Konten dari Pengguna

Apa yang Terjadi Jika Palestina Merdeka? Ini Jawabannya Menurut Hadits Nabi

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
1 November 2023 13:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Suar yang ditembakkan oleh tentara Israel menerangi langit timur Khan Yunis di Jalur Gaza selatan pada 27 Oktober 2023 saat pertempuran antara Israel dan gerakan Hamas Palestina terus berlanjut. Foto: Said Khatib/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Suar yang ditembakkan oleh tentara Israel menerangi langit timur Khan Yunis di Jalur Gaza selatan pada 27 Oktober 2023 saat pertempuran antara Israel dan gerakan Hamas Palestina terus berlanjut. Foto: Said Khatib/AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perseteruan antara Palestina dan Israel sudah berlangsung sejak puluhan tahun lalu. Hingga saat ini, Palestina masih berada di bawah penjajahan bangsa Israel. Pertanyaannya, apa yang terjadi jika Palestina merdeka?
ADVERTISEMENT
Sebenarnya, pembahasan mengenai Palestina ini sudah banyak dijelaskan dalam dalil-dalil shahih, termasuk Alquran dan hadits. Bahkan, perintah untuk memperjuangkan wilayah ini pun sudah difirmankan oleh Allah SWT.
"Wahai kaumku, masuklah ke tanah suci (Baitul Maqdis) yang telah Allah tentukan bagimu dan janganlah berbalik ke belakang (karena takut kepada musuh), nanti kamu menjadi orang-orang yang rugi.” (QS. Al-Maidah: 21)
Bicara soal kemerdekaan Palestina, banyak yang menganggap jika Palestina menang melawan Zionis, maka bumi ini akan kiamat. Benarkah demikian? Temukan jawabannya dalam artikel berikut.

Apa yang Terjadi Jika Palestina Merdeka?

Ilustrasi Palestina. Foto: Hasnoor Hussain/REUTERS
Sebagian umat Muslim meyakini bahwa kemerdekaan Palestina erat kaitannya dengan kedatangan Hari Kiamat. Padahal, kepastian mengenai Hari Kiamat tidak ada yang mengetahuinya, kecuali hanya Allah SWT.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Filsafat Hukum & Maqashid Syariah susunan Muhammad Syukri Albani, dkk (2020), dikisahkan dalam hadits Arba’in, suatu ketika Rasulullah SAW sedang berada dalam sebuah majelis bersama para sahabatnya, yakni Abu Bakar As-Shidiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib.
Saat mereka sedang berkumpul, tiba-tiba datang seorang lelaki memakai baju serba putih, perawakannya tinggi, dan wajahnya sangat cerah dan nyaman. Raut mukanya tidak menunjukkan bekas perjalanan (safar) sama sekali. Maka, para sahabat pun menduga ia bukanlah seorang musafir.
Jika dilihat, wajahnya tidak familiar. Para sahabat tidak mengenalinya sama sekali, sehingga mereka menduga bahwa laki-laki tersebut bukanlah penduduk asli wilayah itu.
Saat tiba di majelis, laki-laki tersebut melontarkan beberapa pertanyaan kepada Rasulullah SAW, salah satunya mengenai waktu kedatangan Hari Kiamat. Mendengar pertanyaan tersebut, Rasulullah SAW menjawab: “Yang ditanya tidak lebih mengetahui dari yang bertanya.”
ADVERTISEMENT
Ternyata, laki-laki tersebut adalah Malaikat Jibril yang diutus oleh Allah SWT untuk memberikan pelajaran kepada para sahabat. Melalui pernyataan tersebut, Rasulullah SAW seolah mengatakan bahwa tidak ada satu pun yang tahu datangnya Hari Kiamat, termasuk dirinya sendiri.
Ilustrasi bendera Palestina. Foto: Shutterstock
Maka, dapat dipahami bahwa kemerdekaan Palestina kali ini tidak dapat dikaitkan dengan datangnya Hari Kiamat. Pernyataan ini pun disepakati oleh para ulama dalam kitab-kitab shahihnya.
Meskipun Rasulullah SAW pernah mengatakan bahwa salah satu dari 6 tanda datangnya Hari Kiamat adalah pembebasan Baitul Maqdis, namun pernyataan ini belum bisa dipastikan ketetapan waktunya. Sebab, dulu Palestina pun pernah berkali-kali dijajah dan dibebaskan oleh para sahabat dan panglima Islam.
Pada tahun 638 M, Khalifah Umar bin Khattab pernah memerdekakan tanah Palestina dari bangsa Romawi Kuno. Kemudian pada tahun 1187 M, Salahuddin al-Ayyubi pernah membebaskan Baitul Maqdis dari tangan tentara Kristen.
ADVERTISEMENT
Palestina kembali dijajah, lalu dibebaskan oleh tentara Khawarezmia dan tentara Mesir. Pada tahun 1948, datanglah orang-orang Yahudi yang menduduki sebagian wilayah Palestina dan mendeklarasikan negara bernama “Israel”.
Seiring waktu berlalu, Palestina kembali dijajah dan mendapatkan penindasan dari bangsa Israel. Kemerdekaannya pun belum diakui oleh seluruh dunia sampai sekarang.
Berdasarkan rangkaian sejarah ini, dapat dipahami bahwa yang dimaksud “Pembebasan Baitul Maqdis” pada hadits Rasulullah SAW di atas belum bisa diketahui kejelasan waktunya. Menurut Ustadz Muhammad Alfuli, bisa saja ketika Palestina menang dan merdeka melawan Zionis, Allah menakdirkannya untuk dijajah lagi.
Namun, kemenangan Palestina adalah suatu kepastian yang sudah dijanjikan Allah SWT. Dalam Surat Al-Isra ayat 7, Allah berfirman:
"Jika kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri, dan apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang kedua, (kami datangkan orang-orang lain) untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam masjid, sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan sehabis-habisannya apa saja yang mereka kuasai."
ADVERTISEMENT
(MSD)