ulang suara ini diciptakan Thomas Alva Edison pada tahun 1877. Mesin tersebut akan menyalin sinyal yang diterima ke dalam alat dengan bentuk suara manusia.
Thomas Alva Edison memperoleh sejumlah hak paten atas penemuannya yang bermanfaat untuk umat manusia di zaman modern saat ini. Dilansir dari berbagai sumber, total hak paten yang dimiliki ilmuwan asal kota Milan itu berjumlah 1.093.
(DNA)