news-card-video
10 Ramadhan 1446 HSenin, 10 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Apakah Berkata Kasar Membatalkan Puasa? Ini Penjelasannya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
7 Maret 2025 15:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi momentum puasa Ramadhan. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi momentum puasa Ramadhan. Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
Puasa tidak hanya sekadar menahan lapar dan haus, tetapi juga dari segala godaan yang dapat mengganggu kesucian ibadah. Selama bulan Ramadhan, kita diajarkan untuk mengendalikan diri, baik dari segi tindakan maupun perkataan.
ADVERTISEMENT
Salah satu tantangan terbesar saat berpuasa adalah menahan diri dari perkataan kasar. Kata-kata yang tidak pantas seperti makian, hinaan, atau ucapan kotor jelas bertentangan dengan esensi puasa yang mengajarkan kesabaran dan pengendalian diri.
Karena itu, menjaga perkataan dan sikap sangatlah penting selama menjalankan ibadah puasa. Lalu, apakah berkata kasar bisa membatalkan puasa? Untuk lebih jelasnya, mari simak hukum berkata kasar saat puasa Ramadhan berikut ini.

Apakah Berkata Kasar Membatalkan Puasa?

Ilustrasi berkata kasar tidak membatalkan puasa, tapi mengurangi pahalanya. Foto: Pexels
Secara umum, berkata kasar merupakan perilaku yang tidak baik dan tidak disukai Allah SWT sehingga wajib untuk dihindari terutama di kala seseorang berpuasa. Dalam Surat An-Nisa ayat 148, Allah SWT berfirman:
لَا يُحِبُّ اللّٰهُ الْجَهْرَ بِالسُّوْۤءِ مِنَ الْقَوْلِ اِلَّا مَنْ ظُلِمَۗ وَكَانَ اللّٰهُ سَمِيْعًا عَلِيْمًا ۝١٤٨
ADVERTISEMENT
lâ yuḫibbullâhul-jahra bis-sû'i minal-qauli illâ man dhulim, wa kânallâhu samî‘an ‘alîmâ
Artinya: "Allah tidak menyukai perkataan buruk, (yang diucapkan) secara terus terang kecuali oleh orang yang dizalimi.”
Rasulullah saw juga selalu menekankan pentingnya menjaga lisan dalam setiap kesempatan. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Ahmad, Rasulullah bersabda, "Orang yang beriman bukanlah yang suka mencela, mengutuk, atau berbicara kotor dan kasar."
Hadis ini menegaskan bahwa ucapan kasar bukan hanya tidak pantas, tetapi juga dapat mengurangi kualitas ibadah seorang Muslim. Berkata kasar saat berpuasa berisiko mengurangi berkah dan pahala dari ibadah tersebut. Namun, apakah berkata kasar dapat membatalkan puasa?
Syaikh Yusuf al-Qaradawi dalam bukunya berjudul Buku Dalam Pangkuan Sunnah, menjelaskan bahwa berkata kasar tidak membatalkan puasa, namun dapat mengurangi pahala puasa dan kesempatan untuk mendapatkan ampunan dari Allah Swt.
ADVERTISEMENT
Berkata kasar dianggap bertentangan dengan inti dari ibadah puasa, yaitu menahan hawa nafsu dan mengendalikan diri dari perilaku buruk. Selama menjalankan puasa, umat Islam seharusnya menjaga kesabaran dan menahan amarah.
Dalam ajaran Islam, terdapat beberapa hal yang secara tegas dapat membatalkan puasa. Dikutip dari buku Tuntunan Puasa Menurut Al-Quran dan Sunnah karya Alik Al-Adhim, ada tujuh perkara yang dapat membatalkan puasa, yaitu:
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa berkata kasar tidak serta merta membatalkan puasa namun mengurangi pahala dari ibadah tersebut. Oleh karena itu, seorang Muslim sebaiknya menghindari berkata kasar selama berpuasa.
ADVERTISEMENT
Dengan menjaga perkataan, seseorang dapat memperoleh keberkahan dan keutamaan puasa dengan maksimal. Ini akan memperbaiki kualitas puasa dan mendekatkannya pada ampunan serta rahmat Allah SWT.
(RK)