Konten dari Pengguna

Apa yang Tidak Dianjurkan Dilakukan ketika Berbuka Puasa? Hindari 5 Hal Ini

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
20 Maret 2025 17:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi buka puasa bersama keluarga. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi buka puasa bersama keluarga. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Berbuka puasa menjadi momen yang paling dinanti setelah menahan lapar dan dahaga sejak pagi hingga petang. Namun, di balik momen nikmat tersebut tak jarang ada kebiasaan yang justru bisa mengurangi esensi kesehatan dari ibadah puasa.
ADVERTISEMENT
Jika dilakukan dengan benar, puasa dapat memberikan berbagai manfaat bagi kesehatan. Mengutip buku Hikmah Puasa Perspektif Hadis dan Medis oleh Agus Rahmadi, manfaat puasa dapat membantu menurunkan kolesterol, tekanan darah tinggi, dan berat badan.
Sebaliknya, manfaat tersebut bisa berkurang jika pola makan saat berbuka tidak diterapkan dengan baik. Lantas, apa yang tidak dianjurkan dilakukan ketika berbuka puasa? Simak informasi selengkapnya berikut ini.

Apa yang Tidak Dianjurkan Dilakukan ketika Berbuka Puasa?

Ilustrasi buka puasa bersama. Foto: Odua Images/Shutterstock
Ada beberapa kebiasaan yang tidak dianjurkan untuk dilakukan ketika berbuka puasa karena bisa berdampak buruk pada kesehatan. Sebagaimana dikutip dari buku All About Ramadhan karya Rosidin, berikut uraiannya:

1. Makan dalam Porsi Besar

Waktu berbuka adalah saat yang sangat dinantikan setelah menjalankan serangkaian ibadah puasa. Sehingga, sering muncul keinginan untuk “balas dendam” mengingat sebelumnya sudah menahan lapar dan haus selama hampir 14 jam lamanya.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku 400 Kebiasaan Keliru dalam Hidup Muslim oleh Abdillah Firmanzah Hasan, Allah SWT mengingatkan,”Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan.” (QS. Al-A’raf:31). Sebaiknya hindari berbuka secara berlebihan, karena dapat membebani pencernaan dan menyebabkan rasa malas untuk beribadah.

2. Minum Kopi

Hal yang tidak dianjurkan berikutnya adalah minum kopi saat berbuka puasa. Perut yang kosong selama beberapa jam jika diisi dengan minuman berkafein, seperti teh atau kopi pahit, bisa menimbulkan iritasi lambung, mual, muntah, kembung, dan diare.

3. Makan Pedas Berlebih

Keadaan perut kosong selama berpuasa memiliki kadar asam yang tinggi. Jika saat berbuka langsung mengonsumsi makanan pedas, maka dapat memicu asam lambung dan menimbulkan penyakit maag.
Dikutip dari Verywell Health, sebaiknya hindari makanan pedas saat sahur dan berbuka. Saat berpuasa, saluran pencernaan menjadi lebih sensitif, dan makanan pedas dapat memicu gangguan yang membuat puasa terasa kurang nyaman.
ADVERTISEMENT

4. Makan Gorengan Berlebih

Ilustrasi gorengan Foto: dok.Shutterstock
Makan gorengan secara berlebihan tidak dianjurkan untuk dikonsumsi saat berbuka puasa. Bersumber dari buku Resep Praktis Sehat dan Fit Selama Puasa oleh Yunita Indah Prasetyaningrum, gorengan kaya akan minyak yang susah dicerna oleh tubuh setelah seharian organ tubuh berpuasa.
Selain itu, lemak dari makanan berminyak akan disimpan dalam tubuh sebagai cadangan lemak, yang seiring waktu dapat menyebabkan kenaikan berat badan. Lebih parahnya, gorengan juga dapat menaikkan asam lambung bagi penderita gerd (Gastroesophageal reflux disease).

5. Makan Tergesa-Gesa

Godaan untuk langsung menyantap makanan dalam jumlah banyak saat berbuka memang besar. Namun, penting untuk mengontrol diri dan makan dengan perlahan agar tubuh dapat mencerna makanan dengan baik.
Makan dengan terburu-buru menyebabkan pencernaan mekanis yang berlangsung di mulut kurang sempurna. Hal ini membuat lambung harus bekerja lebih keras dalam mencerna makanan yang masih kasar itu.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Amalan Mujarab Pencerdas Otak yang ditulis oleh Ibnu Rinto Nugroho, aturan untuk tidak melakukan sesuatu dengan tergesa-gesa didasarkan pada sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda:
التَّأَنيِّ مِنَ اللهِ وَ العُجْلَةُ مِنَ الشَّيْطَانِ
“Sifat perlahan-lahan (sabar) berasal dari Allah. Sedangkan sifat ingin tergesa-gesa itu berasal dari setan.” (HR. Al-Baihaqi dari Anas bin Malik radhiyallahu’anhu, Ash-Shahih: 1795).
Adab makan secara tuma’ninah ini juga menjadi salah satu kunci sehat Nabi Muhammad SAW. Tak heran, sepanjang hidupnya beliau hanya tercatat mengalami sakit dua kali.
(ANB)