Apakah Arti Micro Retirement, Tren Pensiun Kerja di Usia Muda

Ilustrasi pensiun. Foto: Jeffbergen/Getty Images

Istilah micro retirement ini tengah menjadi perbincangan di kalangan Gen-Z dan milenial. Diketahui bahwa tren ini mencerminkan perubahan budaya kerja modern agar tercipta keseimbangan antara kehidupan dan dunia pekerjaan.

Tren micro retirement mengacu pada suatu gagasan yang dikenal dengan pensiun mikro dalam bahasa Indonesia. Periode ini memberikan fleksibilitas bagi seseorang untuk berfokus pada hal-hal yang mereka sukai atau beristirahat dari dunia pekerjaan.

Di tengah tekanan pekerjaan yang semakin tinggi, micro retirement nampaknya mulai menjadi pilihan. Sebenarnya, apa arti micro retirement? Yuk, simak penjelasannya berikut ini!

Apa Arti Micro Retirement ?

Ilustrasi pensiun dini. Foto: Getty Images

Micro retirement dapat diartikan sebagai pensiun kecil yang dilakukan dalam jangka waktu tertentu. Hal ini menjadi tren baru bagi mereka yang ingin menikmati hidup lebih awal tanpa harus menunggu hari tua.

Saat ini ada banyak pekerja muda memilih micro retirement tanpa alasan yang jelas. Sebagian dari mereka hanya ingin mengejar minat atau sekadar beristirahat. Namun, ada juga yang menjadikan burn out sebagai alasan memutuskan untuk memilih micro retirement.

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Data Indonesia terkait gejala burn out karena pekerjaan, hasil menunjukkan sebanyak 27% Gen-Z dari 1.190 responden mengaku selalu merasa kelelahan sebagai gejala burn out yang paling sering dialami dalam dunia pekerjaan.

Cara Mengatasi Burn Out Kerja

Ilustrasi burnout. Foto: Grustock/Shutterstock

Menurut informasi dari laman Positive Psychology, berikut adalah beberapa solusi yang dapat diterapkan untuk mengatasi burn out dalam dunia kerja:

1. Buatlah Perencanaan Kerja

Dengan rencana kerja yang jelas, Anda akan mengetahui apa yang harus dikerjakan dan kapan harus menyelesaikannya. Perencanaan juga dapat mengurangi beban kerja yang berlebihan dalam satu waktu. Dengan perencanaan yang baik, Anda dapat menghindari burn out atau kelelahan berlebih saat bekerja.

2. Menetapkan Batasan Pekerjaan

Buatlah batasan yang jelas antara waktu kerja dan waktu untuk diri sendiri. Menciptakan kontrol terhadap jam kerja dapat mencegah diri dari burn out, sehingga Anda pun bisa lebih fokus dan efisien dalam menyelesaikan tugas. Selain itu, Anda juga dapat menjaga kesehatan fisik maupun mental.

3. Lakukan Hubungan Sosial di Tempat Kerja

Saat mengalami burn out, seseorang akan menunjukkan perubahan dalam cara berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Biasanya orang tersebut akan lebih tertutup dan menarik diri dari kehidupan sosial.

Dalam kondisi itu, cobalah untuk melakukan hubungan sosial di tempat kerja yang dapat meningkatkan motivasi serta menciptakan energi baru untuk menghadapi pekerjaan sehari-hari.

4. Istirahat Sejenak

Terus bekerja tanpa beristirahat dapat berdampak negatif pada kesehatan mental Anda. Jangan lupa untuk beristirahat sejenak dan menggunakan waktu luang untuk mendengarkan musik, mengobrol dengan teman, atau mungkin latihan pernapasan untuk mengurangi stres.

5. Komunikasikan Keinginan untuk Dihargai

Ketika seseorang merasa dihargai, maka tingkat kepuasan bekerja pun akan meningkat. Untuk mewujudkannya, Anda bisa menyampaikannya dengan bahasa yang sopan dan jelas, tentunya pada waktu dan situasi yang tepat. Selain itu, sertakan alasan yang logis agar pesan dapat tersampaikan dengan baik.

Baca Juga: 5 Tahapan Burn Out yang Harus Kamu Waspadai

(ANB)