Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Arti dan Makna Takbir Allahu Akbar Bagi Umat Islam
1 September 2021 13:15 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kata takbir berasal dari bahasa Arab yang artinya Allah Maha Besar. Menurut kitab Syarhul Mumti’ oleh Syaikh Al-Utsaimin, makna takbir adalah menganggungkan Allah Ta’ala Yang Maha Besar akan segala sesuatu dalam hal zat-Nya, nama-Nya, dan sifat-Nya.
ADVERTISEMENT
Pendapat serupa datang dari Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah. Menurutnya, takbir berarti Allah bagi seorang hamba lebih besar dari segala sesuatu. Sebagaimana dalam sabda Nabi Muhammad SAW :
"Dari Addi bin Hatim, Rasulullah SAW bersabda, 'Wahai Addi, apa yang membuatmu lari? Apakah perkataan laa ilaaha illallah (tidak ada sesembahan yang hak kecuali Allah) membuat engkau lari? Apakah engkau tahu ada sesembahan selain Allah? Wahai Addi, apa yang membuatmu lari? Apakah perkataan Allahu Akbar membuat engkau lari? Apakah engkau tahu ada sesuatu yang lebih besar daripada Allah? Maka hal ini membatalkan perkataan mereka yang menjadikan 'akbar' bermakna sangat besar.'" (HR. Ahmad, At-Tirmidzi, dan Ibnu Hibban).
Makna Takbir
Mengutip buku Berzikir Cara Nabi: Merengkuh Keutamaan Zikir Tahmid, Tasbih, Tahlil, dan Hauqala karangan Abdur Razzaq Ash-Shadr, makna takbir adalah Allah lebih besar dari segala sesuatu. Tidak ada sesuatu yang lebih besar dan lebih agung dari-Nya.
ADVERTISEMENT
Menurut buku Menutur Agama Dari Atas Mimbar oleh Sehat Sultoni Dalimunthe, makhluk terbesar di alam semesta ini adalah ‘Arsy, namun posisi kebesaran Allah tetap berada jauh di atasnya. ‘Arsy adalah kubah dan atap bagi alam semesta ini yang terdiri dari langit dan bumi serta isinya. Hal ini berdasarkan hadist berikut ini:
“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menerangkan, ‘Tidaklah langit yang tujuh dibanding Kursi kecuali hanya seperti cincin yang diletakkan di padang pasir. Dan besarnya ‘Arsy dibandingkan dengan Kursi, seperti lebih besarnya suatu padang pasir dibanding sebuah cincin.’” (HR. Ibn Abi Syaibah dalam Kitab al-‘Arsy dan dinyatakan sahih oleh al-Albany)
ADVERTISEMENT
Karena itu, Rasulullah melarang umatnya untuk membayangkan hakikat zat Allah. Sebab, semua akal dan pikiran pasti tidak akan mampu menjangkaunya. Sebagaimana dijelaskan dalam hadist berikut ini:
“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda, ‘Bayangkanlah keagungan makhluk-makhluk Allah, tetapi jangan membayangkan dzat Allah.’” (HR. Al-Lalaka’i dalam Syarah al-I’tiqad dan dinilai hasan oleh al-Albany)
(NDA)