Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Konten dari Pengguna
Arti Mutmainnah, Nafsu yang Selalu Membawa Pada Ketenangan Jiwa
19 Januari 2023 10:40 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Islam mengenal tiga jenis nafsu yang dapat mempengaruhi kepribadian manusia, salah satunya adalah nafsu mutmainnah. Pembahasan tentangnya telah termuat dalam Surat Al-Fajr ayat ke-30.
ADVERTISEMENT
Nabi Muhammad SAW mendefiniskan Muslim yang memiliki nafsu mutmainnah sebagai mukmin yang menakjubkan. Ketika mendapatkan nikmat dari Allah SWT, dia akan bersyukur kepada-Nya.
Secara harfiah, mutmainnah artinya jiwa yang selalu merasa tenang. Dia tidak pernah mengkhawatirkan apapun yang tidak ada dalam kendalinya.
Namun, orang yang memiliki nafsu mutmainnah selalu merasakan kehadiran Tuhan di sisinya. Agar lebih memahaminya, berikut penjelasan tentang nafsu mutmainnah selengkapnya untuk Anda.
Nafsu Mutmainnah dalam Islam
Kepribadian mutmainnah dapat terbentuk ketika daya qalbu seseorang lebih dominan dari nafsu dan akalnya. Hal ini dapat menciptakan keseimbangan dalam menjalani kehidupan.
Mengutip buku Ilmu Tasawuf: Tuntunan Hidup Kitab Basah di Zaman Edan karya Deni Hermawan, dkk., nafsu mutmainnah dapat mengembalikan jati diri manusia kepada fitrahnya. Sehingga, ia bisa mengontrol nafsu dan akalnya agar tidak keluar dari jalur yang lurus.
ADVERTISEMENT
Kepribadian mutmainnah cenderung bersifat baik. Ia tidak mudah terpengaruh oleh perbuatan yang jahat dan tercela.
Musthafa Muhammad al-Jiyasi dalam buku Mengenali Diri dan Wali Allah (1984) mengatakan bahwa seseorang dapat mengubah kepribadian ammarah menjadi mutmainnah. Semua itu dilakukan dengan cara meningkatkan ibadah puasa, sholat, dzikir, doa, dan lainnya.
Seorang Muslim yang telah mencapai tingkat kepribadian mutmainnah, akan terhindar dari sifat-sifat buruk dan tercela. Qalbunya telah mendapat cahaya Ilahi, sehingga ia akan menemukan ketenangan serta ketentraman batin.
Begitu tenangnya kepribadian tersebut, sehingga Allah SWT ingin selalu berada di dekatnya. Orang yang memiliki nafsu mutmainnah kelak akan diberikan surga.
Allah SWT berfirman: "Hai nafsu mutmainnah (kepribadian yang tenang), kembalilah kepada Tuhan-Mu dengan hati yang ridho lagi diridhoi-Nya masuklah ke dalam hamba-Ku dan masuklah ke dalam surga-Ku." (QS. al- Fajr: 27-28)
ADVERTISEMENT
Dijelaskan dalam buku The Sounds of The Hidden Ayat karya Wahyudin Qasal (2021), nafsu mutmainnah adalah gapaian spiritualitas yang sangat tinggi dalam Islam. Seseorang yang berhasil menggapainya dipandang telah mencapai keutuhan.
Macam-Macam Nafsu dalam Islam
Selain nafsu mutmainnah, Islam juga mengenal jenis nafsu lain yaitu nafsu lawwamah dan ammarah. Dirangkum dari buku Shihab & Shihab Edisi Ramadhan karya M. Quraish Shihab dan Najwa Shihab, berikut penjelasannya:
1. Nafsu Lawwamah
Nafsu lawwamah selalu memberikan peringatan ketika seseorang melakukan dosa. Nafsu ini membuatnya sadar bahwa tindakan yang dilakukan adalah sebuah kesalahan.
Seorang Muslim yang memiliki nafsu lawwamah akan terus berusaha memperbaiki dirinya. Jika ia melakukan dosa atau melanggar perintah Allah, nafsu itu akan mengingatkannya lagi.
ADVERTISEMENT
2. Nafsu Ammarah
Nafsu ammarah selalu mendorong seseorang pada perbuatan yang buruk. Nafsu ini membuat ia tidak pernah puas dengan segala nikmat yang telah diberikan. Jika tidak bisa mengontrolnya, nafsu ammarah akan membawanya pada kesesatan.
(MSD)