Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Konten dari Pengguna
Arti Kata Naif beserta Ciri-Ciri Sifatnya yang Perlu Diwaspadai
1 Juni 2022 10:23 WIB
·
waktu baca 4 menitDiperbarui 23 Maret 2023 10:47 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sifat naif adalah tingkah laku polos, lugu, dan kekanak-kanakan yang dimiliki oleh seseorang. Orang yang memiliki sifat ini sering kali dipandang negatif karena dianggap bisa dimanfaatkan dan dimanipulasi.
ADVERTISEMENT
Padahal, penilaian tersebut tidak sepenuhnya benar. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), naif artinya sangat bersahaja; tidak banyak tingkah; lugu (karena muda dan kurang pengalaman); dan sederhana.
Sederhananya, naif adalah sikap apa adanya yang dimiliki oleh seseorang di mana ia selalu bersikap lurus dan polos. Sifat naif bisa dihilangkan dengan menanamkan rasa optimistis, menambah banyak wawasan, dan mencoba berbagai pengalaman.
Dengan begitu, Anda tidak akan lagi diremehkan dan dimanfaatkan oleh orang lain. Agar lebih memahaminya, berikut ciri-ciri sifat naif selengkapnya yang perlu Anda waspadai.
Arti Kata Naif
Dikutip dari laman Dictionary, naif merupakan kata sifat yang didefinisikan ke dalam dua pengertian. Pertama, arti kata naif adalah memiliki atau menunjukkan kurangnya pengalaman, penilaian, atau informasi, dan mudah percaya.
ADVERTISEMENT
Sementara yang kedua, naif yaitu memiliki atau menunjukkan kesederhanaan secara alami yang tidak terpengaruh atau tidak adanya kepalsuan, sederhana, dan terus terang.
Menurut laman Collins English Dictionary, jika Anda menggambarkan seseorang sebagai orang yang naif, Anda berpikir bahwa orang tersebut adalah orang yang kurang pengalaman, mudah percaya, tidak kritis, dan mengharapkan hal-hal menjadi mudah.
Jadi, naif adalah sifat lugu yang dimiliki seseorang dan cenderung kurang menggunakan akal. Orang dengan sifat ini mudah percaya pada orang lain, tidak kritis, sederhana, kekanak-kanakan, terus-terang, dan bukan orang yang mudah curiga.
Ciri-Ciri Sifat Naif
Dirangkum dari Hack Spirit, berikut ciri-ciri sifat naif selengkapnya yang perlu diwaspadai:
ADVERTISEMENT
1. Terlalu Percaya
Kamus Cambridge menggambarkan orang naif sebagai individu yang terlalu percaya terhadap sesuatu. Dia memandang semua hal dari sudut pandang positif, sehingga kerap tidak menyadari niat buruk yang dimiliki seseorang.
Normalnya, seseorang harus bersikap skeptis dan menaruh sedikit curiga terhadap sesuatu. Ini dilakukan agar ia tidak mudah dimanfaatkan dan dimanipulasi orang lain.
2. Mudah Tertipu
Mudah tertipu pada informasi yang belum jelas sumbernya adalah ciri-ciri orang naif selanjutnya. Karena minimnya wawasan, mereka mudah memercayai berita hoax yang berseliweran di sosial media.
Tidak peduli berita tersebut bernilai positif atau negatif, orang naif biasanya akan menganggapnya sebagai fakta.
3. Mudah Dimanfaatkan
Kelemahan orang naif adalah mudah dimanfaatkan oleh orang lain. Orang naif sering menjadi sasaran materialistik bagi teman ataupun pasangannya karena dinilai mudah diporoti.
ADVERTISEMENT
Jika dikhianati, orang naif akan mudah memaafkan. Sikap ini membuat orang-orang yang berniat jahat betah berada di sampingnya. Jika diteruskan, sifat naif bisa memancing energi negatif ke dalam diri seseorang.
4. Memiliki Sedikit Pengalaman
Orang naif cenderung memiliki pengalaman hidup yang minim. Mereka lebih menyukai rutinitas yang repetitif seperti berangkat ke sekolah, mengerjakan tugas, dan istirahat di rumah. Orang seperti ini tidak menyukai tantangan.
5. Mudah Dipengaruhi
Orang naif sangat mudah dipengaruhi. Para ahli psikologi menggambarkan orang naif seperti plastisin yang mudah dibentuk.
Mereka cenderung mengikuti pergaulan yang ada di lingkungan sekitarnya, sehingga mudah berubah menjadi pribadi yang buruk ataupun baik dalam sekejap.
6. Sangat Bergantung pada Orang Lain
ADVERTISEMENT
Namun, ini bukan berarti bahwa seseorang harus bergantung pada orang lain setiap waktu. Jika seseorang tampaknya tidak dapat menjalani hidup dengan baik tanpa mengandalkan orang lain, ia kemungkinan besar adalah orang yang naif.
Demikian pula, orang yang naif akan berusaha menghindari perbedaan pendapat dengan orang lain karena mereka takut kehilangan dukungan atau bantuan dari orang tersebut.
Bahkan, orang yang naif akan mencoba menoleransi orang-orang yang mengambil keuntungan dari dirinya. Ini semua dilakukan semata-mata karena tidak ingin kehilangan orang-orang di sekitarnya.
7. Tumbuh Terlindungi
Jika seseorang memiliki orang tua yang terlalu protektif, kemungkinan ia akan menjalani kehidupan yang sangat terlindungi. Biasanya, orang tersebut selalu memiliki pendamping ke mana pun ia pergi.
Orang tua mungkin melarang anaknya untuk menghadiri pesta dan semacamnya karena takut anak mereka akan melakukan sesuatu yang buruk. Akibatnya, anak akan melewatkan pengalaman yang akan membantu dirinya tumbuh sebagai individu.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, kehidupan yang terlindungi ini bisa membuat seseorang menjadi orang yang naif. Itu karena ia tidak mengetahui atau memahami seperti apa dunia ini. Jadi, ketika orang lain memberi tahu ini atau itu misalnya, ia dengan lugu akan mudah percaya.
8. Menolak Keluar dari Zona Nyaman
Banyak orang yang menolak untuk keluar dari zona nyaman. Padahal, zona nyaman menghambat pertumbuhan mereka sebagai individu dan membuat mereka tidak mau mengambil risiko.
Akibatnya, orang tersebut gagal memiliki pengalaman-pengalaman baru dalam hidup mereka. Kondisi inilah yang menyebabkan seseorang cenderung bersikap naif. Selain kurang pengalaman, orang yang naif juga tidak memiliki keberanian untuk mencoba hal-hal baru.
(MSD & SFR)