Konten dari Pengguna

Arti Mayam dalam Tradisi Pernikahan Aceh dan Ketentuannya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
25 Juni 2024 17:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi pernikahan. Foto: Unsplash.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pernikahan. Foto: Unsplash.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Memahami arti mayam beserta ketentuannya sangat penting bagi seseorang sebelum menikah dengan perempuan Aceh. Sebab, mayam merupakan bagian dari tradisi pernikahan di Tanah Rencong.
ADVERTISEMENT
Mayam biasanya digunakan untuk menentukan besaran jeulame. Dalam Bahasa Indonesia, istilah ini dikenal sebagai mahar atau mas kawin.
Dalam adat istiadat Aceh, mayam dapat menunjukkan status sosial seseorang di masyarakat. Semakin besar mayam yang diberikan, maka semakin tinggi pula strata sosial dan kedudukan pengantin laki-laki.

Mayam Artinya Apa?

Ilustrasi mayam. Foto: ANTARA/Kumparan.
Jeulame atau mas kawin yang umum dalam pernikahan Aceh adalah emas murni. Calon mempelai pria tidak boleh sembarangan dalam menentukan besaran/takaran emas kepada perempuan yang akan dinikahinya. Sebab, ada ketentuan terkait batasan minimal mayam yang diberikan dalam sebuah pernikahan.
Mayam merupakan satuan hitung untuk menentukan berat emas murni yang digunakan oleh masyarakat Aceh. Dikutip dari karya tulis Praktik Penentuan Mahar Menggunakan Mayam Dalam Perkawinan Adat Aceh Di Aceh Tamiang Ditinjau Dari Kompilasi Hukum Islam oleh Abdul Jamal Lubis, satu mayam setara dengan 3,3 gram. Namun, ada juga yang membulatkan jumlahnya menjadi 3 gram.
ADVERTISEMENT
Aturan adat terkait mayam ini mempunyai filosofi tersendiri bagi masyarakat Aceh. Mayam merupakan simbol dari kesungguhan cinta calon mempelai pria. Jumlah mayam dinilai dapat mengangkat derajat mempelai perempuan di masyarakat. Semakin besar nilainya, maka semakin besar pula status dan kedudukan sosial perempuan tersebut.
Tak hanya itu, mayam juga melambangkan keseriusan laki-laki dalam membangun rumah tangga. Dengan tradisi mayam, pemuda yang ingin menikah akan termotivasi untuk mempersiapkan diri dari segi ekonomi terlebih dahulu.
Secara tidak langsung, hal ini juga melatih rasa tanggung jawab laki-laki, sehingga tingkat perceraian dan kekerasan rumah tangga akibat faktor ekonomi dapat ditekan.

Ketentuan Menetapkan Mayam

Ilustrasi mayam. Foto: ANTAM.
Dalam menentukan jumlah mayam, ada aturan tertentu yang harus diikuti oleh masyarakat. Aturan tersebut dibedakan tergantung strata sosial, kemampuan ekonomi, dan daerah tempat tinggal.
ADVERTISEMENT
Penetapan jumlah mahar atau mayam dalam pernikahan Aceh juga bisa dipengaruhi oleh kesepakatan orang tua dari kedua keluarga.
Pada dasarnya, seorang laki-laki yang hendak menikah harus menyediakan terlebih minimal satu mayam emas kepada pengantin wanita. Namun, ukuran mayam tersebut biasanya hanya berlaku untuk orang-orang yang mengalami keterbatasan ekonomi.
Adapun rata-rata mayam yang dibayar oleh laki-laki kepada calon wanitanya di setiap daerah di Aceh sekitar 15-20 mayam atau setara 45–60 gram. Namun, jumlahnya juha bisa lebih tinggi atau lebih rendah.
(GLW)