Konten dari Pengguna

Apakah Peserta Didik Melihat Gangguan Mental Sebagai Masalah yang Serius?

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
23 Oktober 2024 17:54 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi kesehatan mental. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kesehatan mental. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Gangguan kesehatan mental merupakan salah satu isu yang perlu mendapatkan perhatian khusus dari banyak pihak, termasuk peserta didik. Pertanyaannya, apakah peserta didik melihat masalah gangguan kesehatan mental sebagai masalah yang serius?
ADVERTISEMENT
Perbedaan pendapat dan pandangan mengenai isu kesehatan mental memang kerap dialami oleh peserta didik maupun guru. Biasanya, peserta didik cenderung melihatnya dari sudut pandang pribadi. Sehingga, mereka pun kerap merasa bingung untuk bersikap.
Sementara guru memiliki pandangan dan pengetahuan yang lebih luas. Mereka memiliki perspektif yang lebih mendalam tentang dampak kesehatan mental, khususnya dalam proses belajar.

Gangguan Kesehatan Mental pada Peserta Didik

Ilustrasi gangguan kesehatan mental. Foto: iStock
Dikutip melalui laman Kementerian Kesehatan, kesehatan mental adalah kondisi di mana individu merasa sejahtera dan mampu menyadari potensi dirinya. Contohnya, ketika seseorang mampu mengatasi tekanan dalam hidupnya, tetap bekerja secara produktif, dan memberikan kontribusi positif kepada komunitas.
Namun sayangnya, tidak semua orang menganggap gangguan kesehatan mental sebagai masalah yang serius. Pandangan ini biasanya dipengaruhi oleh stigma dan kurangnya pemahaman.
ADVERTISEMENT
Umumnya, peserta didik menganggap gangguan kesehatan mental sebagai masalah yang serius apabila mereka aktif mengikuti sosialisasi kesehatan mental. Terkadang, pemahaman ini juga berangkat dari pengalaman pribadinya.
Oleh karena itu, sosialisasi mengenai kesehatan mental, pengalaman pribadi, dan pengaruh media sosial yang baik sangat dibutuhkan guna memperdalam pemahaman peserta didik tentang pentingnya menangani isu kesehatan mental.
Peserta didik mesti memahami bahwa gangguan kesehatan mental bisa dipengaruhi oleh banyak kondisi. Misalnya, ketika seseorang tertinggal pelajaran, mendapatkan nilai yang tidak memuaskan, dan mengalami masalah ekonomi.
Kesadaran ini mesti ditingkatkan. Sebab sebagaimana dijelaskan dalam laman Universitas Negeri Airlangga, sebagian peserta didik masih merasa enggan untuk mengakui bahwa mereka tengah mengalami gangguan mental.
Mereka terlalu sering mengkritik dirinya sendiri dan memaksakan sesuatu berjalan sesuai keinginannya. Nyatanya, tekanan ini justru bisa memicu gangguan mental yang parah.
ADVERTISEMENT
Kritik diri yang berlebihan justru dapat memicu rasa rendah diri dan kecemasan. Alhasil, peserta didik kesulitan untuk menemukan motivasi dalam dirinya.

Cara Meningkatkan Pemahaman Peserta Didik Terhadap Gangguan Mental

Ilustrasi memberikan bimbingan konseling kepada peserta didik. Foto: iStock
Guru bisa membantu peserta didik meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan mental, khususnya di ranah pendidikan. Berikut beberapa caranya yang bisa Anda simak:

1. Program Pendampingan

Cara pertama yang bisa dilakukan yakni dengan memberikan program pendampingan, seperti menyediakan konselor atau mentor. Melalui program ini, peserta didik bisa lebih terbuka untuk membicarakan masalah kesehatan mental tanpa khawatir akan stigma yang negatif.

2. Edukasi Formal

Pemahaman peserta didik juga bisa ditingkatkan melalui edukasi di sekolah. Misalnya dengan memberikan materi tentang kesehatan mental ke dalam kurikulum sekolah untuk memberikan pemahaman yang mendalam.
ADVERTISEMENT

3. Diskusi Kelas

Guru juga bisa meningkatkan pemahaman peserta didik melalui diskusi kesehatan mental di kelas. Lewat diskusi terbuka ini, peserta didik akan merasa nyaman untuk berbagi dan bertanya mengenai gangguan kesehatan mental yang dialaminya.
(RK)