Arti Doa Iftitah Allahu Akbar Kabiro dan Maknanya dalam Sholat

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
28 April 2022 9:04 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi membaca doa iftitah dalam sholat. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi membaca doa iftitah dalam sholat. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Allahu akbar kabiro merupakan penggalan doa iftitah yang sunnah dibaca ketika sholat, usai takbiratul ihram. Doa iftitah tidak hanya sekedar dibaca dan dihafal, namun juga sebaiknya dipahami makna yang terkandung di dalamnya.
ADVERTISEMENT
Prof. Dr. K. H Nasaruddin Umar, MA menjelaskan dalam bukunya Shalat Sufistik: Meresapi Makna Tersirat Gerakan dan Bacaan Shalat, bahwa doa iftitah merupakan ungkapan kefanaan (disappear/annihilate) seorang hamba yang sedang berjumpa dengan Tuhannya.
Doa iftitah dianggap sebagai ungkapan dari jiwa paling dalam seorang hamba. Hal ini dikarenakan doa Iftitah diawali dengan takbir, tahmid, dan tasbih, kemudian dilanjutkan dengan kalimat “wajjahtu wajhiya” yang artinya “aku menghadapkan wajahku”.
Kata "wajjah" yang dimaksud di sini adalah bukan semata-mata wajah yang menempel di badan lalu diarahkan menghadap ke arah kiblat. Maknanya lebih penting daripada itu, yakni jiwa atau kalbu yang paling dalam ketika bertawajjuh (menghadap diri) kepada Tuhan.

Doa Iftitah Allahu Akbar Kabiro

Ilustrasi sholat. Foto: Unsplash
Doa iftitah Allahu Akbar Kabiro merupakan doa iftitah pendek. Jika doa tersebut dibaca dengan lengkap, maka bacaannya menjadi seperti ini:
ADVERTISEMENT
لله أكبر كَبِيرا، وَالْحَمْد لله كثيرا، وَسُبْحَان الله بكرَة وَأَصِيلا
Artinya: “Allah Maha Besar lagi Maha Sempurna Kebesaran-Nya, segala puji bagi-Nya dan Maha Suci Allah sepanjang pagi dan sore hari. ”
Mengutip buku Dalil Shahih Sifat Shalat Nabi ala Madzhab Syafii yang ditulis Muhammad Ajib MA, bahwa doa iftitah pendek Allahu Akbar Kabiro ini didasarkan pada dalil berikut:
Dari sahabat Ibnu Umar Radhiyallahu anhuma berkata, "Ketika kami sholat bersama Nabi Muhammad SAW, tiba-tiba ada seseorang membaca: Allahu akbar kabiro wal hamdulillahi katsiro wa Subhanallahi bukrotaw wa ashila. Kemudian setelah salam, Nabi Muhammad SAW bertanya: ‘Siapa tadi yang mengucapkan kalimat itu?’ kemudian berdiri seseorang dan berkata: ‘Saya, ya Rasulullah’. Kemudian beliau bersabda: ‘Saya takjub dengan kalimat tersebut, sebab pintu-pintu surga terbuka karenanya’.” (HR. Muslim)
Ilustrasi doa. Foto: Pixabay
Makna doa iftitah yang dibaca setelah takbiratul ihram ini adalah pengakuan seorang hamba kepada Tuhannya. Karena itulah doa iftitah dimaknai sebagai doa pembuka sholat, pembuka pintu langit, dan pintu komunikasi antara hamba dengan Tuhannya.
ADVERTISEMENT
Akan tetapi, selain doa pendek yang telah disebutkan di atas, doa iftitah juga dapat dibaca panjang seperti yang telah disampaikan melalui hadits berikut ini.
Dari sahabat Ali radhiyallahu anhu berkata, "Nabi Muhammad SAW ketika berdiri untuk sholat, beliau mengucapkan: Wajjahtu wajhiya lilladzi fathoros samawati wal ardho hanifan musliman wama ana minal musyrikin. Inna sholati wanusuki wa mahyaya wa mamati lillahi rabbil aalamin, la syarika lahu wa bidzalika umirtu wa ana minal muslimin.” (HR. Muslim)
Imam An Nawawi menyampaikan bahwa penggunaan kedua hadits di atas hukumnya adalah hadits yang shahih. Diperbolehkan untuk menggunakan doa iftitah yang mana saja. Akan tetapi, doa iftitah yang paling afdal menurut Imam Syafi’i adalah yang diriwayatkan oleh sahabat Ali radhiyallahu anhu.
ADVERTISEMENT
(IMR)