Konten dari Pengguna

Apa yang Dimaksud dengan ESG dan Bagaimana Penerapannya di Dunia Bisnis?

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
17 September 2024 17:30 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi apa yang dimaksud ESG? Foto: dok. Bank Mandiri.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi apa yang dimaksud ESG? Foto: dok. Bank Mandiri.
ADVERTISEMENT
Istilah ESG banyak digunakan dalam dunia bisnis. ESG merujuk pada bentuk aksi pendekatan berkelanjutan yang tak hanya menguntungkan finansial, tapi juga memberikan dampak positif pada lingkungan dan masyarakat. Lalu, apa yang dimaksud dengan ESG?
ADVERTISEMENT
Istilah ESG mungkin masih asing bagi Anda yang belum mengetahuinya. Namun, bagi perusahaan dan investor, ESG merupakan hal yang cukup penting. Sudah banyak perusahaan BUMN maupun swasta yang menerapkannya sebagai bagian dari komitmen dan tanggung jawab.
Artikel ini akan mengungkap lebih jauh tentang apa yang dimaksud dengan ESG, contoh penerapannya di Indonesia, hingga manfaatnya bagi perusahaan. Simak selengkapnya pada uraian berikut ini.

Apa yang Dimaksud dengan ESG?

ilustras apa yang dimaksud dengan ESG. Foto: unsplash.com.
Menyadur buku Menciptakan Green Profit dengan ESG Framework karya Darmasakti, ESG adalah singkatan dari Environmental Social Governance. ESG menjadi salah satu upaya terkini perusahaan untuk berpartisipasi pada isu keberlanjutan dan pelestarian lingkungan.
ESG juga menjadi standar perusahaan dalam praktik investasi dan operasionalnya. ESG terdiri dari tiga kriteria utama, yakni enviromental atau lingkungan, social atau sosial, dan governance atau tata kelola perusahaan.
ADVERTISEMENT
Penggunaan istilah ESG terkadang disampaikan dengan istilah lain yang memiliki makna yang sama. Contohnya, Environmental, Social and Corporate Governance (ESCG), Responsible Business Conduct (RBC), Co-Shared Value (CSV) dan Impact Investing.
Perlu diingat bahwa konsep ESG berbeda dengan CSR atau Coroporate Social Rensponsibility. Keduanya memiliki perbedaan besar mulai dari tujuan hingga pelaksanaan.
Jika program CSR bisa tidak sejalan dengan visi misi perusahaan, dalam penerapan ESG, sebuah perusahaan akan menerapkan konsep keberlanjutan dari awal proses bisnis, hingga operasional secara keseluruhan.
Penerapan kriteria ESG pada sebuah perusahaan dapat menjadi dasar untuk mengevaluasi risiko dan peluang yang terkait dengan pengambilan keputusan bisnis.

Penerapan ESG dalam Dunia Bisnis

Penerapan ESG di Indonesia merujuk pada tiga konsep atau kriteria, mulai dari lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan. Konsep penerapan ESG melibatkan pemantauan terus-menerus terhadap ketiga faktor tersebut.
ADVERTISEMENT
Menyadur buku Menakar Masa Depan Indonesia karya Ari Wibowo, dkk., berikut penerapan ESG di Indonesia berdasarkan tiga kriteria:

1. Environment (Lingkungan)

Kriteria lingkungan dalam penerapan ESG menjadi salah satu pertimbangan investor pada kinerja operasional perusahaan yang ramah lingkungan.
Penerapan ESG pada kriteria ini dapat meminimalisir risiko yang hadir. Setiap perusahaan bisa mendapatkan keberlanjutan dalam operasi bisnisnya apabila kondisi lingkungan baik dan mendukung.
Contoh penerapannya yaitu, penggunaan energi suatu perusahaan, penanganan limbah, polusi, konservasi sumber daya alam, hingga perlindungan biodiversitas.
Dengan penerapan kriteria tersebut, setiap perusahaan diharapkan dapat menggunakan sumber daya secara bijak, mengurangi pemborosan, dan mendukung praktik-praktik berkelanjutan dalam memanfaatkan sumber daya alam.

2. Social (Sosial)

Aspek sosial dalam ESG adalah kriteria yang berhubungan dengan pihak eksternal perusahaan. Mulai dari komunitas, masyarakat, pemasok, pembeli, media, atau pihak lainnya yang berhubungan secara langsung maupun tidak langsung.
ADVERTISEMENT
Faktor ini dapat memberi dampak pada performa finansial perusahaan. Sebab, citra perusahaan dapat dipengaruhi dari siap atau tidak siapnya sebuah perusahaan dalam menghadapi masalah.
Contoh penerapan sosial ESG yaitu, perusahaan bergerak aktif untuk mendalami isu, kebijakan, kesejahteraan, dan kendala yang dialami oleh karyawan dan buruh. Perusahaan yang menerapkan ESG umumunya akan aktif terlibat proyek sosial dan meningkatkan kesejahteraan komunitas.
Contoh lainnya yaitu, penerapan kesehatan dan keselamatan kerja yang berlaku di masyarakat hingga standar kualitas produk guna memenuhi kepentingan masyarakat.

3. Governance (Tata Kelola Perusahaan)

Kriteria governance atau tata kelola perusahaan dalam ESG lebih cenderung pada upaya bagaimana suatu perusahaan bisa memiliki pengelolaan yang baik dan berkelanjutan secara internal.
Beberapa aspek yang perlu diperhatikan yaitu, kebijakan perusahaan, standar perusahaan, budaya, informasi, proses audit dan kepatuhan.
ADVERTISEMENT
Contoh penerapan tata kelola perusahaan adalah transparansi. Artinya, perusahaan dapat memberi laporan yang jelas dan terbuka mengenai kinerja dan kepatuhannya terhadap sebuah regulasi.
Contoh lain dari penerapan ESG dalam kriteria ini yaitu, kepemimpinan yang kuat dan etika bisnis yang tinggi. Perusahaan diharapkan memiliki sistem pengendalian risiko yang baik dan mematuhi semua hukum dan aturan yang berlaku.

Manfaat ESG bagi Perusahaan

Dari penjelasan di atas, bisa disimpulkan bahwa penerapan ESG dalam sebuah perusahaan dapat memberikan manfaat.
Tak hanya itu, penerapan ESG juga membawa pengaruh besar pada perusahaan. Berikut manfaat ESG bagi perusahaan dikutip dari buku Pengantar Etika Bisnis oleh Gilad James:
ADVERTISEMENT

1. Memperluas Potensi Pasar

Perusahaan yang telah menerapkan ESG yang baik khususnya pada kriteria sosial, secara otomatis akan diingat oleh masyarakat luas. Maka, ketika perusahaan mengeluarkan produk baru, potensi pasar dari perusahaan tersebut juga semakin luas.

2. Meningkatkan Performa Manajemen Perusahaan

Saat perusahaan memperhatikan kesejahteraan karyawannya, sikap karyawan akan cenderung lebih produktif sehingga kinerjanya juga akan semakin maksimal.
ESG juga dapat meningkatkan moral dan keterlibatan karyawan. Hal ini akan membuat karyawan merasa senang bekerja di perusahaan yang berkomitmen terhadap dampak sosial dan lingkungan yang positif.

3. Meningkatkan Kredibilitas dan Reputasi Perusahaan

Penerapan ESG yang baik dapat membawa perubahan positif dalam hal kredibilitas. Dengan citra positif tersebut, peluang mendapatkan investasi akan semakin besar.
Komitmen yang kuat pada ESG dapat meningkatkan reputasi dan merek perusahaan yang meningkatkan penjualan dan loyalitas pelanggan.
ADVERTISEMENT

4. Menghemat Biaya Operasional

Sebuah perusahaan yang menerapkan ESG secara berkelanjutan akan mampu memaksimalkan penggunaan bahan baku. Dengan begitu, perusahaan dapat meminimalisir limbah, meningkatkan efisiensi energi, dan meningkatkan managemen rantai pasokan.
Masa depan bumi ada di tangan kita! Bergabunglah di Green Initiative Conference 2024 pada 24-25 September 2024 di Hotel Borobudur, Jakarta, untuk memulai langkah nyata dalam menjaga lingkungan. Daftar sekarang di kum.pr/gic2024 dan ambil bagian dalam #GerakanHijauAksiNyata!
(IPT)