Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Arti Naik Pitam dalam Bahasa Indonesia dan Contoh Penggunaannya
20 Februari 2023 8:40 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Naik pitam sering digunakan pada percakapan sehari-hari oleh masyarakat Indonesia. Namun tahukah kamu naik pitam artinya apa?
ADVERTISEMENT
Menurut Agus Sasono dalam buku BPSC Modul Bahasa Indonesia SD/MI Kelas II, naik pitam merupakan salah satu bentuk ungkapan dalam Bahasa Indonesia. Sama seperti arti buah bibir, buah tangan, panjang tangan, gelap mata, rendah hati, dan lainnya.
Ungkapan merupakan gabungan kata yang menghasilkan makna kiasan. Makna kiasan sendiri adalah makna yang bukan sebenarnya dan digunakan pada situasi-situasi tertentu.
Lantas apa arti naik pitam dan bagaimana cara penggunaannya? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
Arti Naik Pitam
Sebagaimana disampaikan sebelumnya, ungkapan adalah gabungan kata yang berbeda. Hal ini juga berlaku pada naik pitam yang dibentuk dari kata ‘naik’ dan ‘pitam’.
Merujuk pada KBBI Daring Kemendikbud RI, naik memiliki banyak arti. Antara lain bisa diartikan sebagai bergerak ke atas atau ke tempat yang lebih tinggi, mendaki, atau bisa juga mengendarai sesuatu.
ADVERTISEMENT
Sedangkan pitam artinya pusing kepala (karena darah naik ke kepala). Apabila dipasangkan, naik pitam naik pitam artinya (menjadi) marah sekali (panas hati) atau bisa juga menjadi pusing, menjadi pening.
Singkatnya, naik pitam memiliki arti atau makna yang sama dengan kata marah. Hal ini sebagaimana tertulis dalam Tesaurus Tematis Bahasa Indonesia Kemendikbud RI.
Ungkapan ini bisa digantikan dengan kata atau ungkapan lain yang bermakna sama. Beberapa sinonim naik pitam yaitu naik darah, naik palak, panas hati, geram, geregetan, serangsang, pegal hati, mendidih, mengkal hati, meradang, dan banyak lagi lainnya.
Selain naik pitam, masih banyak ungkapan lain yang sering digunakan orang dalam percakapan sehari-hari. Berikut beberapa contoh ungkapan dan artinya, dikutip dari buku BPSC Modul Bahasa Indonesia SD/MI Kelas II:
ADVERTISEMENT
Contoh Penggunaan Naik Pitam
Penggunaan ungkapan naik pitam harus tepat agar tak terjadi miskomunikasi. Salah satu contohnya sebagaimana terdapat dalam buku Bongkar Pola Soal USBN SD/MI 2020 karya Subai'ah dan Smart Teachers Team berikut:
"Sejak Anton beranjak dewasa tingkah lakunya sering meresahkan orang tuanya. Tiap hari dia bergaul dengan pemuda pengangguran yang suka mabuk-mabukan, dilarang tidak pernah menurut. Oleh sebab itu ayahnya naik pitam setiap dia pulang ke rumah."
ADVERTISEMENT
Dalam kalimat tersebut, naik pitam artinya menjadi marah. Kalimat itu menggambarkan kemarahan ayah Anton setiap anaknya pulang karena tidak patuh terhadap orang tua.
(NSA)