Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Apa yang Dimaksud dengan Backlog Perumahan? Ini Pengertian dan Penyebabnya
28 April 2025 17:30 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Belakangan ini, istilah backlog perumahan kembali mencuat setelah munculnya data terbaru yang menyebutkan angka backlog telah mencapai 15 juta unit, meningkat drastis dari sebelumnya yang berada di kisaran 9,9 hingga 12 juta unit.
ADVERTISEMENT
Backlog perumahan kerap menjadi isu penting dalam pembahasan kebutuhan hunian di tengah pertumbuhan jumlah penduduk. Secara sederhana, backlog merujuk pada jumlah masyarakat yang belum memiliki rumah sendiri atau hunian.
Kondisi ini tentu menjadi persoalan serius yang perlu segera diatasi oleh pemerintah. Untuk memahami lebih jauh mengenai apa itu backlog perumahan dan seperti apa penyebabnya, simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
Pengertian Backlog Perumahan
Berdasarkan buku berjudul Rumah Sistem Panel Instan: Solusi Inovatif Membangun Rumah karya Rudi Setiadji, dkk., terdapat perbedaan definisi mengenai backlog perumahan antara Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Badan Pusat Statistik (BPS).
Kementerian PUPR mendefinisikan backlog sebagai jumlah rumah layak huni yang tersedia dan dapat dihuni oleh masyarakat, termasuk rumah sewa. Oleh karena itu, rumah tangga yang tinggal di hunian sewaan tidak termasuk dalam kategori backlog menurut PUPR.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, BPS memandang backlog sebagai situasi di mana sebuah keluarga belum memiliki rumah sendiri atau pribadi. Jadi, meskipun tinggal di rumah sewaan yang layak, keluarga tersebut tetap dianggap sebagai bagian dari backlog.
Sedangkan dalam dunia properti, backlog perumahan merupakan kondisi di mana terdapat ketidakseimbangan antara jumlah rumah yang telah dibangun dengan jumlah rumah yang dibutuhkan oleh masyarakat. Artinya, backlog adalah jumlah kebutuhan rumah yang belum dapat dipenuhi.
Penyebab Backlog Perumahan
Tinggi atau rendahnya angka backlog perumahan umumnya disebabkan oleh berbagai faktor. Beragam penyebab tersebut membuat masalah backlog terus terjadi dan perlu segera ditangani agar tidak menimbulkan dampak lanjutan.
Dikutip dari buku Peranan APBN dalam Mengatasi Backlog Perumahan Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah, salah satu faktor utama yang menyebabkan tingginya angka backlog perumahan adalah minimnya alokasi pembiayaan dari sektor pemerintah maupun swasta untuk pembangunan perumahan.
ADVERTISEMENT
Selain faktor pembiayaan, ada beberapa penyebab lain yang turut memperburuk kondisi backlog perumahan, antara lain:
Mengatasi masalah backlog perumahan bukanlah hal yang mudah dan memerlukan solusi yang komprehensif. Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengatasi backlog ini antara lain peningkatan alokasi anggaran pemerintah dan penerapan skema pembiayaan yang tepat sesuai kebutuhan.
ADVERTISEMENT
(RK)